tag:blogger.com,1999:blog-3166858399131791812024-02-21T06:59:27.298+07:00Luka AnginTell your stories to the world and let people know what you're thinking. Let's share knowledge and experiences...Yugo Prima Anandahttp://www.blogger.com/profile/18198941666918317353noreply@blogger.comBlogger72125tag:blogger.com,1999:blog-316685839913179181.post-19067495043132401742018-08-20T13:50:00.000+07:002018-08-20T13:51:14.402+07:00Ketika Saya Memilih Jalan yang Sulit<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<a href="https://scontent.fcbr1-1.fna.fbcdn.net/v/t1.0-9/35721691_10212281620304283_3429017840911384576_n.jpg?_nc_cat=0&oh=0327d54393b4704567432512fceb1614&oe=5BF72041" imageanchor="1" style="clear: left; float: left; margin-bottom: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" data-original-height="800" data-original-width="443" height="320" src="https://scontent.fcbr1-1.fna.fbcdn.net/v/t1.0-9/35721691_10212281620304283_3429017840911384576_n.jpg?_nc_cat=0&oh=0327d54393b4704567432512fceb1614&oe=5BF72041" width="177" /></a></div>
<span style="background-color: white; color: #1d2129; font-family: "helvetica" , "arial" , sans-serif; font-size: 14px;">Alhamdulillah, akhirnya Allah memberi saya kesempatan untuk melanjutkan studi Strata 2 (Master), walau harus melewati berbagai drama kehidupan. Yah, seperti yang Allah firmankan dalam Alquran, "Innamal khayatud dunya la'ibuw wa lahwun...", sesungguhnya kehidupan dunia hanyalah permainan dan senda gurau. Oke, gak nyam</span><span class="text_exposed_show" style="background-color: white; color: #1d2129; display: inline; font-family: "helvetica" , "arial" , sans-serif; font-size: 14px;">bung.</span><br />
<span class="text_exposed_show" style="background-color: white; color: #1d2129; display: inline; font-family: "helvetica" , "arial" , sans-serif; font-size: 14px;"><br />Kok jalan yang sulit? Hmmm... Gimana yah. Tahun 2012 saya menjadi sarjana dan mulai memasuki jenjang karir pada dunia kerja. Dari tahun itulah saya mulai menikmati uang hasil kerja sendiri dengan hasil yang 'proper'. Uang hasil kerja saya kumpulkan sedikit demi sedikit. Yah, untuk modal membangun keluarga kelak. Walau sampai sekarang gak nemu-nemu juga yang cocok, wkwkwkwk... Di saat kondisi seperti itu, mungkin sebagian orang mungkin lebih memilih karir dan kehidupan yang settle, daripada kembali ke bangku kuliah, ngekos lagi, ngerjain tugas lagi, dan sederet kegiatan mahasiswa lainnya. Namun, saya memutuskan untuk resign dari pekerjaan dan melanjutkan kuliah. Saya sadar, tak ada yang menjamin 100% bahwa dengan saya kuliah, saya akan menjadi pribadi yang saya cita-citakan. Tak ada. Tak ada garansi bahwa kondisi finansial saya akan menjadi jauh lebih baik daripada waktu saya masih kerja dulu. Tak ada. Namun, saya ambil resiko itu. Bukankah hidup itu pengorbanan? Bukankah untuk mennggapai bintang kita harus berusaha dengan segala daya dan upaya yang kita miliki. Tidak menjamin berhasil memang. Tapi tidak melakukan apa-apa akan menjamin kita untuk gagal meraih mimpi. Takkan lari gunung kau kejar, tapi takkan sampai bila tak kau daki. Begitu kira-kira.<br /><br />Lah, emangnya apa sih yang mau dicari dari belajar Master? Mau jadi dosen? Enggak, sih. Untuk soal alasan mendasar untuk melanjutkan jenjang Master kayaknya bakal perlu kisah dengan judul tersendiri, deh. Gak cukup kalo diceritakan di sini, hehehe...<br /><br />Anyway, mungkin sebagian orang beranggapan bahwa saya agak terlambat mengambil jenjang Master ini. Mungkin benar juga sih, hahaha... Banyak teman-teman saya yang kini sudah mengambil jenjang Doktoral di luar negeri, beasiswa pula. Bahkan adik kelas saya sudah banyak yang menyandang gelar Master. Yang tak melanjutkan kuliah pun banyak yang sudah melanglang buana, berkeliling dunia, dan memberi kontribusi kepada manusia dengan prestasinya yang berjuta. Saya? Kuliah S2 saja baru mau mulai. Tertinggal banyak langkah nampaknya. Sampai-sampai ada yang mengatakan, "Ngapain sih lu, pake S2-S2 segala. Kawin dulu, lu tuh dah tua tauk!" Jlebbb... Hikss, tak apalah, kan katanya tiap orang memiliki zona waktunya sendiri-sendiri (ini lebih ke arah "menghibur diri" sih, wkwkwk...). Yah apapun itu, semoga kedepannya saya masih diberi kesempatan untuk berhasil dan menjadi manusia yang bermanfaat, sebagaimana dipesankan oleh Rasulullah SAW, "khoyrunnas anfa'uhum linnas", sebaik-baik manusia adalah yang bermanfaat bagi orang lain. Amin. Yang baca bilang amin juga donk, hahaha...<br /><br />Well, sebenarnya ide untuk melanjutkan studi master sudah ada dari dulu. Bahkan sebelum saya masuk kuliah Strata 1 (bachelor). Namun, mimpi ini sempat terkubur dan terlupakan selama bertahun-tahun. Awalnya saya berkeinginan untuk kuliah di Inggris, dan praktis Chevening menjadi sorotan saya. Sayangnya, beasiswa bergengsi ini mensyaratkan pelamar harus sudah memiliki pengalaman kerja minimal 2 tahun. Oh ya sudah, kerja dulu lah. Begitu pikir saya. Dan ternyata, saya keterusan bekerja hingga 5 tahun. Kemampuan Bahasa Inggris? Jangan ditanya, degradasi dimana-mana.Hingga pada pertengahan 2016, saya azzamkan hati untuk menggali kembali mimpi yang sudah tertimbun rutinitas harian. Saya mulai bergabung dengan Indonesia Mengglobal dan belajar banyak tentang dunia scholarship termasuk academic writing bersama mentor saya waktu itu. Bulan Desember 2016 saya putuskan untuk mengambil unpaid leave dari perusahaan agar saya bisa belajar IELTS. Dan saya memilih Pare Kampung Inggris sebagai tempat pertapaan saya.<br /><br />Singkat cerita, setelah melalui drama ini dan itu (dramanya juga bisa dibikin cerita tersendiri, loh, hahaha...), saya memilih Monash University sebagai tempat tujuan belajar dan Master of Business Information System sebagai subjek studi, bukan kampus-kampus kenamaan di UK. Saya pun ambil tes IELTS dengan modal hasil belajar di Pare, buat essay lalala lilili, translate ijazah ke dalam Bahasa Inggris dengan bantuan penerjemah tersumpah. Setelah dokumen untuk mendaftar kampus dirasa lengkap, termasuk transkrip IELTS, saya apply tujuan studi yang saya minati itu dengan bantuan IDP. Setelah mendapat Unconditional Offer Letter, saya memupuk kepercayaan diri saya untuk mendaftar beasiswa LPDP reguler. Dan, alhamdulillah, tahap demi tahap berhasil saya lalui. Dengan kemudahan dari-Nya, wejangan-wejangan teman dan mentor, dan doa-doa dari keluarga tercinta, saya dinyatakan lulus. Sampailah saya di sini sekarang, Melbourne yang katanya kota pendidikan. Salah satu kota ternyaman untuk ditinggali di muka bumi. Katanya.<br /><br />Jalan perjuangan masih panjang, dan itu harus saya lalui. Mungkin tidak semudah jalan waktu saya bekerja dulu, tapi Allah berfirman, "Inna ma'al 'usri yusroo", sesungguhnya bersama kesulitan ada kemudahan-kemudahan. Oleh karena itu, saya mohon doa para pembaca sekalian yang budiman agar saya memperoleh ilmu yang bermanfaat, berhasil meraih apa yang saya cita-citakan, dan mampu memberi kontribusi yang nyata kepada masyarakat dimanapun saya berada. Dan semoga doa-doa yang pembaca panjatkan juga kembali kepada diri pembaca sekalian.<br /><br />Ya Allah, limpahkanlah kebaikan atasku dan atas orang-orang yang menuntut ilmu dalam kelimpahan yang penuh berkah. Janganlah Kau jadikan jalan kami payah dan bermasalah, Amiin...<br /><br />Salam sukses!</span><br />
<span class="text_exposed_show" style="background-color: white; color: #1d2129; display: inline; font-family: "helvetica" , "arial" , sans-serif; font-size: 14px;"><br /></span>
<span class="text_exposed_show" style="background-color: white; color: #1d2129; display: inline; font-family: "helvetica" , "arial" , sans-serif; font-size: 14px;">---</span><br />
<span style="background-color: white; color: #1d2129; font-family: "helvetica" , "arial" , sans-serif; font-size: 14px;">By: Yugo P. Ananda, Melbourne, 20180619</span>Yugo Prima Anandahttp://www.blogger.com/profile/18198941666918317353noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-316685839913179181.post-62220260782036852152012-09-07T23:26:00.001+07:002012-09-07T23:26:39.345+07:00Waktu dan Kenangan<div class="separator" style="clear: both; text-align: left;">
<a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEgHVqPEwjn01spnXG3TjyUjYtbTTCca_6lVE7An3VU9N9SaTAR-BGlBuDdxxIcZ9u932SzRiGxFjXnxgbSR1GpbHG1sOEW6axodZyIsV_5oq_gfAS4KST8Dw-0yrEtOVH-l6QFJD7PnHvc/s1600/hanya-kenangan.jpg" imageanchor="1" style="clear: left; float: left; margin-bottom: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEgHVqPEwjn01spnXG3TjyUjYtbTTCca_6lVE7An3VU9N9SaTAR-BGlBuDdxxIcZ9u932SzRiGxFjXnxgbSR1GpbHG1sOEW6axodZyIsV_5oq_gfAS4KST8Dw-0yrEtOVH-l6QFJD7PnHvc/s1600/hanya-kenangan.jpg" /></a></div>
Akhir pekan aku berencana untuk pergi ke Bandung. Bukan untuk apa-apa, hanya untuk mengirimkan sepeda motor yang ada di rumah kontrakan ke kampung halaman. Sekaligus menghilangkan kepenatan dari hiruk-pikuk Jakarta dan rutinitas kerja sehari-hari. Kupesan tiket round-trip kereta api Argo Parahyangan tujuan Gambir-Bandung dan sebalikanya seminggu sebelum jadwal keberangkatanku.<br />
<br />
Aku seorang fresh-graduate, dan baru bekerja di tempat ini selama sebulan. Sebagaian barang-barangku masih ada di Bandung. <i>Yah</i>, sepertinya suratan takdir membawaku ke ibu kota, kota terbesar di Indonesia dengan segala keberagaman dan keunikannya. Macet, polusi, dan panas menyengat hal yang umum disini. Lambat laun aku menjadi terbiasa dengan kondisi itu, menjadi bagian dari hidupku.<br />
<br />
Malam akhir pekan pun tiba. Hari jumat pukul 19:00 WIB aku mohon diri kepada <i>Project Manager</i>, dan rekan-rekan lain yang masih di kantor. Setelah berpamitan, kuayunkan langkahku menuju Stasiun Gambir. Kebetulan kantor <i>client</i>-ku tidak jauh dari stasiun, sehingga cukup berjalan kaki untuk menjangkau Stasiun Gambir.<br />
<br />
Sebenarnya head office-ku ada di kawasan Mega Kuningan, sebuah kawasan elit di Jakarta. Sebagai seorang konsultan IT, jarang sekali aku masuk ke head office. Aku lebih sering ke kantor client dimana aku meng-handle project. Dan kebetulan kantor <i>client</i>-ku berada di Gambir, tak jauh dari Stasiun Gambir. Tegaknya Monumen Nasional pun bisa aku lihat setiap pagi dan malam saat pulang dari kantor.<br />
<br />
Setelah makan malam di sebuah restoran di Statsiun Gambir, aku langsung menuju peron dan masuk ke dalam kereta. dan pukul 20:25 WIB kereta bergerak menuju Bandung. Aku duduk ditemani seorang wanita yang membawa ayam goreng dalam sebuah kotak makan siangnya untuk disantap sebagai makan malam. Tak ada yang istimewa selama perjalan. Pukul 23:30 WIB aku tiba di Stasiun Bandung.<br />
<br />
Aku keluar dan langsun mencari Taksi. Dengan Rp 25.000,00 aku tiba di rumah kontrakanku pada dini hari.<br />
<br />
Aku keluarkan kunci rumah kontrakanku, dan segera aku masuk ke dalamnya.<br />
<br />
"Assalamu'alykum" kuucapkan salam pada segenap isi rumah. Tak terdengar ada jawaban. Ya, karena memang tak ada orang. Hanya aku sang penghuni rumah kontrakan ini.<br />
<br />
Sejurus kemudian, aku sudah di lantai dua dimana kamarku berada. Aku melihat meja lingkar beserta kursinya yang tertata rapi, diatasnya terdapat seperangkat alat tulis, tissue, dan sebuah cooler pad yang biasa aku gunakan untuk mengurangi panas laptop. Langsung saja terbayang di benakku kisah lalu saat aku sedang sibuk mengerjakan Tugas Akhir (skripsi/bachelor thesis) demi tercapainya gelar sarjana. Aku mulai membayangkan diriku yang dahulu duduk di kursi itu dengan pandangan serius menatap laptop yang layarnya dipenuhi baris-baris kode Matlab. Wajah yang frustasi karena galat pada program tak kunjung terselesaikan, sinar wajah yang meredup karena kurang tidur. Kupandangi papan tulis di dinding. Di situlah aku menulis rumus, menumpahkan segala ide desain untuk program yang aku buat. Aku membayangkan diriku dahulu yang sering termenung menatap papan tulis, terus berpikir untuk mendapatkan desain dan algoritma yang tepat.<br />
<br />
Namun semua telah menjadi masa lalu, tertinggal menjadi sebuah kenangan. Aku pun duduk di kursi yang bisa berputar dimana dulu aku duduk untuk mengerjakan Tugas Akhir. Aku termenung, dan kemudian tersenyum. Sebuah kenangan yang takkan terlupakan. Ah, cepat sekali waktu berlalu. Serasa baru kemarin aku merasakan gundah gulana karena Tugas Akhir, dan sekarang aku adalah seorang konsultan IT, seorang insinyur yang muda dan minim pengalaman.<br />
<br />
Malam semakin larut, beberapa jam lagi sang fajar akan menyapa langit Bandung. Ku putuskan untuk merebahkan badanku, mengistirahatkan tubuh yang mulai lelah diserang kantuk.<br />
<br />
Keesokan harinya, sabtu pagi, aku menuju mall terbesar di Bandung, Trans Studio Mall, untuk berbelanja snack dan pakaian. Bukannya aku seorang shopping boy, tapi memang saat itu saya membutuhkan pakaian gara-gara tempat laundry aku berlangganan dibanjiri customer, akibatnya pakaianku baru selesai beberapa hari lagi. Aku tak mau kehabisan stok pakaian di lemari.<br />
<br />
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjG71v3upwYQTog7xhcqgQ6ysS4fHTp4GZD-9WkbAVyNwYkw_zGi4CtEUCZv60QGhUEmPOkb1QtBL1PGa9lgEoVHXtSOMh9kj1biUHnO9Dh-DkT_hUEp4_DIqk3pwvhMfrmlXKG5ar0RS8/s1600/TSM-Bandung-24-June-2012-7.JPG" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" height="300" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjG71v3upwYQTog7xhcqgQ6ysS4fHTp4GZD-9WkbAVyNwYkw_zGi4CtEUCZv60QGhUEmPOkb1QtBL1PGa9lgEoVHXtSOMh9kj1biUHnO9Dh-DkT_hUEp4_DIqk3pwvhMfrmlXKG5ar0RS8/s400/TSM-Bandung-24-June-2012-7.JPG" width="400" /></a></div>
<div style="text-align: center;">
<i><span style="font-size: x-small;">Trans Studio Mall, Bandung</span></i></div>
<br />
Entah karena perasaanku saja yang terbiasa dengan hiruk-pikuk Jakarta atau memang sedikit orang yang keluar, aku merasakan jalanan kota Bandung agak sepi. Apalagi ketika berada dalam mall. Hanya segelintir orang. Sesekali terdengar teriakan pengunjung yang menikmati wahana <i>roller-coaster</i> ketika aku masih di sekitar lobby mall.<br />
<br />
Setelah mendapatkan apa yang aku inginkan, aku kembali ke rumah kontrakan untuk meletakkan barang-barang yang aku beli dan berangkat lagi menuju tempat pencucian motor. Setelah sepeda motorku tampak bersih, aku menuju ke biro kargo untuk mengirimkan sepeda motorku. Dan aku kembali ke kontrakan dengan menggunakan transportasi umum.<br />
<br />
Minggu sore aku menuju ke Stasiun Bandung untuk kembali ke Jakarta. Sesaat sebelum berangkat, aku pandangi ruangan kerjaku, tempat aku mengerjakan Tugas Akhir. Sekali lagi kenangan itu membayang. Aku tersenyum. Dan aku pun meninggalkan rumah kontrakanku menuju Jakarta. Meninggalkan sepenggal kisah lama dan menuju petualangan yang baru saja adimulai.Yugo Prima Anandahttp://www.blogger.com/profile/18198941666918317353noreply@blogger.com3tag:blogger.com,1999:blog-316685839913179181.post-68919242098336224252012-06-18T06:55:00.001+07:002012-07-16T14:40:19.115+07:00My Poor GPA Semesters<div class="separator" style="clear: both; text-align: left;">
<a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhJSGS-fRVRrfiWeUYsy903wGbG_asbn_5j-rPOL19_MvDuLxyiN91AfNBYI3Dqr7dC1PcouqWMKy87vm-iPxkLFgoNWPyY0nZrdl8Hiu7Bu_WYwWnI6U2eIRRTsEvcGFnegGUAdg6nFV4/s1600/ipk+4.jpg" imageanchor="1" style="clear: left; float: left; margin-bottom: 0em; margin-right: 1em;"><img border="0" height="150" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhJSGS-fRVRrfiWeUYsy903wGbG_asbn_5j-rPOL19_MvDuLxyiN91AfNBYI3Dqr7dC1PcouqWMKy87vm-iPxkLFgoNWPyY0nZrdl8Hiu7Bu_WYwWnI6U2eIRRTsEvcGFnegGUAdg6nFV4/s200/ipk+4.jpg" width="200" /></a></div>
I am neither in a dean list, a genius, nor a student with cum-laude GPA. Even I took a long time to graduate (yeah, how could I be in dean list or a cum-laude student while I took a longer time to graduate?). And I know, my GPA is not something I can be proud of. And I'm not saying that GPA is everything. But still, if you're a university student, you do need a good GPA.<br />
<br />
If you wanna get employed, you will need a good GPA. If you wanna get scholarship, you will also need a good GPA. Yeah, it doesn't have to be a cum-laude one, but if you have a cum-laude one, it's gonna be better. I am not saying your GPA determine your success in the future. But your GPA is kinda a "gateway" to enter your employment world. GPA doesn't describe how smart are you, but it describes how hard you worked and studied in your university. Well, that's only my opinion. I can be wrong.<br />
<br />
So why am I telling you all of these? Don't worry, I won't lecture you to study. But I just wanna share my story, so you won't do the same mistakes. I ever got bad GPA semesters, really bad ones. Because of this, I had to retake some courses in the semesters after.<br />
<br />
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEiecjb0btDHkqLODtxSQH-cfpCo-Gkxx8UmErhAdwNOqX0dqEwIIoAbCh-r7JPsrrGeTfkyBCfet2-2XleUVRJPqnhEDxveqRdZejacI2DfXA6R7tAqVJtaq2juhd3lCAoiF4mdWOrEsgw/s1600/Graph.png" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" height="257" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEiecjb0btDHkqLODtxSQH-cfpCo-Gkxx8UmErhAdwNOqX0dqEwIIoAbCh-r7JPsrrGeTfkyBCfet2-2XleUVRJPqnhEDxveqRdZejacI2DfXA6R7tAqVJtaq2juhd3lCAoiF4mdWOrEsgw/s400/Graph.png" width="400" /></a></div>
<div style="text-align: center;">
<i>GPA Semesters</i></div>
<div style="text-align: center;">
<i><br /></i></div>
<div style="text-align: left;">
Can you see the graph? I did well in the 1st semesters, but my GPA semester kept decreasing until the 4th semester. At that time, I just played around. I knew, I was entering engineering world but I didn't study well. And you can see the result. All praise to Allah, I could fix the mess I made in the 5th and 6th semester. Yeah, they were still ordinary GPAs.</div>
<div style="text-align: left;">
<br /></div>
<div style="text-align: left;">
<i>Btw, I got student exchange scholarship to University of Wyoming, USA, so I took academic leave for 2 semesters (semester 7 and 8) from Telkom Institute of Technology, Indonesia. And for particular reasons, I didn't take any courses in the 10th semesters. So I dropped those semesters from the graph. Anyway, I didn't know why World Learning granted the scholarship to a so-so student like me. I wonder, may be there was a mistake during the selection process. Who knows? Hahahaha...</i></div>
<div style="text-align: left;">
<i><br /></i></div>
<div style="text-align: left;">
Thanks to Allah, I learnt many things from my experience in the USA, including what hard work is. I realize, success is not born, but it's made. To make your success, you don't have any ways but work hard.</div>
<div style="text-align: left;">
<br /></div>
<div style="text-align: left;">
After coming back from USA, I tried to study harder in the 9th semester. I woke up in the middle of the nights (uhm... I mean in the very early mornings) to do extra study. I did this because I knew I was (and "am") not a genius. And the my GPA semesters increased, until the last semester in Telkom Institute of Technology. Ups, sorry, I think it's fine to show off a little bit after I got hell-like GPA semester in the 2nd and 3rd semester, hahaha....</div>
<div style="text-align: left;">
<br /></div>
<div style="text-align: left;">
So? Only one message, "Work hard!". Keep your faith! You gotta believe that you can make it if you keep working hard.</div>
<div style="text-align: left;">
<br /></div>
<div style="text-align: left;">
That's all. Thanks for reading :)<br />
<div style="text-align: center;">
<i><br /></i></div>
<div style="text-align: center;">
<i>"... Allah changeth not the condition of a folk until they (first) change that which is in their hearts. ..."</i></div>
<div style="text-align: center;">
<i>[Q:S Ar-Ra'd:11]</i></div>
</div>Yugo Prima Anandahttp://www.blogger.com/profile/18198941666918317353noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-316685839913179181.post-5236466140459400802012-04-22T23:41:00.000+07:002012-04-23T06:35:06.250+07:00Seperti Apa Keadilan dan Kesetaraan Gender Itu?<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
</div>
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEg-84YRu5F1VpGAkKi6LzpBTPpvAVWiwtAMVIJPD4psXJGiJ7toerd0bmnpCfW5ZEcVqf0d-wiJUk3Aowyq-rPtYnzTsCg5oDU8eYLoBL5v_uGLa3jkIqInrmTDOMu5Z1BbsY3CVr5XT7I/s1600/Woman+in+Burka.jpg" imageanchor="1" style="clear: left; float: left; margin-bottom: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" height="200" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEg-84YRu5F1VpGAkKi6LzpBTPpvAVWiwtAMVIJPD4psXJGiJ7toerd0bmnpCfW5ZEcVqf0d-wiJUk3Aowyq-rPtYnzTsCg5oDU8eYLoBL5v_uGLa3jkIqInrmTDOMu5Z1BbsY3CVr5XT7I/s200/Woman+in+Burka.jpg" width="200" /></a></div>
Telinga saya tergelitik mendengar suara-suara di luar sana yang meminta penyetaraan gender. Hak dan kewajiban laki-laki dan perempuan harus setara, setara di sini setara di sana, dan banyak lagi. Dan semakin marak ketika wacana RUU KKG (Kestaraan dan Keadilan Gender) di-<i>blow up </i>oleh media. Banyak wanita mendukung, banyak pula wanita yang menolak. Lalu apa itu Kesetaraan Gender? Dan apa pula Keadilan Gender? Lagi-lagi saya hanya ingin menyampaikan sepintas pendapat saya. Hanya pendapat, <i>I can be wrong</i>. Dan pendapat-pendapat saya ini memang jelas terdapat pengaruh ajaran Islam. <i>I am a Muslim, anyway.</i><br />
<br />
<br />
<br />
Dalam draft RUU KKG disebutkan (mohon maaf kalau ternyata terdapat draft versi yang lebih baru) bahwa:<br />
<blockquote class="tr_bq">
<b>Kesetaraan Gender</b> adalah kesamaan kondisi dan posisi bagi perempuan dan laki-laki untuk mendapatkan kesempatan untuk mengakses, berpartisipasi, mengontrol, dan memperoleh manfaat pembangunan di semua bidang pembangunan.</blockquote>
<br />
<blockquote class="tr_bq">
<b>Keadilan Gender</b> adalah suatu keadaan dan perlakuan yang menggambarkan adanya persamaan hak dan kewajiban perempuan dan laki-laki sebagai individu, anggota keluarga,masyarakat, dan warga negara.</blockquote>
<i>*Draft RUU KKG bisa Anda unduh di internet. Silahkan googling saja. Banyak kok.</i><br />
<br />
Kita manusia Indonesia, manusia yang sudah merdeka (<i>literally</i>), di mana diskriminasi gender seharusnya tak ada lagi. Saya rasa di jaman sekarang, di Indonesia, jarang sekali terdengar kasus diskriminasi gender. Di negara ini, wanita boleh-boleh saja jadi dokter, jadi ahli hukum, menteri, bahkan presiden (dan Megawati menjadi presiden pertama Indonesia). Bahkan ada <i>kok</i> yang jadi supir, kuli, atau tukang becak. <i>Well</i>, saya tidak sedang membahas seberapa boleh wanita bisa bekerja di sini. Yang jelas negara ini tidak melarang wanita melakukan pekerjaan-pekerjaan yang saya sebutkan di atas. Masyarakat juga tampaknya <i>nrima-nrima</i> saja <i>kok</i>. Lalu, di mananya yang tidak setara? Mau sesetara apalagi?<br />
<br />
Dulu, di jaman Kartini hidup (dan saya pun tidak membahas mengenai kontroversi dan konspirasi tentang Kartini di sini), keadaannya memang terdapat diskriminasi gender. Wanita tidak boleh sekolah tinggi-tinggi, <i>kerjaannya</i> cuma dapur-sumur-kasur, dapur-sumur-kasur. Yang lain <i>gak</i> boleh. Ya jelaslah, yang begini ini yang mendzalimi wanita. Wanita akan menjadi bodoh jika diperlakukan seperti itu. Bagaimana bisa wanita bisa membesarkan anaknya dengan cerdas kalau sekolahnya saja cuma sampai SD? Bisa-bisa terlahirlah generasi bodoh dan terjajah. <i>So</i>, sangat benar jika wanita juga harus menjadi terdidik, harus jadi pintar. Wanita adalah tiang negara. Di jaman sekarang, berapa saja wanita Indonesia yang sudah menjadi doktor dan profesor? Banyak, Saudara-saudara!<br />
<br />
<div style="text-align: right;">
<b><span style="color: blue; font-size: large;"><i>"...Wanita adalah tiang negara..."</i></span></b></div>
<br />
Berikut salah satu isi surat Kartini tahun 1902:<br />
<blockquote class="tr_bq">
“Kami di sini memohon diusahakan pengajaran dan pendidikan anak-anak perempuan, bukan sekali-kali, karena kami menginginkan anak-anak perempuan itu menjadi saingan laki-laki dalam perjuangan hidupnya, tapi karena kami yakin akan pengaruhnya yang besar sekali bagi kaum wanita, agar wanita lebih cakap melakukan kewajibannya; menjadi ibu, pendidik manusia yang pertama-tama.”
</blockquote>
Anda lihat, betapa mulianya pekerjaan wanita itu? Pendidik manusia yang pertama-tama.<br />
<br />
Dalam opini saya, wanita dan pria memang setara. Tapi mereka tetaplah berbeda, baik fisik maupun psikologinya. Mereka memiliki kodrat dan fitrahnya masing-masing. Mereka memiliki peranannya sendiri yang tidak bisa digantikan. Peranan mereka saling melengkapi, tidak bisa mereka berjalan sendiri -sendiri, pria tanpa wanita, atau wanita tanpa pria. Mereka membutuhkan satu sama lain. Di hadapan Tuhan, semua manusia itu setara. Yang membedakan hanyalah ketakwaannya. Yang bertakwa, dialah yang mulia lagi berderajat tinggi tanpa peduli dia itu anak siapa, jabatannya apa.<br />
<br />
<div style="text-align: right;">
<span style="color: blue; font-size: large;"><b><i>"...Peranan mereka saling melengkapi, tidak bisa mereka berjalan sendiri-sendiri, pria tanpa wanita, atau wanita tanpa pria. Mereka membutuhkan satu sama lain..."</i></b></span></div>
<br />
Saat kita berbicara keadilan, maka "adil" itu tidak sama dengan kata "sama". Adil itu sesuai dengan apa yang telah diperbuatnya atau kewenangannya. Seorang pencuri ayam tidak bisa dihukum seperti koruptor yang mencuri milyaran rupiah uang rakyat. Dan kewenangan seorang manager juga tidak sama seperti kewenangannya karyawan biasa. Masing-masing memiliki porsinya. Jika semua disamaratakan, yang terjadi justru ketidakadilan. Akan tidak adil jika seorang direktur dibayar setara dengan buruh, kan?<br />
<br />
Apakah hak dan kewajiban wanita dan pria sama? Maka dalam opini saya, saya menjawab, tidak sepenuhnya sama. Mungkin benar jika wanita punya hak untuk memperoleh pendidikan yang sama dengan pria. Mungkin benar jika wanita memiliki hak untuk diperlakukan sama di muka hukum negara ini. Tapi untuk sebagian kasus lain, hak dan kewajiban mereka tidak bisa disamakan. Mengapa hak wanita berbeda dengan pria? Karena memiliki kewajiban yang berbeda. Kewajiban yang berbeda melahirkan hak yang berbeda pula. Seperti pada paragraf sebelumnya, manager memilik kewajiban yang berbeda dengan karyawan biasa, sehingga melahirkan hak dan kewenangan seorang manager tidak bisa disamakan dengan karyawan biasa.<br />
<br />
<div style="text-align: right;">
<b><i><span style="color: blue; font-size: large;">"...Kewajiban yang berbeda melahirkan hak yang berbeda pula...."</span></i></b></div>
<br />
Lalu dimana perbedaannya? Pria menjadi pemimpin keluarga, wanita menjadi pembimbing anak-anaknya. Di situ saja sudah berbeda kewajibannya. <i>Yah</i>, Anda sekalian tahulah perbedaan tugas suami dan istri. Rasanya tak perlu saya bahas di sini. Pada dasarnya pria itu pemimpin. Ya saya tau benar, di luar sana banyak sekali pria-pria pecundang yang tak bisa memimpin dengan becus, yang menelantarkan anak dan istrinya. Asal Anda tahu, menjadi pemimpin yang baik itu pilihan. Mereka yang seperti karena tidak mau menjadi pemimpin yang baik. <i>Anyway</i>, ini tidak merubah kodrat pria sebagai pemimpin. Kita lihat saja pemimpin-pemimpin besar dunia. Mungkin benar terdapat yang wanita diantara mereka, tapi tetap lebih besar jumlah prianya kan? Sejarah sudah membuktikannya.<br />
<br />
Lalu apakah wanita itu lebih rendah daripada pria? Siapa bilang? Siapa bilang menjadi pembimbing dan pengajar anak-anak tidak semulia menjadi pemimpin rumah tangga? Siapa bilang mengurus anak tidak semulia mencari nafkah untuk menghidupi keluarga? Siapa bilang pemimpin itu selalu lebih mulia dari yang dipimpin? Siapa bilang?<br />
<br />
Lalu keadilan macam apa yang diinginkan? Keadilan memporeh pendidikan sudah disebutkan dalam UU Sisdiknas, keadilan di muka hukum juga sudah disebutkan dalam UUD 1945. Yang bagaimana? Apakah wanita lajang boleh tidak mengindahkan perintah ayahnya untuk tidak pulang larut malam? Apakah wanita juga ingin menjadi imam dalam shalat untuk suami dan anak-anaknya? Apakah wanita juga perlu mendapat hak waris yang sama dengan pria? Yang seperti itu? Entah kenapa para dewan yang terhormat disibukkan dengan hal macam ini. Satu hal lagi, pria memiliki tanggung jawab dunia dan <b><u>akhirat</u></b> kepada istrinya. Apakah wanita juga ingin memiliki tanggung jawab macam ini kepada suaminya? Saya yakin tidak. Untuk sekilas (sekilas <i>doank</i>) tentang hak waris sudah saya tulis artikelnya di: <a href="http://yugoananda.blogspot.com/2010/12/stop-complaining-girls.html">http://yugoananda.blogspot.com/2010/12/stop-complaining-girls.html</a><br />
<br />
Saya sudah mengatakan bahwa kondisi fisik dan psikologi wanita berbeda dengan pria, apa iya masih tetap mau disama-samakan? Mau disamakan seperti apa? Saya pun mengakui wanita itu mahluk Tuhan yang indah, penuh kelembutan dan kecantikan. Sudah sewajarnya pria yang melindungi wanita dan bukan sebaliknya. Jadi sekali lagi, mau disamakan seperti apa? Apa wanita juga ingin muncul sebagai pelindung kaum pria? Apa mau wanita disuruh angkat-angkat barang-barang berat? Tidak, kan? Ataukah, pokoknya disamakan, giliran yang <i>gak</i> enak dikembalikan ke laki-laki? Apakah maunya pria dituntut melakukan tugas-tugas wanita di rumah tangga, tapi giliran wanita diminta melakukan tugas-tugas pria di rumah tangga kemudian menolak? Itu kan namanya cari enaknya <i>doank</i>. Masa' iya, wanita disuruh <i>benerin</i> genteng, <i>nambal</i> pipa bocor? Ya saya juga tau, terkadang suami dan istri perlu men-<i>switch</i> tugasnya dikarenakan suatu hal. Tapi bukan itu esensinya, dan tetap saja segala sesuatunya akan lebih baik jika suami mengerjakan tugas suami, istri mengerjakan tugas istri. Wanita adalah wanita, pria adalah pria. Tak tergantikan.<br />
<br />
<div style="text-align: right;">
<b><i><span style="color: blue; font-size: large;">"...Wanita adalah wanita, pria adalah pria. Tak tergantikan..."</span></i></b></div>
<br />
Saya sendiri jadi bingung emansipasi itu yang seperti apa. Kebanyakan yang saya lihat di masyarakat, kalau ada hak-hak pria yang tampak menyenangkan, wanita ingin juga memilikinya. Giliran kewajiban pria yang tampak tidak menyenangkan, wanita tidak mau menerimanya. Pas berebut angkot, "Eh, ladies first... Ladies first..." giliran angkat-angkat, "Yang cowok donk, gimana sih?" Jadi bagaimana? Hanya persamaan hak, tanpa persamaan kewajiban? Lalu keadilannya dimana? Saya tanya, apakah wanita pantas diminta untuk ronda tengah malam? Tentu tidak. Kenapa? Karena wanita dan pria itu berbeda. Ingat, perbedaan kewajiban melahirkan perbedaan hak. Maka menjadi sangat tidak adil jika kewajibannya berbeda tapi haknya sama.<br />
<br />
<div style="text-align: right;">
<b><i><span style="color: blue; font-size: large;">"...Saya tanya, apakah wanita pantas diminta untuk ronda tengah malam? Tentu tidak. Kenapa? Karena wanita dan pria itu berbeda..."</span></i></b></div>
<br />
<i>Well</i>, sebenarnya saya cuma ingin mengkritisi penyusunan RUU KKG ini. Saya hampir tidak melihat poin-poin baru dalam RUU tersebut. Jadi seperti buang-buang tenaga para dewan ini. Tapi saya juga tidak melihat keterkaitan RUU ini dengan lesbian atau perkawinan sejenis seperti yang ditakutkan para penentang RUU ini. <i>Toh</i>, kekerasan rumah tangga yang dilakukan suami terhadap istri bisa digugat di muka pengadilan. Dan pemerkosaan yang dilakukan pria terhadap wanita juga dianggap kriminal dan ada sanksi pidananya.<br />
<br />
Jadi kesimpulannya apa? Wanita dan pria memang setara, tapi fungsi dalam masyarakat itu berbeda. Kewajibannya juga beda. Dan asal Anda tahu, pekerjaan pengajar generasi pertama-tama adalah pekerjaan mulia, dan itu dianugerahkan kepada kaum Hawa. Jika Anda seorang ibu, maka peran Anda sebagai pengajar dan pengasuh anak-anak Anda tidak bisa tergantikan. Wanita memiliki posisi yang penting.<br />
<br />
<div style="text-align: center;">
<i>"Barangsiapa yang mengerjakan amal saleh, baik laki-laki maupun perempuan dalam keadaan beriman, maka sesungguhnya akan Kami berikan kepadanya kehidupan yang baik dan sesungguhnya akan Kami beri balasan kepada mereka dengan pahala yang lebih baik dari apa yang telah mereka kerjakan."</i></div>
<div style="text-align: center;">
<i>[An-Nahl:97]
</i></div>
<br />
<div style="text-align: center;">
<i>"Kaum laki-laki itu adalah pemimpin bagi kaum wanita, oleh karena Allah telah melebihkan sebahagian mereka (laki-laki) atas sebahagian yang lain (wanita), dan karena mereka (laki-laki) telah menafkahkan sebagian dari harta mereka..."</i></div>
<div style="text-align: center;">
<i>[Sebagian dari An-Nisaa':34]</i><br />
<div style="text-align: left;">
<i><br /></i></div>
<div style="text-align: left;">
<br /></div>
<div style="text-align: left;">
*Komentar yang membangun dengan bahasa yang baik lebih diutamakan :)</div>
</div>Yugo Prima Anandahttp://www.blogger.com/profile/18198941666918317353noreply@blogger.com5tag:blogger.com,1999:blog-316685839913179181.post-42717947314492818702012-03-14T19:05:00.000+07:002012-03-14T19:05:19.455+07:00Jujur Itu...<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;"><a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhz5sjft2OCGXYnNS62XoslyFo1hiuGPX9Rior3FkDLxznh6_pqFOojpFpNyhUg8qVAzAXWytbmDsOWfx0KpvCeIO17pskJfecuiVdupq2LfSRcIAIU3Rr3KHGNuPNHVSmGjnOmwLysaFA/s1600/honesty-175.jpg" imageanchor="1" style="clear: left; float: left; margin-bottom: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" height="126" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhz5sjft2OCGXYnNS62XoslyFo1hiuGPX9Rior3FkDLxznh6_pqFOojpFpNyhUg8qVAzAXWytbmDsOWfx0KpvCeIO17pskJfecuiVdupq2LfSRcIAIU3Rr3KHGNuPNHVSmGjnOmwLysaFA/s200/honesty-175.jpg" width="200" /></a></div>Ketika Anda mengatakan sesuatu yang tidak Anda lakukan maka Anda dikatakan telah berlaku tidak jujur. Atau mengatakan tidak melakukan apa yang Anda lakukan juga bisa disebut tidak jujur. Lalu apakah kejujuran itu? <i>Hmmm</i>... Apa ya? Mungkin kesuaian antara laporan dan fakta di lapangan, atau kesesuaian antara perkataan dengan perbuatan. <i>Well</i>, Anda definisikan sendiri saja :)<br />
<br />
Tapi buat saya, kejujuran tidak hanya pada tingkah laku yang nyata saja. Tapi juga pada hati. Saya menyebutnya sebagai Kejujuran Hati (bukan lagunya Kerispatih, <i>lho yaa</i>...). Apa itu kejujuran hati? <i>Let me share my thought</i>.<br />
<br />
<i>*O iya, ini hanya buah pemikiran saya. Mungkin tidak berlaku bagi orang lain.</i><br />
<br />
<i>Uhmmm</i>... Mulai dari mana ya...? Mungkin mulai dari yang difavoritkan anak-anak muda <i>aja</i> (terutama <i>cewek</i>). CINTA. <i>Ce ileee</i>, cinta..? Galau <i>nih</i>? <i>Well</i>, enggak juga sih. Cuma berusaha memulai dari sesuatu yang populer supaya mudah dimengerti, <i>hehehe</i>...<br />
<br />
Kalau di film-film percintaan, mungkin Anda pernah melihat salah satu karakter utama yang mulai galau gara-gara jatuh cinta dengan karakter yang lain. Si tokoh utama ini <i>gak</i> mau mengakui kalau dia jatuh cinta dengan (sebut saja) si A.<br />
<br />
"<i>Hah? Jatuh cinta ama cowok itu?. Gak mungkin...!!!</i>"<br />
<br />
Makin si tokoh utama ini berbohong pada dirinya sendiri, makin tersiksa dia. Namun begitu si tokoh utama mengakui kalau dirinya jatuh cinta pada si A, barulah dia mulai sedikit tenang. Setidaknya tidak segalau sebelumnya.<br />
<br />
Nah, yang <i>kayak</i> begitu, saya menyebutnya sebagai ketidakjujuran. Tidak jujur dengan hati sendiri. Begitu si tokoh utama ini jujur pada diri sendiri, dia mulai sedikit tenang. Itu sebuah contoh saja. <i>However</i>, bohong model begini memang menyiksa. <i>No other way, but be honest to your heart</i>! Malah curhat... :D<br />
<br />
*<i>Untuk masalah cinta-cintaan saya sudah menuliskan sebuah artikel yang bertajuk, "<a href="http://yugoananda.blogspot.com/2011/10/saat-cinta-menyapa.html" target="_blank">Saat Cinta Menyapa"</a></i><br />
<br />
Saat Bulan Ramadhan tiba, mungkin Anda beberapa kali melihat status-status yang kurang lebih berbunyi seperti berikut:<br />
<br />
<ul><li>"<i>Alhamdulillah, sudah dua kali. Back to Al Fatihah</i>"</li>
<li>"<i>Subhanallah, nikmatnya menghabiskan 2/3 malam untuk bermunajat pada-Nya</i>"</li>
<li>"<i>Lega sekali rasanya setelah bersedekah...</i>"</li>
</ul><br />
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;"><a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhy_9VQl6NVP7DnSlNDUB934_UYVWjLB1iudXzRXvMnhWvRj1XsCYqa_brpBWF6NiINGmTAiqxh3_pPd9GabmhJxUUTi5PHdOJf9MSn_6Pyb0Czzt3WnMady6oiHIyrFczbcu1bXjlFRnc/s1600/show-off-48pxv0f1t-79011-530-530.jpg" imageanchor="1" style="clear: right; float: right; margin-bottom: 1em; margin-left: 1em;"><img border="0" height="200" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhy_9VQl6NVP7DnSlNDUB934_UYVWjLB1iudXzRXvMnhWvRj1XsCYqa_brpBWF6NiINGmTAiqxh3_pPd9GabmhJxUUTi5PHdOJf9MSn_6Pyb0Czzt3WnMady6oiHIyrFczbcu1bXjlFRnc/s200/show-off-48pxv0f1t-79011-530-530.jpg" width="200" /></a></div>Mungkin sang peng-<i>update</i> status meng-<i>claim</i> bahwa status itu sekedar untuk memotivasi orang lain untuk melakukan hal yang sama atau bahkan yang lebih baik. <i>Wah</i>, kedengaran mulia sekali. Tapi tunggu, memovitasi hal demikian melalui status Facebook? Walaupun sah-sah saja, tapi di mata saya ini lebih dekat kepada riya daripada memotivasi. Jika Anda ingin memotivasi, maka tunjukkanlah melalui perbuatan Anda, bukan melalui <i>update</i> status. Contoh yang nyata lebih mudah untuk diteladani daripada hanya melalui kata-kata saja. Lagipula, sang pembaca status juga tidak tahu apakah Anda benar-benar melaukukannya atau tidak. Mereka hanya membaca 'laporan' dari status Anda. Namun demikian, saya tidak bisa melarang Anda untuk memasang status yang Anda inginkan. Saya hanya bisa menyarankan.<br />
<br />
Bukannya saya su'udzon dengan mereka yang men-<i>update</i> status demikian, tapi saya mengajak Anda dan saya sendiri untuk lebih jujur pada hati kita. Benarkah yang kita lakukan atas dasar niat yang benar? Kejujuran hati kitalah yang mampu menjawabnya.<br />
<br />
Pernahkah Anda didatangi seorang sahabat yang ingin meminta pendapat Anda, namun ketika Anda memberikan pendapat yang kurang sesuai dengan sahabat Anda, sahabat Anda justru marah-marah? Pernahkah? Jika pernah, kemungkinan Anda telah menghadapi orang yang tidak jujur pada dirinya sendiri, pada hatinya sendiri. Kenapa? Karena yang namanya meminta pendapat ya harusnya dalam keadaan membutuhkan masukkan, dan bukan mencari dukungan. Pendapat yang didengar tak selalu sesuai dengan keinginan. Perkara pendapat tersebut akan dipakai atau tidak, itu hak si peminta pendapat. Itu lain kisah.<br />
<br />
Nah, apa yang dilakukan sahabat Anda tadi sebenarnya bukan meminta pendapat Anda. Tapi meminta dukungan Anda atas pendapatnya. Ketika dia tidak mendapat dukungan, tak ayal dia marah-marah. Tapi sahabat Anda tidak sadar akan hal itu, tak sadar tentang keinginan sebenarnya. Yah, kejujuran hati memang harus ditelisik dalam ketenangan dan perenungan.<br />
<br />
Kita adalah hamba Allah, kita memiliki kewajiban untuk beribadah kepada Allah SWT. Kita (yang pria) shalat berjama'ah di Masjid. Mengapa? Karena ada banyak teman-teman di kostan, bisa malu kalau tidak ke Masjid kah? Kita menghafal Al Quran, untuk apa? Supaya terlihat <i>keren</i> saat menjadi imam, kah? Banyak yang ingin belajar ke luar negeri, untuk apa? Supaya <i>keren</i> dan bisa jalan-jalan, kah? Dan masih banyak pertanyaan lainnya yang serupa. Mari kita lebih jujur pada diri kita sendiri sehingga kita bisa meluruskan kembali niat kita.<br />
<br />
Untuk bisa jujur pada diri sendiri, jiwa Anda harus dalam keadaan tenang. Pun Anda harus melepaskan segala bentuk gengsi di dalam hati. Dengan demikian Anda bisa menelisik hati Anda sendiri dengan lebih dalam. Banyak orang tidak sadar bahwa mereka tidak jujur pada hati mereka sendiri. Butuh perenungan untuk bisa memahami hati sendiri.<br />
<br />
<i>Last but not least</i>, Semakin Anda jujur pada hati Anda, semakin Anda mengenali diri Anda. Semakin Anda mengenali diri Anda, semakin Anda ikhlas dan tenang menjalani hidup Anda,<br />
<br />
<div style="text-align: center;"><i><span style="font-family: 'Courier New', Courier, monospace;">"Maka Allah memberi mereka pahala terhadap perkataan yang mereka ucapkan, (yaitu) surga yang mengalir sungai-sungai di dalamnya, sedang mereka kekal di dalamnya. Dan itulah balasan (bagi) orang-orang yang berbuat kebaikan (yang ikhlas keimanannya)."</span></i></div><div style="text-align: center;"><i><span style="font-family: 'Courier New', Courier, monospace;">[Al-Maaidah : 85]</span></i></div>Yugo Prima Anandahttp://www.blogger.com/profile/18198941666918317353noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-316685839913179181.post-74001707902077166332012-02-04T22:14:00.001+07:002014-01-20T14:16:45.553+07:00Allah Tuhan Kita, Aku, Kamu Sekalian<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjegGhpd9m3OoC-ceJh6gmeQs-mhnB6ovnc-euNXj7hQuN4wkcT9s5XrKKyhUQ_iCuNXRAzyBzHawo29mGq0-fxTvN88uVcPnGhBpQ_gpEc0re-yo4eRwSWp4Ip5w4LvPxt_CNzqnyXjfI/s1600/allah.jpg" imageanchor="1" style="clear: left; float: left; margin-bottom: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjegGhpd9m3OoC-ceJh6gmeQs-mhnB6ovnc-euNXj7hQuN4wkcT9s5XrKKyhUQ_iCuNXRAzyBzHawo29mGq0-fxTvN88uVcPnGhBpQ_gpEc0re-yo4eRwSWp4Ip5w4LvPxt_CNzqnyXjfI/s200/allah.jpg" height="200" width="200" /></a></div>
Kaum Pluralis mengatakan, semua agama menuju Tuhan yang satu. Padahal kelompok-kelompok Kristen berbeda penggunaan nama Tuhan mereka. Salah satu pandangan yang senantiasa dilempar oleh kaum Pluralis Agama dalam 'mengelirukan' pemikiran kaum Muslim, adalah mengatakan, "semua agama adalah jalan yang berbeda-beda menuju Tuhan yang satu". Mereka mengatakan, soal nama "Yang Satu" itu tidaklah penting. Yang Satu itu dapat dinamai Allah, God, Lord, Yahweh, The Real, The Eternal One, dan sebagainya. Bagi mereka, nama Tuhan tidak penting. Ada yang menulis: "Dengan nama Allah, Tuhan Yang Maha Pengasih, Tuhan Yang Maha Penyayang, Tuhan Segala agama."<br />
<br />
<br />
<br />
Kita ingat, dulu, ada cendekiawan terkenal yang mengartikan kalimat syahadat dengan: "Tidak ada tuhan (dengan t kecil), kecuali Tuhan (dengan T besar).<br />
<br />
Tradisi yang tidak tahu dan tidak mempersoalkan nama Tuhan bisa kita telusuri dari tradisi Yahudi. Kaum Yahudi, hingga kini, masih berspekulasi tentang nama Tuhan mereka.<br />
<br />
Dalam konsep Judaism (agama Yahudi), nama Tuhan tidak dapat diketahui dengan pasti. Kaum Yahudi modern hanya menduga-duga, bahwa nama Tuhan mereka adalah Yahweh. The Concise Oxford Dictionary of World Religions menjelaskan 'Yahweh' sebagai "The God of Judaism as the ‘tetragrammaton YHWH, may have been pronounced. By orthodox and many other Jews, God’s name is never articulated, least of all in the Jewish liturgy." <br />
<br />
Karena tidak memiliki tradisi sanad yang sampai kepada Nabi Musa a.s. maka kaum Yahudi tidak dapat membaca dengan pasti empat huruf "YHWH". Mereka hanya dapat menduga-duga, empat huruf konsonan itu dulunya dibaca Yahweh. Karena itu, kaum Yahudi Ortodoks tidak mau membaca empat huruf mati tersebut, dan jika ketemu dengan empat konsonan tersebut, mereka membacanya dengan Adonai (Tuhan).<br />
<br />
Spekulasi Yahudi tentang nama Tuhan ini kemudian berdampak pada konsepsi Kristen tentang "nama Tuhan" yang sangat beragam, sesuai dengan tradisi dan budaya setempat. Di Mesir dan kawasan Timur Tengah lainnya, kaum Kristen menyebut nama Tuhan mereka dengan lafaz "Alloh", sama dengan orang Islam; di Indonesia mereka melafazkan nama Tuhannya menjadi "Allah"; dan di Barat kaum Kristen menyebut Tuhan mereka dengan "God" atau "Lord".<br />
<br />
Bagi orang Kristen, "Allah" bukanlah nama diri, seperti dalam konsep Islam. Tetapi, bagi mereka, "Allah" adalah sebutan/gelar untuk "Tuhan itu" (al-ilah). Jadi, bagi mereka, tidak ada masalah, apakah Tuhan disebut God, Lord, Allah, atau Yahweh. Yang penting, sebutan itu menunjuk kepada "Tuhan itu". Ini tentu berbeda dengan konsep Islam. <br />
<br />
Di Indonesia, dalam beberapa tahun terakhir, muncul kelompok-kelompok Kristen yang menolak penggunaan nama "Allah" untuk Tuhan mereka dan menggantinya dengan kata "Yahwe". Tahun 1999, muncul kelompok Kristen yang menamakan dirinya Iman Taqwa Kepada Shirathal Mustaqim (ITKSM) yang melakukan kampanye agar kaum Kristen menghentikan penggunaan lafaz Allah. Kelompok ini kemudian mengganti nama menjadi Bet Yesua Hamasiah (BYH). Kelompok ini mengatakan: "Allah adalah nama Dewa Bangsa Arab yang mengairi bumi. Allah adalah nama Dewa yang disembah penduduk Mekah.'' <br />
<br />
Kelompok ini juga menerbitkan Bibel sendiri dengan nama Kitab Suci Torat dan Injil yang pada halaman dalamnya ditulis Kitab Suci 2000. Kitab Bibel versi BYH ini mengganti kata "Allah" menjadi "Eloim", kata "TUHAN" diganti menjadi "YAHWE"; kata "Yesus" diganti dengan "Yesua", dan "Yesus Kristus" diubah menjadi "Yesua Hamasiah".<br />
<br />
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEiF2QqsBFZXRa_13bsQcMv-MmazwSrPD2V3bNNH62K_MeXsWDCK5PZUj20f2yuj1nlzXKCKxhxmxFHZGQEaos5KwzWdFm4NkLDhSRvYTfo4FPwo_p4SHMY4B58SDPX2DrtNsLa8l_jUXVE/s1600/allah-sky.jpg" imageanchor="1" style="clear: right; float: right; margin-bottom: 1em; margin-left: 1em;"><img border="0" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEiF2QqsBFZXRa_13bsQcMv-MmazwSrPD2V3bNNH62K_MeXsWDCK5PZUj20f2yuj1nlzXKCKxhxmxFHZGQEaos5KwzWdFm4NkLDhSRvYTfo4FPwo_p4SHMY4B58SDPX2DrtNsLa8l_jUXVE/s320/allah-sky.jpg" height="209" width="320" /></a></div>
Berikutnya, muncul lagi kelompok Kristen yang menamakan dirinya "Jaringan Gereja-gereja Pengagung Nama Yahweh" yang menerbitkan Bibel sendiri dengan nama "Kitab Suci Umat Perjanjian Tuhan ini". Kelompok ini menegaskan, "Akhirnya nama "Allah" tidak dapat dipertahankan lagi." (Tentang kontroversi penggunaan nama Allah dalam Kristen, bisa dilihat dalam buku-buku I.J. Setyabudi, Kontroversi Nama Allah, (Jakarta: Wacana Press, 2004); Bambang Noorsena, The History of Allah, (Yogya: PBMR Andi, 2005); juga Herlianto, Siapakah Yang Bernama Allah Itu? (Jakarta: BPK, 2005, cetakan ke-3).<br />
<br />
Itulah tradisi Yahudi-Kristen dalam soal penyebutan nama Tuhan. Sayangnya, oleh sebagian kaum Muslim atau orientalis Barat, tradisi Yahudi dan Kristen ini kemudian dibawa ke dalam Islam. Pada berbagai terjemahan Al-Quran dalam bahasa Inggris, kita menemukan tindakan yang tidak tepat, yaitu menerjemahkan semua lafaz Allah dalam Al-Quran menjadi "God". Dalam konsep Islam, Allah adalah nama diri (ismul 'alam/proper name)dari Dzat Yang Maha Kuasa.<br />
<br />
Maka, seharusnya, lafaz "Allah" dalam Al-Quran tidak diterjemahkan ke dalam sebutan lain, baik diterjemahkan dengan "Tuhan", "God", atau "Lord".<br />
<br />
Beberapa terjemahan Al-Quran bahasa Inggris telah menerjemahkan lafaz Allah menjadi God. Misalnya, Abdullah Yusuf Ali – dalam The Holy Qur'an -- menerjemahkan "Bismillah" dengan "In the name of God".<br />
<br />
Begitu juga, "Alhamdulillah" diterjemahkan dengan "Praise be to God", dan "Qul Huwallahu ahad" diterjemahkan dengan "Say: He is God, the One and Only". Kasus yang sama – penerjemahan nama Allah menjadi God – juga bisa dilihat dalam Terjemah al-Quran bahasa Inggris yang dilakukan oleh J.M.<br />
<br />
Rodwell (terbitan J.M. Dent Orion Publishing Group, London, 2002. Terbit pertama oleh Everyman tahun 1909). Harusnya, kata Allah dalam al-Quran tidak diterjemahkan, karena "Allah" adalah nama. Seperti halnya kita tidak boleh menerjemahkan kata "President Bush" dengan "Presiden semak", atau nama Menlu AS "Rice" dengan "Menteri Nasi".<br />
<br />
Menurut Prof. Syed Muhammad Naquib al-Attas, sesuai dengan konsep Pandangan Hidup Islam (Islamic worldview) yang bersifat otentik dan final, maka konsep Islam tentang Tuhan, juga bersifat otentik dan final. Itu disebabkan, konsep Tuhan dalam Islam, dirumuskan berdasarkan wahyu dalam Al-Quran yang juga bersifat otentik dan final.<br />
<br />
Konsep Tuhan dalam Islam memiliki sifat yang khas yang tidak sama dengan konsepsi Tuhan dalam agama-agama lain, tidak sama dengan konsep Tuhan dalam tradisi filsafat Yunani; tidak sama dengan konsep Tuhan dalam filsafat Barat modern atau pun dalam tradisi mistik Barat dan Timur. (Syed Muhammad Naquib al-Attas, Prolegomena to the Metaphysic of Islam, (Kuala Lumpur: ISTAC, 1995). <br />
<br />
Bait pertama dalam Aqidah Thahawiyah yang ditulis oleh Abu Ja'far ath-Thahawi (239-321H), dan disandarkan pada Imam Abu Hanifah, Abu Yusuf, Imam Syaibani, menyatakan: "Naquulu fii tawqiidillaahi mu'taqidiina – bitawfiqillaahi: Innallaaha waahidun laa syariikalahu." Dalam Kitab Aqidatul Awam – yang biasa diajarkan di madrasah-madrasah Ibtidaiyah – ditulis bait pertama kitab ini: "Abda'u bismillaahi wa-arrahmaani—wa bi-arahiimi daa'imil ihsani." Ayat pertama dalam al-Quran juga berbunyi "Bismillahirrahmaanirrahiimi", dengan nama Allah Yang Maha Pengasih lagi Maha Penyayang.<br />
<br />
Tuhan, dalam Islam, dikenal dengan nama Allah. Lafaz 'Allah' dibaca dengan bacaan yang tertentu. Kata "Allah" tidak boleh diucapkan sembarangan, tetapi harus sesuai dengan yang dicontohkan Rasulullah saw, sebagaimana bacaan-bacaan ayat-ayat dalam Al-Quran.<br />
<br />
Dengan adanya ilmul qiraat yang berdasarkan pada sanad – yang sampai pada Rasulullah saw – maka kaum Muslimin tidak menghadapi masalah dalam penyebutan nama Tuhan. Umat Islam juga tidak berbeda pendapat tentang nama Tuhan, bahwa nama Tuhan yang sebenarnya ialah Allah.<br />
<br />
Dengan demikian, "nama Tuhan", yakni "Allah" juga bersifat otentik dan final, karena menemukan sandaran yang kuat, dari sanad mutawatir yang sampai kepada Rasulullah saw. Umat Islam tidak melakukan 'spekulasi filosofis' untuk menyebut nama Allah, karena nama itu sudah dikenalkan langsung oleh Allah SWT – melalui Al-Quran, dan diajarkan langsung cara melafalkannya oleh Nabi Muhammad saw.<br />
<br />
Dalam konsepsi Islam, Allah adalah nama diri (proper name) dari Dzat Yang Maha Kuasa, yang memiliki nama dan sifat-sifat tertentu. Sifat-sifat Allah dan nama-nama-Nya pun sudah dijelaskan dalam al-Quran, sehingga tidak memberikan kesempatan kepada terjadinya spekulasi akal dalam masalah ini. Tuhan orang Islam adalah jelas, yakni Allah, yang SATU, tidak beranak dan tidak diperanakkan, dan tidak ada sesuatu pun yang<br />
serupa dengan Dia. (QS 112). Dan syahadat Islam pun begitu jelas: "La ilaha illallah, Muhammadur Rasulullah" -- Tidak ada tuhan (yang hak disembah) selain Allah, dan Muhammad adalah utusan Allah". Syahadat Islam ini tidak boleh diterjemahkan dengan "Tidak ada tuhan kecuali Tuhan dan Yang Terpuji adalah utusan Allah".<br />
<br />
Kaum Muslim di seluruh dunia – dengan latar belakang budaya dan bahasa yang berbeda – juga menyebut dan mengucapkan nama Allah dengan cara yang sama. Karena itu, umat Islam praktis tidak mengalami perbedaan yang mendasar dalam masalah konsep 'Tuhan'. Karen Armstrong menulis dalam bukunya:<br />
<br />
"Al-Quran sangat mewaspadai spekulasi teologis, mengesampingkannya sebagai zhanna, yaitu menduga-duga tentang sesuatu yang tak mungkin diketahui atau dibuktikan oleh siapa pun. Doktrin Kristen tentang Inkarnasi dan Trinitas tampaknya merupakan contoh pertama zhanna dan tidak mengherankan jika umat Muslim memandang ajaran-ajaran itu sebagai penghujatan." (Karen Armstrong, Sejarah Tuhan (Terj), 2001), hal. 199-200).<br />
<br />
Bagi kaum Pluralis Agama, siapa pun nama Tuhan tidak menjadi masalah, karena biasanya mereka memandang, agama adalah bagian dari ekspresi budaya manusia yang sifatnya relatif. Karena itu, tidak manjadi masalah, apakah Tuhan disebut Allah, God, Lord, Yahweh, dan sebagainya. Mereka juga mengatakan, bahwa semua ritual dalam agama adalah menuju Tuhan yang satu, siapa pun nama-Nya. Nurcholish Madjid, misalnya, menyatakan, bahwa:<br />
<br />
"... setiap agama sebenarnya merupakan ekspresi keimanan terhadap Tuhan yang sama. Ibarat roda, pusat roda itu adalah Tuhan, dan jari-jari itu adalah jalan dari berbagai Agama." (Lihat, buku Tiga Agama Satu Tuhan, (1999), hal. xix). <br />
<br />
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEgfyzaE9Vv8ZyhSzAClopnTHguuDirBhOrxMd1eudCitbCBULFEF5Srq0hEZ_DHKl_a0oU0Bncudk-oAAQJkN9dnDdHv8eJIBHRbd3GtyEBoQQpAn_5ZN3IVN6acj_s7XfL-8cCHVvqi1U/s1600/UsiadanMasaHidupAlamSemesta.jpg" imageanchor="1" style="clear: left; float: left; margin-bottom: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEgfyzaE9Vv8ZyhSzAClopnTHguuDirBhOrxMd1eudCitbCBULFEF5Srq0hEZ_DHKl_a0oU0Bncudk-oAAQJkN9dnDdHv8eJIBHRbd3GtyEBoQQpAn_5ZN3IVN6acj_s7XfL-8cCHVvqi1U/s320/UsiadanMasaHidupAlamSemesta.jpg" height="211" width="320" /></a></div>
Seorang Pluralis pendatang baru, juga menulis dalam buku terbarunya, "Semua agama itu kembali kepada Allah. Islam, Hindu, Budha, Nasrani, Yahudi, kembalinya kepada Allah."<br />
<br />
Pandangan yang menyatakan, bahwa semua agama menyembah Tuhan yang sama, yaitu Allah, adalah pandangan yang keliru. Hingga kini, sebagaimana dipaparkan sebelumnya, di kalangan Kristen saja, muncul perdebatan sengit tentang penggunaan lafal "Allah" sebagai nama Tuhan. Sebagaimana kaum Yahudi, kaum Kristen sekarang juga tidak memiliki 'nama Tuhan' secara khusus. Kaum Hindu, Budha, dan pemeluk agama-agama lain juga tidak mau menggunakan lafaz "Allah" sebagai nama Tuhan mereka.<br />
<br />
Kaum musyrik dan Kristen Arab memang menyebut nama Tuhan mereka dengan "Allah" sama dengan orang Islam. Nama itu juga kemudian digunakan oleh Al-Quran. (Al-Quran memang menyebutkan, jika kaum musyrik Arab ditanya tentang siapa yang menciptakan langit dan bumi, maka mereka akan menyebut "Allah". (Lihat QS 29:61, 43:87). <br />
<br />
Tetapi, perlu dicatat, bahwa Al-Quran menggunakan kata yang sama namun dengan konsep yang berbeda. Bagi kaum musyrik Arab, Allah adalah salah satu dari Tuhan mereka, disamping tuhan Lata, Uza, Hubal, dan sebagainya. Karen Armstrong menyebut, ketika Islam datang, 'Allah' dianggap sebagai 'Tuhan Tertinggi dala keyakinan Arab kuno'. (Lihat, Karen Armstrong, op cit, hal. 190).<br />
<br />
Karena itu, dalam pandangan Islam, mereka melakukan tindakan syirik terhadap Allah. Sama dengan kaum Kristen, yang dalam pandangan Islam, juga telah melakukan tindakan syirik dengan mengangkat Nabi Isa sebagai Tuhan. Karena itulah, Nabi Muhammad saw – sesuai dengan ketentuan QS al-Kafirun – menolak ajakan kaum musyrik Quraisy untuk melakukan penyembahan kepada Tuhan masing-masing secara bergantian.<br />
<br />
Jadi, tidak bisa dikatakan, bahwa orang Islam menyembah Tuhan yang sama dengan kaum kafir Quraisy. Jika menyembah Tuhan yang sama, tentulah Nabi Muhammad saw akan memenuhi ajakan kafir Quraisy.<br />
<br />
"Katakan, hai orang-orang kafir! Aku tidak akan menyembah apa yang kamu sembah. Dan kamu bukan penyembah Tuhan yang aku sembah. Dan aku tidak pernah menjadi peyembah apa yang kamu sembah. Dan kamu tidak pernah (pula) menjadi penyembah Tuhan yang aku sembah. Untukmulah agamamu, dan untukkulah agamaku." (QS 109).<br />
<br />
QS al-Kafirun ini menjadi dalil bahwa karena konsep Tuhan yang berbeda – meskipun namanya sama, yaitu Allah -- dan cara beribadah yang tidak sama pula, maka tidak bisa dikatakan bahwa kaum Muslim dan kaum kafir Quraisy menyambah Tuhan yang sama. Itu juga menunjukkan, bahwa konsep Tuhan kaum Quraisy dipandang salah oleh Allah dan Rasul-Nya. Begitu juga cara (jalan) penyembahan kepada Allah. Karena itulah, nabi Muhammad dilarang mengikuti ajakan kaum kafir Quraisy untuk secara bergantian menyembah Tuhan masing-masing.<br />
<br />
Sebagai Muslim, kita meyakini, Islam adalah agama yang benar. Tuhan kita Allah, yang nama-Nya diperkenalkan langsung dalam Al-Quran. Tidaklah patut kita membuat teori-teori yang berasal dari spekulasi akal, dengan menyama-nyamakan Allah dengan yang lain, atau menserikatkan Allah dengan yang lain, sebagaimana dilakukan oleh orang-orang yang mengaku Pluralis Agama. Wallahu a'lam. <br />
<br />
---<br />
<br />
<b><span style="font-family: 'Courier New', Courier, monospace;">Oleh: Adian Husaini, MA </span></b><br />
<b><span style="font-family: 'Courier New', Courier, monospace;">www.hidayatullah.com</span></b>Yugo Prima Anandahttp://www.blogger.com/profile/18198941666918317353noreply@blogger.com2tag:blogger.com,1999:blog-316685839913179181.post-33882793780379205932012-02-02T19:15:00.003+07:002012-04-18T15:40:18.995+07:00Antara Kesalahan, Maaf, dan Hukuman<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;"><a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEgaLBcDEHdSc12vCeleB0Uj3s7dkTyk5KoBs2S3pcnrzcFeFjUx7zUoczW6Mu8jcasAjlmtDFjsSQDAbC-E834PwimiUj2VPWss8Dxk24sHDEB069QCK33OQjAmDKNlDQSW9eQVYTqfVY4/s1600/Judging.jpg" imageanchor="1" style="clear: left; float: left; margin-bottom: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" height="200" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEgaLBcDEHdSc12vCeleB0Uj3s7dkTyk5KoBs2S3pcnrzcFeFjUx7zUoczW6Mu8jcasAjlmtDFjsSQDAbC-E834PwimiUj2VPWss8Dxk24sHDEB069QCK33OQjAmDKNlDQSW9eQVYTqfVY4/s200/Judging.jpg" width="177" /></a></div>Artikel yang saya tulis ini terlahir dari opini-opini masyarakat yang saya dengar, terutama dari mereka yang mengatakan, "Don't judge from the cover!", "Biar Tuhan saja yang menghukum, kalian <i>gak</i> usah ikut-ikutan!", "<i>Alaah</i>, <i>gak</i> usah <i>sok</i> suci <i>deh</i>. <i>Kayak gak</i> punya dosa <i>aja</i>, <i>lu</i>!", "Kalau <i>lu</i> Tuhan, baru <i>deh</i> boleh menghakimi!" Dan opini-opini lainnya yang tampak memberi dukungan kepada yang tersalah, dan menghujat balik para penghujat tersalah. Dari opini-opini mereka terlahirlah opini saya sendiri. Sekali lagi ini hanya opini saya. <i>I can be wrong, tho</i>.<br />
<br />
<i>Well, what is it about</i>? Hmmm... Tentunya masih ingat dengan kasus video porno dimana Ariel (<i>ex</i>) Peterpan, Luna Maya, dan Cut Tari sebagai bintangnya, kan? Masih ingat dikeluarkannya Sammy Simorangkir dari Kerispatih juga, kan? <i>Wah</i>, acara gossip<i>, nih</i>? <i>Hehehe</i>... Sebenarnya bukan. Itu hanya contoh yang terkenal di masyarakat saja.<br />
<br />
Ketika video porno Ariel beredar, segara hujatan mengalir kepada Ariel. Tak sedikit juga yang memberi dukungan, salah satunya dengan berkomentar seperti pada paragraf pertama. Sementara yang lain menikmati adegan <i>syur</i> tersebut. Begitu pula dengan kasus Sammy. Ada yang mendukung, ada yang menghujat.<br />
<br />
Perbuatan dikatakan sebuah kesalahan tergantung dari definisi mana kita melihatnya. Agama, hukum negara, atau adat istiadat? Berhubungan seksual dengan <i>pacar</i> adalah sebuah kesalahan (bahkan dosa) dalam hukum Islam. Tapi bagi masyarakat liberal di Amerika Serikat dan Eropa hal itu sah-sah saja. Yang penting <i>kan</i> suka sama suka, tidak ada paksaan.<br />
<br />
<i>OK</i>, kita di Indonesia yang masyarakatnya terkenal relijius, mayoritas Muslim, dan berbudaya timur. Dari sudut ini kita sepakat bahwa perzinahan adalah terlarang, dan melakukannya adalah kesalahan, pelanggaran hukum. Sebenarnya tidak hanya perzinahan, tapi perbuatan apapun yang melanggar hukum, entah hukum agama, negara, atau adat-istiadat.<br />
<br />
<span style="font-family: 'Courier New', Courier, monospace;"><i>Oh ya, sebelum dilanjutkan, saya sekedar menegaskan bahwa dasar hukum negara Indonesia adalah Pancasila, dimana sila pertama berbunyi: "Ketuhanan Yang Maha Esa". Artinya negara ini percaya akan Tuhan Yang Esa, negara yang monoteistis. Jadi ateisme harusnya sebuah paham terlarang di negara ini. Menjadi seorang ateis berarti melanggar hukum yang paling dasar di negara ini. Jadi pendapat yang mungkin muncul dari kaum ateis saya abaikan sementara :D</i></span><br />
<br />
<i>Nah</i>, hukum itu bersifat mengikat. Harus dilaksanakan dan setiap pelanggaran (seharusnya) ada hukuman. Dan yang namanya hukum harus memiliki supremasi dan <i>reinforcement</i>. Kalau ada yang melanggar ya dihukum. Tentunya penegakan hukum di sebuah negara harus ada partisipasi dari rakyatnya.<br />
<br />
Mungkin karena di Indonesia tidak ada undang-undang yang melarang hubungan seks di luar pernikahan, Cut Tari dan Luna Maya tidak dihukum penjara. Mau saya <i>sih</i>, dua wanita itu juga ikut dihukum. Sebagai sebuah pembelajaran bagi yang lain. Hukum itu dibuat untuk mendidik. Tapi mungkin tidak ada pasal dalam undang-undang yang mampu menjerat mereka.<br />
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;"><a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjMS40pwRrpufwLZO0FkTDcBf8n9QJihn5TD9J9Vw5hMBSzG04TtyXkvLRVPv8IAriBZwtrbuYqIgz-P3XXYoBl2n2l9V-Sae4z-Wu1QOGPzMlpYWpxmQ8Tg58XD2Wqu3nFH6UiQOBXDb4/s1600/diversity-coexist.jpg" imageanchor="1" style="clear: right; float: right; margin-bottom: 1em; margin-left: 1em;"><img border="0" height="240" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjMS40pwRrpufwLZO0FkTDcBf8n9QJihn5TD9J9Vw5hMBSzG04TtyXkvLRVPv8IAriBZwtrbuYqIgz-P3XXYoBl2n2l9V-Sae4z-Wu1QOGPzMlpYWpxmQ8Tg58XD2Wqu3nFH6UiQOBXDb4/s320/diversity-coexist.jpg" width="320" /></a></div><br />
Bukannya ikut-ikutan menghujat mereka, tapi seperti yang sudah disepakati bahwa sebuah pelanggaran harus membawa sebuah hukuman. Tanpa hukuman, hukum menjadi lemah. Sudah menjadi rahasia umum jika pelanggaran yang dilakukan sekali dua kali tidak mendapatkan hukuman apa-apa, pelaku akan meremehkan dan mulai terbiasa dengan pelanggaran tersebut. Contohnya saja larangan parkir dan berjualan. Sudah jelas-jelas ada tanda dilarang parkir, eh masih <i>aja</i> parkir di situ. Sudah jelas-jelas ada tanda dilarang berjualan, eh masih <i>aja</i> berjualan di situ. Karena tidak ada ketegasan yang jelas, ya seolah-olah larangan itu hilang. Sudah <i>nature</i>-nya manusia begitu. Dengan kata lain, manusia membutuhkan tali kekang, manusia tidak boleh benar-benar bebas.<br />
<br />
Jangankan yang tidak ada undang-undangnya, yang ada undang-undangnya pun banyak yang masih melanggarnya. Contohnya korupsi, narkoba, tindak pidana, dan yang lainnya.<br />
<br />
Mungkin satu-satunya hukuman yang diterima Cut Tari dan Luna Maya adalah hukuman publik. Tak perlu ditanya lagi seberapa banyak cercaan yang mereka terima. Dan jelas, hal itu mempengaruhi kilau sinar <i>stardom</i> mereka. Mungkin kita perlu berterima kasih juga pada para penghujat, karena merekalah satu-satunya 'algojo' bagi mereka. Tanpa para penghujat maka dua wanita itu tak memiliki hukuman. Hal itu tidak memberikan pembelajaran apa-apa bagi sang pelanggar.<br />
<br />
Ada yang bilang, "Kamu <i>tuh ngomong kayak gak</i> punya dosa <i>aja</i>". Yaaaa... Siapa <i>sih</i> yang bersih dari dosa? Untuk memberikan hukuman tidak perlu benar-benar bersih dari dosa. Kalau harus bersih dari dosa, takkan ada yang bisa 'mengingatkan' kita saat kita melanggar. Manusia dengan kekurangannya harus saling mengingatkan supaya mereka tidak terjerumus dalam kesalahan. Kalau harus menunggu sempurna dulu untuk bisa memberikan hukuman, lalu siapa yang akan menghukum sang tersalah? Jadi harus menunggu Tuhan menghukumnya? <i>Helloooo.... Are you serious...?!</i><br />
<br />
Jadi menghujat dua wanita itu dibenarkan? Saya tidak bilang saya membenarkan penghujatan. Tapi inilah dinamika masyarakat kita. Kita hidup di tengah-tengah masyarakat yang tentunya memiliki kepentingannya sendiri-sendiri. Semoga saja hujatan-hujatan itu membuat mereka tersadar.<br />
<br />
Dalam opini saya perzinahan adalah pelanggaran berat. Hukumannya pun seharusnya berat. Dan menghukum seseorang ya harusnya dilakukan dengan prosedur yang berlaku. <i>Well</i>, negara ini punya hukumnya sendiri.<br />
<br />
Bagi saya, Tuhan menciptakan manusia dan menurunkannya ke bumi bukan tanpa 'manual'. Manual inilah yang seharusnya jadi pegangan. Bukan dengan alasan kebebasan, hati nurani, kesetaraan, atau apalah itu, kemudian kita membuat manual kita sendiri yang belum tentu baik buat kita. <i>God DOES know the best for us, believe me</i>.<br />
<br />
Ada yang bilang, "Kalau <i>lu</i> Tuhan, boleh <i>deh</i> lu menghakimi!" Apa itu menghakimi? Apakah tiap pelanggaran yang terjadi kita hanya menunggu Tuhan yang menghakimi? <i>C'mon</i>, <i>be real</i>! Dan bukankah Tuhan sudah memberikan manualNya? Tentunya yang menjadi hakim adalah mereka yang kompeten dan sudah diberikan amanahnya. Yang tidak bersangkutan tidak perlu ikut-ikutan menghakimi.<br />
<br />
Salah satu hukuman yang diterima Sammy adalah dikeluarkannya dia dari Kerispatih. Ada yang bilang, "Seharusnya sebuah kelompok itu terus bersama saat anggotanya terjatuh. Bukan malah mendepaknya keluar". Kata-kata itu terdengar sangat tepat. Tapi tunggu. Kita tidak pernah benar-benar tahu dengan kondisi sebenarnya mereka. Karena kita tak pernah di posisi Sammy dan personil Kerispatih lainnya. Mungkin dikeluarkannya Sammy dari Kerispatih adalah sebuah hukuman yang paling tepat untuknya. Mungkin justru akan menjadi tidak baik jika Sammy tetap dipertahankan dalam Kerispatih. Tapi apakah itu benar-benar yang terbaik? Saya tidak tahu. Itu urusan intern mereka.<br />
<br />
<i>Well</i>, ini tidak sekedar masalah selebritas saja. Tapi kasus-kasus yang lain pun terjadi disekitar kita.<br />
<br />
Lalu dimana kata maaf itu? Maaf tentunya diberikan. Tapi pemberian maaf bukan berarti pembebasan dari hukuman. Maaf dan pembebasan hukuman adalah sesuatu yang berbeda. Hukuman adalah sebuah bentuk pembelajaran bagi yang terhukum dan orang lain. Begitu sang tersalah selesai menjalani hukumannya, ya kita harus bisa menerima dirinya lagi. Kalau dia melanggar lagi ya dihukum lagi. Tentunya dengan 'dosis' yang berbeda. Dan jangan salahkan orang lain kalau kita pernah bersalah, lalu kita kehilangan sebagian kepercayaan dari teman-teman kita. Itulah konsekuensi dari pelanggaran yang kita buat. Kita harus bekerja keras untuk mendapatkan kepercayaan mereka lagi. Siapa <i>sih</i> yang mau dikecewakan untuk yang kedua kalinya?<br />
<br />
Satu hal yang perlu diingat, jika Anda sadar Anda bukanlah manusia yang terbebas dari salah dan khilaf, seharusnya Anda bermurah hati untuk memberikan maaf bagi orang lain.<br />
<br />
<div style="text-align: center;"><i>"Tidak ada paksaan untuk (memasuki) agama (Islam); sesungguhnya telah jelas jalan yang benar daripada jalan yang sesat. Karena itu barangsiapa yang ingkar kepada Thaghut dan beriman kepada Allah, maka sesungguhnya ia telah berpegang kepada buhul tali yang amat kuat yang tidak akan putus. Dan Allah Maha Mendengar lagi Maha Mengetahui."</i></div><div style="text-align: center;"><i>[Al-Baqarah : 256]</i></div><div style="text-align: center;"><i><br />
</i></div><div style="text-align: center;"><i>"Kebajikan adalah sesutau yang membuat jiwa tenang dan sesuatu yang membuat hati tenang, sedang dosa adalah apa yang terdetik dalam jiwa dan bergetar dalam dada, walaupun orang-orang telah memberikan fatwa kepadamu dan terus memberikan fatwa."</i></div><div style="text-align: center;"><i>[Al-Hadits]</i></div>Yugo Prima Anandahttp://www.blogger.com/profile/18198941666918317353noreply@blogger.com2tag:blogger.com,1999:blog-316685839913179181.post-79247263763327791712012-02-01T06:45:00.000+07:002012-02-01T06:45:30.648+07:00Perlu Ada Pengurangan Alfabet<div class="separator" style="clear: both; text-align: left;"><a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhECXNUPLX8vJ09IDQF56zpPE1a06ITP5ggEV-iEiYKaOEbW7eM2kd2fLzBE0osROXdvScbKN9BUcku3oUz5vJt4BxH2QfS228rfARMV5o21FNLYqYHLQspTBib-Qc-JqeSAQNOIxKmS_Y/s1600/12781938062WnO85.jpg" imageanchor="1" style="clear: left; float: left; margin-bottom: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" height="200" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhECXNUPLX8vJ09IDQF56zpPE1a06ITP5ggEV-iEiYKaOEbW7eM2kd2fLzBE0osROXdvScbKN9BUcku3oUz5vJt4BxH2QfS228rfARMV5o21FNLYqYHLQspTBib-Qc-JqeSAQNOIxKmS_Y/s200/12781938062WnO85.jpg" width="200" /></a></div>Tampaknya jumlah abjad perlu dikurangi. Abjad yang digunakan di dalam bahasa Indonesia berjumlah 26. Ke-26 abjad tersebut rasanya masih terlalu banyak, dan lagipula ada beberapa abjad yang jarang sekali digunakan. Oleh karena itu mari kita sederhanakan abjad-abjad tersebut dan menyesuaikan dengan kata-kata yang kita gunakan.<br />
<br />
Pertama-tama, huruf X, kita ganti dengan gabungan huruf K dan S. Kebetulan hampir tidak ada kata dalam bahasa Indonesia asli yang menggunakan huruf ini, kebanyakan merupakan kata serapan dari bahasa asing. Misalnya taxi menjadi taksi, maximal menjadi maksimal, dst.<br />
<br />
<br />
Selanjutnya, huruf Q kita ganti dengan KW. Serupa dengan X, kata2 yang mengunakan huruf ini juga sangat sedikit sekali.<br />
<br />
Berikutnya, huruf Z. Huruf Z kita ganti menjadi C. Tidak ada alasan kuat tentang hal ini.<br />
<br />
Huruf Y diganti dengan I. Hal ini dilakukan sebab bunii huruf tersebut mirip dengan I.<br />
<br />
Kemudian huruf F dan V keduania diganti menjadi P. Pada lepel ini masih belum terjadi perubahan iang signipikan.<br />
<br />
Hurup W kemudian diganti menjadi hurup U. Berarti sampai saat ini kita sudah mengeliminasi 7 hurup.<br />
<br />
Hurup iang bisa kita eliminasi lagi adalah R, mengingat baniak orang iang kesulitan meniebutkan hurup tersebut. R kita ganti dengan L.<br />
<br />
Selanjutnia, gabungan hulup KH diganti menjadi H.<br />
<br />
Iang paling belpengaluh adalah hulup S iang diganti menjadi C.<br />
<br />
Hulup G juga diganti menjadi K.<br />
<br />
Dan hulup J juga diganti menjadi C.<br />
<br />
Caia laca cudah cukup untuk hulup-hulup konconannia. Cekalank kita kanti hulup pokalnia.<br />
<br />
Cuma ada lima hulup pokal, A, I , U, E, O. Kita akan eliminaci dua hulup pokal.<br />
<br />
Hulup I mencadi dua hulup E iaitu EE.<br />
<br />
Cementala hulup U mencadee dua hulup O iaitoo OO.<br />
<br />
Cadi, campe cekalank, keeta belhaceel menkulangee hooloop-hooloop keeta. Kalaoo keeta tooleeckan lagee, hooloop-hooloop eeang telceeca adalah:<br />
<br />
A, B, C, D, E, H, K, L, M, N, O, P, T.<br />
<br />
Haneea ada 12 belac hooloop!! Looal beeaca bookan?? Padahal cebeloomneea keeta pooneea 26 hooloop. Eenee adalah penemooan eeang cankat penteenk dan cikneepeekan!! Co, ceelahkan keeleemkan tooleecan anda denkan menkkoonakan dooa belac hooloop telceboot. Yugo Prima Anandahttp://www.blogger.com/profile/18198941666918317353noreply@blogger.com3tag:blogger.com,1999:blog-316685839913179181.post-72730277666346733292012-01-30T16:31:00.003+07:002012-02-01T06:45:47.374+07:00Tips Aman Naik Angkot<div class="separator" style="clear: both; text-align: left;"><a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjlQiHYRiWkEKbdtsIbikmPSZHuyuJm8jRAJ4w5-nNUCmgjQ7lnS-Xh11v9GTrlEgt9b1QVehvEI4G1Gj6JDCW-7UUYF0_y36Vaj8Cy52Ji3xrqlvxu4_gSoBYTV23gS7ag34nPkV8ej-E/s1600/angkot.jpg" imageanchor="1" style="clear: left; float: left; margin-bottom: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" height="151" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjlQiHYRiWkEKbdtsIbikmPSZHuyuJm8jRAJ4w5-nNUCmgjQ7lnS-Xh11v9GTrlEgt9b1QVehvEI4G1Gj6JDCW-7UUYF0_y36Vaj8Cy52Ji3xrqlvxu4_gSoBYTV23gS7ag34nPkV8ej-E/s200/angkot.jpg" width="200" /></a></div>Tampaknya sistem transportasi kita memang kurang aman. Naik Trans Jakarta (so-called "Busway"), diraba-raba. Naik angkot, diperkosa. Jalan kaki, ditabrak Xenia. Bahkan ngesot pun masih ditendang satpam. Hadeeh... Anyway, saya sekedar mau kasih tips aman naik angkot. Terutama buat cewek-cewek. Sapa tau bisa bermanfaat dan mencegah hal-hal yang tidak diinginkan. Berikut laporannya...<br />
<br />
<br />
<br />
<br />
<ol><li>Pas naik angkot, pegang pintunya. Naiknya pelan-pelan jangan sok manja pake minta ditolongin supirnya segala.</li>
<li>Kalau supir nanya “Mau kemana mbak?” Jawab dengan jujur kemana tujuanmu. Jangan dijawab “Mau ke hatimu”. Ntar bikin si supir jadi galau.</li>
<li>Walau narsis jangan sampai ngajak supirnya foto bareng, apalagi pake upload tu foto ke facebook. *tepok jidat</li>
<li>Naik angkot gak perlu dandan cantik, pake rok mini, hot pants, de es be. Soalnya cuma di FTV kita bisa menemukan sopir angkot ganteng.</li>
<li>Pas sopir mau pindahin gigi (persneling/gear), gak usah sok romantis pake pegang tangan dan tatap matanya. Hadeeh...</li>
<li>Kalau duduk di belakang supir gak usah tiba - tiba nutup matanya trus bilang “Tebak aku siapa ?” Sumpah deh, gak banget...</li>
<li>Kalau sampai tujuan, ucapkan “Kiri, Pir...!”. Jangan bilang “Kiri Beib...!” Inget lho, ya!</li>
<li>Sepenuh apapun angkotnya jangan duduk di pangkuan supir. Pokoknya jangan!</li>
<li>Terakhir dan terpenting kalau terima uang kembalian, terima aja. Tidak usah pakai cium tangan segala. Apalagi cium pipi, atau malah cium aspal...</li>
</ol>Yah... Mudah-mudahan bisa bermanfaat buat pembaca yang budiman sekalian... :D<br />
<br />
<i>*Di-copas dari suatu tempat...</i>Yugo Prima Anandahttp://www.blogger.com/profile/18198941666918317353noreply@blogger.com6tag:blogger.com,1999:blog-316685839913179181.post-37390502291751662672011-12-22T21:05:00.000+07:002011-12-22T21:05:15.383+07:00Internet dan Etika<div class="separator" style="clear: both; text-align: left;"><a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEgwuQJfCYI-ZrKCMWadB_55QE13NlYv9l4Sx3vVBWCeGJsWKTsNjjV6vElt8KXKJnQEtABln9zLTNfYd0DhgnYkBTC1K8wjUQIAHSXgfTp-qwEVZEOtB_-lfK8spoglAdjnoGXJfxduefs/s1600/internet.jpg" imageanchor="1" style="clear: left; float: left; margin-bottom: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" height="195" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEgwuQJfCYI-ZrKCMWadB_55QE13NlYv9l4Sx3vVBWCeGJsWKTsNjjV6vElt8KXKJnQEtABln9zLTNfYd0DhgnYkBTC1K8wjUQIAHSXgfTp-qwEVZEOtB_-lfK8spoglAdjnoGXJfxduefs/s320/internet.jpg" width="320" /></a></div>Saya dan mungkin Anda, pembaca yang budiman, adalah orang Indonesia. Manusia Indonesia yang sudah merdeka sejak 1945. Manusia dari negeri timur yang penuh dengan sopan santun dan tata krama. Agamis dan berbudaya luhur. Namun, apa <i>sih</i> merdeka itu bagi kita? Bebas berpendapat dan mengungkapkan pikiran? Atau yang seperti apa?<br />
<br />
Mungkin kita sudah merdeka, tak ada lagi pengekangan dalam hidup sebagaimana zaman penjajahan oleh Portugis, Spanyol, Belanda, Inggris, dan Jepang (<i>wah</i>, banyak juga yang pernah menjajah kita ya...). Kebebasan kita dijamin Undang-Undang. Entah itu berpendapat, mengeluarkan fikiran, atau membentuk komunitas. Tapi semenjak internet populer di negeri ini, tampaknya orang-orang menjadi sangat 'percaya diri' untuk mengatakan sesuatu. Entah itu nasehat yang bijak atau bahkan sumpah serapah.<br />
<br />
Di dunia nyata, apalagi di bumi pertiwi Indonesia ini, sopan santun dalam bersosial sudah jelas. Bagaimana menyatakan permintaan bantuan, tanda penyesalan, etika berbicara, dan penghormatan pada yang lebih tua. Semua sudah jelas. Ketika Anda menunjuk muka seseorang dan kemudian memaki, "<span style="font-family: 'Courier New', Courier, monospace;">Anjing...!!!</span>" reaksnya pun sudah bisa ditebak. Lantas, berhubung ada di dunia maya lalu kita bebas untuk ber-<i>fakyu-fakyu</i> pada lawan bicara kita?<br />
<br />
Facebook, Twitter, Plurk, dan lain sebagainya memang bagian dari dunia maya. Sehingga kita sering lupa bahwa pemilik akun, orang yang kita sapa itu benar-benar ada. Benar-benar nyata. Mereka membaca status atau tweet Anda karena mereka peduli. Kalau mereka tidak peduli mereka tidak akan membaca status atau tweet Anda. <i>Uhmm...</i> Kalau <i>gak</i> salah, dalam psikologi ada istilah yang namanya <i>autosuggestion</i>. Yaitu yang membuat orang menyerap informasi dari apa yang dia baca meskipun hal tersebut tidak menarik baginya.<br />
<div><br />
</div><div class="separator" style="clear: both; text-align: center;"><a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEi1FrVRF4ezAJG8n0NeC7MlNSVwGcQmVAc-E2Ip_2ryTFCZHAANlrRE1Pmh6a2WwUCcVEdcRu4WnNlmyLOSzGWxN2wuYfWZwrTuig2vhWs5M38yLWX9sM9wmURJak0fg1vAVIihyg5y4l8/s1600/monkey-844.bmp" imageanchor="1" style="clear: right; float: right; margin-bottom: 1em; margin-left: 1em;"><img border="0" height="200" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEi1FrVRF4ezAJG8n0NeC7MlNSVwGcQmVAc-E2Ip_2ryTFCZHAANlrRE1Pmh6a2WwUCcVEdcRu4WnNlmyLOSzGWxN2wuYfWZwrTuig2vhWs5M38yLWX9sM9wmURJak0fg1vAVIihyg5y4l8/s200/monkey-844.bmp" width="172" /></a></div>Jujur, saya sangat heran dengan orang-orang yang dengan begitu <i>pede</i>-nya mengeluarkan caci-maki di status/twitter-nya. Ada yang bilang, "<span style="font-family: 'Courier New', Courier, monospace;">Bang**t lu, beraninya main belakang..!</span>" <i>Lah</i>, bukannya dengan memaki di Facebook justru tanda dia hanya bisa main belakang? Ada juga yang bilang, "<span style="font-family: 'Courier New', Courier, monospace;">Ini status-status guwe, ya suka-suka guwe donk! Kalo situ gak suka ya gak usah baca...</span>" <i>Jiah</i>, kita tidak hidup di hutan atau laut dalam. Kita hidup di tengah-tengah masyarakat beradab, kata-kata kita menjadi penilaian tentang diri kita sendiri. Kecuali kita adalah monyet yang tak tahu adab. Tapi saya yakin Anda, pembaca yang budiman, termasuk manusia bijak lagi santun.<br />
<br />
Tahukah Anda apa yang membatasi kebebasan kita? Ya, kebebasan orang lain. Kebebasan seseorang membatasi kebebasan orang lain. Jadi <i>gak</i> ada ceritanya kebebasan absolut. Contohnya begini, jika si A <i>nyetel</i> musik <i>kuenceng</i>-nya bukan main di tengah malam kemudian jika ada ibu-ibu protes, maka hal tersebut adalah lumrah. Kalau seandainya si A tadi malah menjawab:<br />
<br />
"<span style="font-family: 'Courier New', Courier, monospace;">Yaelah Ibu. Ini player-player saya. Mau saya puter kenceng-kenceng, atau bahkan saya injek-injek, ya urusan saya. Kalau ibu gak suka ya gak usah didengerin</span>"<br />
<br />
Kira-kira asbak bakal melayang ke muka orang itu, tidak?<br />
<br />
Kita hidup di tengah masyarakat yang beragam. Kalau kita ingin dihargai kebebasan kita, ya kita harus menghargai kebebasan orang lain. Termasuk kebebasan untuk menikmati kata-kata santun. Kalau Anda ingin memaki-maki, ya maki-makilah di tempat yang orang lain tidak tahu. Jangan di tempat umum macam Facebook, Twitter, Plurk, dan sebagainya. Kalau ada ibu, istri/suami, saudara Anda dalam friends list Anda, dan kemudian Anda memaki, bukankah itu sama saja Anda memaki disamping ibu, suami/istri, saudara Anda sendiri?<br />
<br />
Bagi saya, caci maki membuat orang yang mengucapkannya tampak menjijikan dan tak berpendidikan. Kepalanya hanya dipenuhi kata-kata kotor. Saya kira kata-kata kotor tidak akan keluar dari mulut (dalam hal ini mungkin 'ketikan') dari seorang yang berfikiran bersih. Setidaknya, kalau <i>gak nahan</i> untuk memaki, ya memakilah di tempat yang orang lain tidak akan mendengar/membacanya. Biar Anda dan Tuhan saja yang tahu. Dan juga, memaki tidak akan pernah menyelesaikan masalah Anda. Justru akan menunjukkan Anda itu lemah, tidak bisa menyelesaikkan masalah Anda dan Anda hanya bisa memaki.<br />
<br />
Yang tak habis fikir, ada juga orang yang memaki-maki tentang <i>pacar</i> atau bahkan suami sendiri. "<span style="font-family: 'Courier New', Courier, monospace;">Cuih... Cowok apaan, tuh? Munafik... Guwe gak cocok sama dia, cuih... cuih...</span>" Secara tak sadar kita bisa mengumbar aib kawan atau suami sendiri, <i>kan</i>?<br />
<br />
<div style="text-align: center;"><i>"Hai orang-orang yang beriman, jauhilah kebanyakan dari prasangka, sesungguhnya sebagian prasangka itu adalah dosa dan janganlah kamu mencari-cari kesalahan orang lain dan janganlah sebahagian kamu menggunjing sebahagian yang lain. Sukakah salah seorang di antara kamu memakan daging saudaranya yang sudah mati? Maka tentulah kamu merasa jijik kepadanya. Dan bertakwalah kepada Allah. Sesungguhnya Allah Maha Penerima taubat lagi Maha Penyayang."</i></div><div style="text-align: center;"><i>[Q:S Al-Hujurat:12]</i></div><br />
<div style="text-align: center;"><i>"... Siapa yg menutup aib seorang muslim niscaya Allah akan menutup aib di dunia dan kelak di akhirat. Dan Allah senantiasa menolong hamba-Nya selama hamba-Nya itu menolong saudaranya... "</i></div><div style="text-align: center;"><i>[Al-hadits]</i></div><br />
Yang <i>debes</i>, kita sering melihat status-status yang penuh dengan 'kemesraan'...<br />
<br />
<span style="font-family: 'Courier New', Courier, monospace;">"Yaang.. Kangen nih... Ketemuan yuuk..."</span><br />
<span style="font-family: 'Courier New', Courier, monospace;">"Iya, beib... Aku juga kangen kamu..."</span><br />
<span style="font-family: 'Courier New', Courier, monospace;">"My love... ntar aku telpon kamu yaa..."</span><br />
<span style="font-family: 'Courier New', Courier, monospace;">"Makasih yayangku, udah nganterin aku jalan-jalan... Love you so much... Muah... muah..."</span><br />
<br />
<i>Hais</i>.... Kalau sesekali sih masih bisa saya terima. Tapi kalau tiap waktu ber-<i>uh-oh.. ah... ah... ah... yeah... yeah... ouh...</i> (apa, <i>sih</i>..?!!) <i>Hadeeeh</i>... -__-"<br />
<br />
Kita mungkin sudah sering mendengar tentang orang-orang yang terjebak masalah karena kurang mampu mengontrol kata-katanya. Masih ingat tentunya dengan kasus Twitter Luna Maya, <i>kan</i>? So, mari kia jaga kata-kata kita. Jadilah manusia santun, santun dalam berlaku, santun dalam bertutur kata...<br />
<br />
<div style="text-align: center;"><i>"Barangsiapa yang beriman kepada Allah dan hari akhir, maka hendaklah ia berkata yang baik atau – kalau tidak dapat berkata yang baik, hendaklah ia berdiam diri saja."</i></div><div style="text-align: center;"><i>[Al-Hadits]</i></div><br />
<div style="text-align: center;"><i>“Bukanlah seorang Mukmin itu seorang yang suka mencela, tidak pula seorang yang suka melaknat, bukan seorang yang keji dan kotor ucapannya.”</i></div><div style="text-align: center;"><i>[Al-Hadits]</i></div><br />
<b>If you get a problem, FACE it! Don't Facebook it!</b>Yugo Prima Anandahttp://www.blogger.com/profile/18198941666918317353noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-316685839913179181.post-54635197340848079712011-11-12T16:27:00.003+07:002011-11-12T17:01:47.006+07:00TV Online<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;"><a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEiIOtS5guCrz7CQbFovpuCTa0ehoQXQ3AHMUyaFjwuYLmtuuhvKjAIGc2DmIu3gzivZjgLiY094U-N_VTs9IP4ukf2A53tm495AO0cygRBujfVnNM6_xFfuRkLMS75Z4lg_5WV4Q0grmtQ/s1600/tv-online.gif" imageanchor="1" style="clear: left; float: left; margin-bottom: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" height="125" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEiIOtS5guCrz7CQbFovpuCTa0ehoQXQ3AHMUyaFjwuYLmtuuhvKjAIGc2DmIu3gzivZjgLiY094U-N_VTs9IP4ukf2A53tm495AO0cygRBujfVnNM6_xFfuRkLMS75Z4lg_5WV4Q0grmtQ/s200/tv-online.gif" width="125" /></a></div>Biasa derita mahasiswa, kadang-kadang pengen nonton TV tapi gak ada TV. Gimana donk? Ya nonton TV online saja. Dimana? Di <a href="http://mivo.tv/" target="_blank">Mivo TV</a>. Tapi kadang-kadang RCTI dan Global TV kagak ada di <a href="http://mivo.tv/" target="_blank">Mivo TV</a> <i>But don't worry</i>, akhirnya saya bisa <i>embed</i> juga TV online yang ada RCTI dan Global TV. Ya udin, bagi yang pengen nonton TV tapi gak ada TV, langsung saja klik stasun TV yang ada di bawah ini. Oya, usahakan internet kalian yang oke punya ya. Kalo enggak, bisa tersendat-sendat nontonnya. <i>So, Enjoy</i> :D<br />
<br />
<br />
<br />
<br />
<br />
<div align="center"><div style="height: 320px; overflow: hidden; width: 356px;"><div style="margin-left: -134px; margin-top: -222px;"><object align="top" classid="clsid:d27cdb6e-ae6d-11cf-96b8-444553540000" codebase="http://download.macromedia.com/pub/shockwave/cabs/flash/swflash.cab#version=9,0,0,0" height="540" id="MivoTV2" width="490"><param name="wmode" value="transparent"><param name="allowScriptAccess" value="always"><param name="allowFullScreen" value="true"><param name="SeamlessTabbing" value="false"><param name="quality" value="medium"><param name="scale" value="noscale"><param name="menu" value="true"><param name="devicefont" value="false"><param name="bgcolor" value="#ffffff"><param name="name" value="MivoTV"><embed src="http://dudijaya.edublogs.org/files/2011/09/mivotv2-1ssfjje.swf?r=8034" quality="high" scale="noscale" bgcolor="#ffffff" name="MivoTV2" allowscriptaccess="always" allowfullscreen="true" type="application/x-shockwave-flash" pluginspage="http://www.macromedia.com/go/getflashplayer" wmode="transparent" menu="true" devicefont="false" align="top" height="540" width="490"></object></div></div></div>Yugo Prima Anandahttp://www.blogger.com/profile/18198941666918317353noreply@blogger.com2tag:blogger.com,1999:blog-316685839913179181.post-21981226249351487842011-10-31T21:47:00.006+07:002011-11-01T15:12:58.661+07:00Saat Cinta Menyapa<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;"><a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhvyTATknN2Gl9RfhgsWmK2UDL5p8dgZgnwbOFQT0vqtkw1Kx3lEviRaRvqYSHzRZr59nPmo4BJTEhr5NVXgRAHz2CIXqGK741x_GkSYZF5um-8m5MgMWVTyDF10P5gRPaB-3UGHsZrkfA/s1600/images.jpg" imageanchor="1" style="clear: left; float: left; margin-bottom: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhvyTATknN2Gl9RfhgsWmK2UDL5p8dgZgnwbOFQT0vqtkw1Kx3lEviRaRvqYSHzRZr59nPmo4BJTEhr5NVXgRAHz2CIXqGK741x_GkSYZF5um-8m5MgMWVTyDF10P5gRPaB-3UGHsZrkfA/s1600/images.jpg" /></a></div>Islam adalah agama fitrah, dan cinta adalah fitrah manusia yang ditanamkan oleh Allah sejak diciptakan, agar keturunan Nabi Adam tetap lestari dan tercipta cinta kasih di antara manusia sehingga hidup penuh dengan kerahmatan. Jatuh cinta kepada lawan jenis adalah hal normal. Islam tidak melarang seseorang untuk jatuh cinta, mencintai dan dicintai. Hanya saja, Islam menunjukkan wadah yang suci melalui pernikahan untuk menyalurkan hasrat cinta sepasang manusia agar dapat bercinta dengan bebas sekaligus mendapat ridha dan diberkahi oleh Allah SWT.<br />
<br />
Anis Matta menyampaikan untuk melupakan cinta jiwa yang tidak akan sampai di pelaminan. Tidak ada cinta jiwa tanpa sentuhan fisik. Semua cinta dari jenis yang tidak berujung dengan penyatuan fisik hanya akan mewariskan penderitaan bagi jiwa. Misalnya yang dialami Nasr bin Hajjaj di masa Umar bin Khattab.<br />
<br />
Itu sebabnya Islam memudahkan seluruh jalan menuju pelaminan. Semua ditata sesederhana mungkin. Mulai dari proses perkenalan, pelamaran, hingga, hingga mahar dan pesta pernikahan. Jangan ada tradisi yang menghalangi cinta dari jenis yang ini untuk sampai ke pelaminan. Tapi mungkin halangannya bukan tradisi. Juga mungkin tidak selalu sama dengan kasus Nasr. Kadang-kadang misalnya, karena cinta tertolak atau tidak cukup memiliki alasan yang kuat untuk dilanjutkan dalam sebuah hubungan jangka panjang yang kokoh.<br />
<br />
Apapun situasinya, begitu peluang menuju pelaminan tertutup, semua cinta yang ini harus diakhiri. Hanya di sana cinta yang ini absah untuk tumbuh bersemi: di singgasana pelaminan.<br />
<br />
Bagaimana jika belum mampu menikah?<br />
<br />
<blockquote class="tr_bq"><div style="text-align: center;"><i>"Wahai kaum pemuda, siapa saja diantara kamu yang sudah sanggup untuk menikah, maka menikahlah,sesungguhnya menikah itu memelihara mata, dan memelihara kemaluan, maka bila diantara kamu belum sanggup untuk menikah, berpuasalah, karena sesungguhnya puasa tersebut sebagai penahannya"<br />
[Al-Hadist]</i></div></blockquote><br />
Bila belum siap melangkah lebih jauh dengan seseorang,cukup cintai ia dalam diam. Karena diammu adalah salah satu bukti cintamu padanya. Kau ingin memuliakan dia, dengan tidak mengajaknya menjalin hubungan terlarang. Kau tidak mau merusak kesucian dan penjagaan hatinya. Karena diammu memuliakan kesucian diri dari hatimu. Menghindarkan dirimu dari hal-hal yang dapat merusak izzah dan iffahmu..<br />
<br />
Karena diammu bukti kesetiaanmu padanya, karena mungkin saja orang yang kau cinta adalah juga orang yg telah Allah SWT pilihkan untukmu. Karena dalam diammu tersimpan kekuatan. Kekuatan harapan. Hingga mungkin saja Allah akan membuat harapan itu menjadi nyata hingga cintamu yang diam itu dapat berbicara dalam kehidupan nyata. Bukankah Allah tidak akan pernah memutuskan harapan hamba yang berharap padaNya. Dan jika memang “Cinta dalam Diammu” itu tidak memiliki kesempatan untuk berbicara di dunia nyata, biarkan ia tetap diam..<br />
<br />
Jika dia memang bukan milikmu, <i>toh</i> Allah, melalui waktu akan menghapus “Cinta dalam Diammu” itu dengan memberi rasa yang lebih indah dan orang yang tepat. Biarkan “Cinta dalam Diammu” itu menjadi memori tersendiri dan sudut hatimu menjadi Rahasia antara kau dengan Sang Pemilik Hatimu.<br />
<br />
<blockquote class="tr_bq"><div style="text-align: center;"><i>"... Allah mengetahui bahwa kamu akan menyebut-nyebut mereka..."<br />
[Al-Baqarah:235]</i></div></blockquote><br />
Jika benar cinta itu karena Allah maka biarkanlah ia mengalir mengikuti aliran Allah karena hakikatnya ia berhulu dari Allah maka ia pun berhilir hanya kepada Allah. Tapi jika memang kelemahan masih nyata di pelupuk mata maka bersabarlah, berdoalah, berpuasalah.<br />
<br />
<blockquote class="tr_bq"><div style="text-align: center;"><i>“Dan di antara tanda-tanda kekuasaan-Nya ialah Dia menciptakan untukmu isteri-isteri dari jenismu sendiri, supaya kamu cenderung dan merasa tenteram kepadanya, dan dijadikan-Nya di antaramu rasa kasih dan sayang. Sesungguhnya pada yang demikian itu benar-benar terdapat tanda-tanda bagi kaum yang berfikir.”</i></div><div style="text-align: center;"><i>[Ar-Ruum:21]</i></div></blockquote><br />
Cukup cintai ia dalam diam, bukan karena membenci hadirnya. Tapi menjaga kesuciannya bukan karena menghindari dunia, meraih surga-Nya bukan karena lemah untuk menghadapinya, tapi menguatkan jiwa dari godaan syaitan yang begitu halus dan menyelusup.<br />
<br />
Cukup cintai ia dari kejauhan, karena hadirmu tiada kan mampu menjauhkannya dari cobaan. Karena hadirmu hanya akan menggoyahkan iman dan ketenangan. Karena hadirmu mungkin saja akan membawa kenelangsaan hati-hati yang terjaga.<br />
<br />
Cukup cintai ia dengan kesederhanaan. Memupuknya hanya akan menambah penderitaan, menumbuhkan harapan hanya akan mengundang kekecewaan, mengharapkan balasan hanya akan membumbui kebahagiaan para syaitan.<br />
<br />
Maka cintailah ia dengan keikhlasan, karena tentu kisah Fatimah dan Ali bin Abi Thalib diingini oleh hati, tapi sanggupkah jika semua berakhir seperti sejarah cinta Salman Al Farisi? Hati ini begitu mudah untuk dibolak-balikan. Serahkankan rasa yang tiada sanggup dijadikan halal itu pada Yang Memberi dan Memilikinya, biarkan ia yang mengatur semuanya hingga keindahan itu datang pada waktunya.<br />
<br />
<blockquote class="tr_bq"><div style="text-align: center;"><i>"Barangsiapa menjaga kehormatan orang lain, pasti kehormatan dirinya akan terjaga."</i></div><div style="text-align: center;"><i>[Umar bin Khattab ra.]</i></div></blockquote><br />
-----<br />
<span class="Apple-style-span" style="font-family: 'Courier New', Courier, monospace;"><i>NB: Teruntuk dirinya, maukah engkau simpan surga di telapak kakimu untuk anak-anakku kelak?</i></span><br />
<br />
reference:<br />
<ul><li><a href="http://www.pejuangislam.com/">Pejuang Islam</a></li>
<li><a href="http://anismatta.com/">Blog Resmi Anis Matta</a></li>
<li><a href="http://lifestyle.kompasiana.com/">Lifestyle Kompasiana</a></li>
<li><a href="http://kembanganggrek.wordpress.com/">Kembang Anggrek</a></li>
</ul>Yugo Prima Anandahttp://www.blogger.com/profile/18198941666918317353noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-316685839913179181.post-56334808740687689072011-10-27T20:27:00.004+07:002011-10-27T20:38:23.127+07:00Syair Rindu<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;"><a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEgjOr2c7YuEi6DRHjxgHPaEQOZvb3donEUnYqZNXS1OMzzYFoWJT80OL-mssvMTjD5CbssHChKBtfWcPqi7EwOfyzoYodIzJyw3W9Sv7cisS07kNVeF34XCHiYID_ZKm_s-7QSzn24cZPM/s1600/hujan-dan-rindu1.jpg" imageanchor="1" style="clear: left; float: left; margin-bottom: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" height="200" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEgjOr2c7YuEi6DRHjxgHPaEQOZvb3donEUnYqZNXS1OMzzYFoWJT80OL-mssvMTjD5CbssHChKBtfWcPqi7EwOfyzoYodIzJyw3W9Sv7cisS07kNVeF34XCHiYID_ZKm_s-7QSzn24cZPM/s200/hujan-dan-rindu1.jpg" width="180" /></a></div>Kala melintas indahnya rupa, secantik kuntum seruni di tengah hutan<br />
Terasa biasa di awal jumpa, namun kini tak lekang dari ingatan<br />
<br />
Panasnya bara membakar sejuta rasa, didihkan tungku tak berpasak<br />
Kau pancarkan aura yang tak biasa, yang membuatku merasa sesak<br />
<br />
Ingin hatimu aku rengkuh<br />
Namun membuatku rapuh<br />
Genderang rindu ku tabuh<br />
Bayangmu kian menjauh<br />
<br />
Kini ku telusuri liku jalanan sepi, termenung menunggu sang pagi<br />
Dalam rinduku yang tak bertepi, ku resah kemana engkau pergi<br />
<br />
Bintang serumpun di langit tak berbatas, tampak merekah bayang semu<br />
Sekarang pesanku pun tak kau balas, tak berartikah diri ini bagimu?<br />
<br />
Demi mata yang tak bisa kutatap<br />
Dalam bias luka ku meratap<br />
Dalam sepi aku tersekap<br />
Ku ingin kau hadir walau sekejap<br />
<br />
Waktu jua 'kan ku tempuh, berjalan penuh dengan tanya<br />
dalam doa ku bersimpuh, oh Tuhan aku menginginkannya<br />
<br />
Dihempas angin seteguh jati, tiada menyapa pada jiwa yang membeku<br />
Aku tetap yakin sepenuh hati, Tuhan tahu siapa yang terbaik untukku<br />
<br />
Oh, Tuhan tolonglah hamba<br />
Aku tak bisa berhenti memikirkannya<br />
Oh, Tuhan kuatkan hamba<br />
Bila ternyata aku tak bisa memilikinya<br />
<br />
<br />
-----<br />
By: Yugo AnandaYugo Prima Anandahttp://www.blogger.com/profile/18198941666918317353noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-316685839913179181.post-65919730852409604652011-10-14T20:48:00.006+07:002011-10-14T22:12:17.836+07:00Serumpun Namun Tak Rukun<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;"><a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEgijEFMMJxotnv5jzfcaFgNQvSnnZdU_I0DLogR4hIuaXbs4juB7n_F8SgcT2SY8sM0TswAOPUsrOoul6a5EhcCg3KcNnacdz5MdGNKHLNwSyE5zN5CG-BBQInUsuQZlckXm0Xm6pRmnSc/s1600/Indonesia-Malaysia.png" imageanchor="1" style="clear: left; float: left; margin-bottom: 0.5em; margin-right: 1em;"><img border="0" height="150" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEgijEFMMJxotnv5jzfcaFgNQvSnnZdU_I0DLogR4hIuaXbs4juB7n_F8SgcT2SY8sM0TswAOPUsrOoul6a5EhcCg3KcNnacdz5MdGNKHLNwSyE5zN5CG-BBQInUsuQZlckXm0Xm6pRmnSc/s200/Indonesia-Malaysia.png" width="200" /></a></div>Dari judulnya pasti mudah ditebak siapa itu yang serumpun (alah, dari gambarnya saja sudah ketahuan). Yah, dua negara itu memang sering bersitegang, bahkan sejak dua negara itu masih berumur sangat muda. Tentunya kita masih ingat dengan pelajaran sejarah di Sekolah Dasar tentang "Konfrontasi Indonesia dan Malaysia". Presiden Soekarno menentang rencana Federasi Malaya, atau lebih dikenal dengan Persekutuan Tanah Melayu, untuk menggabungkan Sabah, Serawak, dan Brunei ke dalam Federasi Malaya di tahun 1961. Pasalnya, menurut Presiden Soekarno, rencana ini adalah bentuk pelangggaran dari Perjanjian Manila. Presiden Soekarno pun menganggap pembentukan Negara Malaysia hanya akan menjadi boneka Inggris, sehingga Inggris memiliki kontrol yang kuat di Asia Tenggara dan mengancam kemerdekaan Indonesia.<br />
<br />
Saat demonstrasi anti-Indonesia di Kuala Lumpur, 1963, ketika para demonstran menyerbu gedung Kedutaan Besar Republik Indonesia, merobek-robek foto Presiden Soekarno, membawa lambang negara Garuda Pancasila ke hadapan Tunku Abdul Rahman -Perdana Menteri Malaysia saat itu- dan memaksanya untuk menginjak Garuda, amarah Presiden Soekarno terhadap Malaysia pun meledak. Akhirnya, Indonesia mengambil sikap bermusuhan terhadap Malaysia. Presiden Soekarno pun melancarkan gerakan yang terkenal, yaitu "Ganyang Malaysia!". Agresi militer akhirnya meletus dan pada tahun 1966 Indonesia dan Malaysia menandatangani perjanjian perdamaian [<a href="http://id.wikipedia.org/wiki/Konfrontasi_Indonesia-Malaysia">Wikipedia</a>].<br />
<br />
Itu sekedar <i>history review</i>, sebagai cerminan masa lalu kita. Kita tidak akan membahas tentang perang itu. Sejarah tinggallah sejarah. Kita juga tak akan membahas tentang konflik budaya atas <i>claim</i> Malaysia terhadap beberapa produk budaya Indonesia. Tampaknya itu sudah basi. Dan lagi pula, Mbak Herpin sudah menuangkannya dalam catatan, "<a href="http://www.facebook.com/note.php?note_id=133694807368">To Malaysia: Etikamu Disangsikan</a>". Apalagi tentang Pulau Simpadan dan Ligitan yang akhirnya disahkan sebagai milik Malaysia. <i>Nope. So, what are we gonna talk about then?</i> Dalam hal ini, saya lebih memilih untuk introspeksi diri sendiri, ke dalam Indonesia sendiri.<br />
<br />
Sebelum menginjak bahasan yang lebih jauh, di sini saya tegaskan bahwa saya sama sekali tidak membenci suatu warga negara tertentu. Saya memiliki banyak teman dari Malaysia, dan mereka juga sangat baik dengan saya. Tampaknya terlalu naif dan bodoh jika kita tidak suka dengan kebijakan negara tertentu lantas kita ikut membenci seluruh rakyat negara tersebut.<br />
<br />
Oke, kita lanjutkan saja...<br />
<br />
Akhir-akhir ini, isu konflik Indonesia dan Malaysia kembali menghangat, yaitu tentang 'pencaplokan' Malaysia terhadap wilayah Indonesia, yaitu daerah Camar Bulan, dan Pulau Gosong Niger [<a href="http://www.republika.co.id/berita/nasional/umum/11/10/10/lsu9vy-setelah-sipadan-ligitan-malaysia-bakal-klaim-camar-bulan">Republika</a>, <a href="http://nasional.vivanews.com/news/read/58005-wilayah_gosong_niger___camar_bulan_milik_ri">VivaNews</a>]. Masalah perbatasan lagi. Mari kita renungkan sejenak tentang hal ini.<br />
<br />
Mari kita berandai-andai, jika Anda seorang warga negara Indonesia yang tempat tinggalnya akan diambil oleh negara lain, apa yang akan Anda lakukan? Sebagai warga negara yang baik, tentunya Anda akan mempertahankan integrasi negara Anda, bukan? Kecuali Anda memiliki alasan yang bagus untuk tidak melakukannya. Lalu, apa yang terjadi dengan warga Camar Bulan?<br />
<br />
Warga Camar Bulan bukan tidak tahu Malaysia melakukan banyak pembangunan infrastruktur. Bahkan mereka menyambut baik program itu. Kenapa? Karena mereka merasa lebih diperhatikan oleh Malaysia daripada oleh pemerintah Indonesia [<a href="http://www.republika.co.id/berita/nasional/umum/11/10/12/lsxeaz-warga-camar-bulan-merasa-lebih-diperhatikan-malaysia-ketimbang-nkri">Republika</a>]. Pemerintah Indonesia tidak melakukan pembangunan infrastukur yang berarti di daerah itu. Alhasil, Camar Bulan terisolasi. Dan suatu hal yang wajar jika mereka merasa senang. Daerah mereka lebih maju dan berkembang saat ini berkat Malaysia. Peran pemerintah Indonesia? Sungguh sangat disayangkan. Sudah tahu demikian, pemerintah Indonesia justru terkesan mengalah [<a href="http://www.republika.co.id/berita/nasional/umum/11/10/09/lsstzb-wilayah-ri-dicaplok-malaysia-pemerintah-kok-kesannya-mengalah">Republika</a>]. Jadi sebenarnya siapa yang bermasalah? Mari kita introspeksi lagi.<br />
<br />
Bahkan tidak sedikit warga negara Indonesia di perbatasan yang menjadi Polis Diraja Malaysia atau Tentara Diraja Malaysia [<a href="http://www.republika.co.id/berita/nasional/umum/11/10/12/lsxe3n-upsbanyak-warga-indonesia-jadi-tentara-malaysia">Republika</a>]. Mereka menjadi aparat Malaysia tapi berstatus warga negara Indonesia. Apalagi ini? Tentu saja, lapangan pekerjaan. Lagi-lagi Malaysia lebih menjanjikan daripada Indonesia. Indonesia belum mampu menyediakan lapangan pekerjaan yang memadai. Ayolah, nasionalisme tanpa pembangunan itu omong kosong.<br />
<br />
Saya masih ingat ketika masalah budaya Indonesia-Malaysia memanas. Saat itu saya masih di USA. Dua belah pihak saling melemparkan caci maki, dan sungguh kata-katanya sangat tidak menyenangkan. Para hacker pun ikut turun tangan, perang cyber tak terelakkan (<i>sorry</i>, mungkin kali ini agak <i>lebay</i>). Jujur saja, saya juga sempat tersinggung hingga tak bisa tidur. Bagaimana saya bisa tidur sementara bangsa saya dicaci maki dan dibodoh-bodohkan? Saya juga sempat 'terbakar' saat duduk sambil menyaksikan tim Malaysia (Chinese Malaysian) membawakan lagu Rasa Sayange di Maryland, USA, dan mengatakan pada hadirin bahwa itu lagu rakyat Malaysia. Sayangnya mereka tak hafal liriknya, bahkan tampaknya mereka tak pandai Bahasa Malaysia (aneh ya?). Hhhh... Ya sudahlah. Saling lempar caci-maki takkan pernah menyelesaikan masalah. Caci-maki hanya menumbuhkembangkan kebencian. Dan tidaklah pantas masyarakat terpelajar mengeluarkan caci-maki dari mulutnya.<br />
<br />
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;"><a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhGQvppVmKHRkK2czco3ZeoS5-F1W-qI2K11ETbL3yU3RCnhcpzf8s3LuYZr3x6H9J_RAaZ3rZfpjJ_X1qMjzVN3TBXu7KA15kYuHhWF3JWTIssfbxbunT0jci07oiMwd8w3roGVF_EIYE/s1600/155016_1481908096300_1491752890_31064887_2450971_n.jpg" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" height="266" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhGQvppVmKHRkK2czco3ZeoS5-F1W-qI2K11ETbL3yU3RCnhcpzf8s3LuYZr3x6H9J_RAaZ3rZfpjJ_X1qMjzVN3TBXu7KA15kYuHhWF3JWTIssfbxbunT0jci07oiMwd8w3roGVF_EIYE/s400/155016_1481908096300_1491752890_31064887_2450971_n.jpg" width="400" /></a></div><div class="separator" style="clear: both; text-align: center;"><i><span class="Apple-style-span" style="font-size: x-small;">Foto ini diambil saat dilaksanakan program pertukaran pelajar Yayasan Pendidikan Telkom, Indonesia dengan Yayasan Universiti Multimedia, Malaysia</span></i></div><br />
Saya pun sebenarnya ingin bersikap patriotis dan nasionalis. Tapi terkadang rasa itu hilang ditelan maraknya korupsi, birokrasi yang berbelit-belit, dan juga mental pengemis beberapa warganya (untuk soal mental pengemis, lihat saja di <a href="http://yugoananda.blogspot.com/2009/02/suatu-bangsa-tak-akan-pernah-berkembang.html">link ini</a>). Kita sama-sama tahulah bagaimana negara ini dikelola. Tampaknya Reformasi 1998 belum mencapai targetnya. Aduhai, negeriku...<br />
<br />
<i>So what are we supposed to do?</i> Jika memang kita ingin menguatkan posisi kita di dunia internasional, maka bukan caci-maki yang harus kita tunjukkan, tapi prestasi. Tidak usah banyak omong, tunjukkan saja apa yang bisa kita lakukan untuk Indonesia. Saya justru lebih menghargai karya nyata seperti yang dilakukan Mang Udjo, pemilik Saung Angklung Udjo di Bandung. Saung Angklung itu menyuguhkan berbagai macam lagu-lagu asli Indonesia, termasuk Burung Kakak Tua. Saung Angklung ini memberi kontribusi nyata untuk menonjolkan budaya Indonesia di tataran Internasional, dan membuat masyarakat internasional tahu bahwa Burung Kakak Tua itu lagu Indonesia. Itu sekedar contoh saja.<br />
<br />
Ayolah, kita tahu bahwa kita sudah tertinggal di berbagai aspek dengan Malaysia. Coba saja kunjungi negera berbendera Jalur Gemilang itu. Bahkan Malaysia sudah bisa mengirimkan astronotnya ke bulan [<a href="http://filsafat.kompasiana.com/2010/03/11/kumandang-azan-terdengar-astronot-malaysia-dari-luar-angkasa/">Kompasiana</a>]. Astronot Malaysia itu adalah Muslim dan orang Asia pertama yang pernah menjejakkan kakinya ke bulan (itu kalau Rusia tidak dimasukkan dalam kelompok negara-negara Asia). Bahkan karena hal itu, Malaysia sampai menerbitkan tuntunan shalat dan puasa di ruang antariksa. Menariknya sang astronot merayakan Idul Fitri di luar angkasa. Keren kan? Lalu bagaimana Indonesia? Tampaknya pemerintah dan wakil rakyat kita masih sibuk untuk mengenyangkan dan mempersiapkan tabungan hari tua mereka. Whatever lah. Mari kita siapkan daya dan upaya kita untuk terus berprestasi dan tunjukkan pada dunia betapa besarnya bangsa Indonesia. Bangsa yang besar, bukan bangsa pengemis!<br />
<br />
Karena rakyat Indonesia dan Malaysia mayoritas beragama Islam, ijinkanlah saya menutup luahan hati saya ini dengan ayat Alquran dan hadits yang sudah mahsyur:<br />
<br />
<div style="text-align: center;"><i>"Sesungguhnya orang-orang mukmin itu bersaudara . Karena itu damaikanlah antara kedua saudaramu itu dan bertaqwalah kepada Allah supaya kamu mendapat rahmat ." </i></div><div style="text-align: center;"><i>[Q.S. Al-Hujurat : 10 ]</i></div><div style="text-align: center;"><i><br />
</i></div><div style="text-align: center;"><i>Dari lbnu `Umar ra. bahwasanya Rasulullah saw. bersabda: "Muslim yang satu adalah bersaudara dengan muslim yang lain, oleh karena itu, ia tidak boleh menganiaya dan mendiamkannya. Barangsiapa yang memperhatikan kepentingan saudaranya itu maka Allah memperhatikan kepentingannya. Barangsiapa yang melapangkan satu kesulitan terhadap sesama muslim maka Allah akan melapangkan satu dari beberapa kesulitannya nanti pada hari kiamat. Dan barangsiapa yang menyembunyikan rahasia seorang muslim maka Allah menyembunyikan rahasianya nanti pada hari kiamat".</i></div><div style="text-align: center;"><i>[Riwayat Bukhari dan Muslim]</i></div>Yugo Prima Anandahttp://www.blogger.com/profile/18198941666918317353noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-316685839913179181.post-60771245555637032632011-09-23T17:32:00.002+07:002011-09-23T18:21:43.696+07:00Kala 'Rok Mini' Menggoda<div class="separator" style="clear: both; text-align: left;"><a href="http://3.bp.blogspot.com/-fwtZQSQGGLo/TnrhMav3gpI/AAAAAAAAAgc/RyX8iJPsob8/s1600/No+Mini+Skirt.jpg" imageanchor="1" style="clear: left; float: left; margin-bottom: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" src="http://3.bp.blogspot.com/-fwtZQSQGGLo/TnrhMav3gpI/AAAAAAAAAgc/RyX8iJPsob8/s1600/No+Mini+Skirt.jpg" /></a></div>Walau judulnya <i>nyontek</i> dari "Kala Cinta Menggoda", by Chrisye, tapi saya tertarik dengan rok mini. <i>Kan</i> saya pria normal :D <i>By the way</i>, masih ingat dengan demonstrasi dengan rok mini (<i>mini skirt</i>) di Bundaran HI (Hotel Indonesia), Jakarta, beberapa hari yang lalu? Wow...! Pasti banyak yang <i>bening-bening</i>... Pria mana yang tidak suka? Paha mulus, putih, tinggi semampai (keluarkan imajinasi terliar Anda! <i>Eh</i>, saya tidak tahu <i>lho ya</i> apakah ada demonstran yang seperti itu). <i>So</i>? Suka, <i>nggak</i>?<br />
<br />
Rok mini dan <i>hot pants</i> memang sedang menjadi <i>trend</i>. Begitu banyak wanita yang memakainya. Saya pun jadi penasaran, dan saya tak tahu bagaimana rasanya mengenakan rok mini. Ya karena saya seorang pria dan tidak pernah mengenakan rok mini.<br />
<br />
<b>Pertanyaan dalam Benak</b><br />
<br />
Menurut logika saya (sekali lagi menurut logika saya), <i>secara</i> seseorang menunjukkan sesuatu pastinya agar orang lain bisa melihatnya. Untuk apa ditunjuk-tunjukkan kalau tidak boleh dilihat? Kalau tidak mau dilihat, <i>ya</i> jangan ditunjuk-tunjukkan. <i>Nah</i>, sebagai kaum terpelajar (<i>iya gitu</i>?!) saya tentu tidak ingin memberikan tuduhan-tuduhan yang subjektif, apalagi ditambah dengan asumsi-asumsi yang belum tentu terjamin kebenarannya. Oleh karena itu, saya mempunyai keinginan untuk untuk menanyakan beberapa hal kepada nona-nona cantik pengena rok mini.<br />
<ol><li>Nona-nona cantik pemilik paha indah, Nona-nona sudah sudi menunjukkan paha yang aduhai itu, bolehkah kami, kaum Adam, menikmatinya?</li>
<li>Nona-nona cantik pemilik paha indah, apakah nona-nona memang sengaja melakukannya agar kami bisa memandangnya? Ataukah justru nona-nona cantik ini merasa risih jika kami memandangnya?</li>
<li>Nona-nona cantik pemilik paha indah, adakah cara yang tepat bagaimana kami bisa memandangnya sehingga kami nyaman untuk memandangi dan Nona-nona pun nyaman untuk dipandangi?</li>
</ol>Saya bertanya demikian tentu bukan tanpa alasan, tapi agar saya bisa menarik kesimpulan dan mendapatkan argumen yang tepat dalam memandang kasus rok mini ini. Tapi sayangnya saya belum bisa dan masih malu untuk menanyakan pada nona-nona cantik pengena rok mini, <i>hehehe</i>... Dan akhirnya saya 'menikmati' secara 'diam-diam' dengan etika buatan saya sendiri agar tidak memberikan efek negatif pada kehidupan sosial dan juga pada si pengena rok mini tersebut.<br />
<br />
<b>Soal Imankah?</b><br />
<br />
Ada yang bilang, "Itu <i>mah</i> tergantung iman. Iman kuat, rok mini lewat". Cowok beriman (yang normal) tentunya punya pikirannya sendiri ketika melihat sesosok wanita cantik nan seksi dengan pakaian 'seadanya' lewat didepannya. Ya kan memang begitu, pada dasarnya laki-laki ya suka perempuan. Dan seharusnya berlaku sebaliknya, hehehehe... *<i>ngarep</i><br />
<br />
Ya <i>gak</i> usah jauh-jauh <i>lah</i>, saya mengaku beriman, ngaji juga, bahkan <i>ikutan halaqah</i>. Tapi kalau melihat yang cantik nan seksi <i>berseliweran</i>, 'serangan'nya sungguh melampaui daya tangkal iman. Walaupun saya mengalihkan pandangan, tetap saja tidak bisa saya pungkiri bahwa hal itu sangat menarik, hahaha... :))<br />
<br />
Lalu, kalau saat mengobrol? Tambah susah, <i>kan</i>? Kira-kira, jika semua pria mengalihkan pandangan mereka, bagaimanakan perasaan para sang pengena rok mini? Pasti jadi kikuk, <i>kan</i>? Dan apakah para pengena rok mini ini bersedia untuk tidak dilihat? :D<br />
<br />
Kalau ada yang bilang, "Ah, <i>situ</i> <i>aja</i> yang pikirannya jorok...". <i>Whoa</i>... Saya ingin bilang juga, "Duhai nona cantik pemilik badan seksi, saya sudah berusaha sekuat hati untuk mengendalikan fantasi saya. Malah <i>situ</i> <i>nunjuk-nunjukkin</i> tubuh indah, memaksa untuk dilihat".<br />
<br />
<b>Perihal Hak</b><br />
<br />
Saya kira kita semau tahu tentang apa itu hak. Lalu apakah yang membatasi hak kita? Hak kita dibatasi oleh hak orang lain. Contohnya begini: Mungkin merokok adalah hak. Tapi orang lain pun memiliki hak untuk mendapat udara bersih. Jika ada orang menegur perokok, "Mas, bisa <i>enggak</i> <i>ngrokoknya </i>di luar saja? Atau pakai helm full-face biar asapnya <i>gak</i> terhirup saya?", dan penegur menjawab, "Ya ini rokok-rokok saya, suka-suka saya. Kalau Mas tidak suka asapnya ya jangan dihirup!", kira-kira si penegur ini bakal dapat tantangan duel, tidak?<br />
<br />
Mendengarkan dan bermain musik tentunya sebuah hak juga. Tapi kalau ada orang main gitar dan menyanyi keras-keras di teras rumah pada tengah malam, tentu akan melanggar hak tetangga untuk beristirahat dengan tenang. Kalau ada yang menegur, "Mas, jangan <i>nggitar</i> dan nyanyi <i>kenceng-kenceng</i> <i>dong</i>." dan penggitar menjawab "Kalau Ibu <i>gak</i> suka, ya jangan <i>didengerin</i>. Ini kan gitar-gitar saya, suara-suara saya, kenapa Ibu yang jadi repot?", kira-kira si penggitar ini dapat lemparan asbak, tidak? Beda ceritanya kalau si penggitar ini bermain di ruang kedap suara. Tentunya aman dan tidak membuat masalah, setidaknya tidak membuat masalah bagi orang lain.<br />
<br />
Hal yang sama pun berlaku pada rok mini. Kalau pakainya di rumah atau kamar sendiri, itu terserah. Dan tentunya akan terasa nyaman dan aman. Mau pakai rok mini, hot pants, 1-piece, atau bikini, nyaman deh. Apalagi kalau <i>gak</i> pakai apa-apa, wah pasti rasanya sesuatu <i>banget</i>. :D Tapi kalau di tempat umum? Metromini? Busway? Duh, <i>Gusti</i>. Jadi tontonan. Tapi, kalau yang <i>ngelihat</i> saya, insya Allah, Nona-nona tetap aman. <i>Gak</i> tau reaksi <i>cowok</i> yang lain. Dan saya tidak tahu kalau dibalik celana mereka pun ikut bereaksi. No guarantee :D<br />
<br />
<b>Kasus Pemerkosaan</b><br />
<br />
<i>Frankly</i>, saya tidak mengklaim bahwa rok mini menjadi penyebab pemerkosaan. Dan saya tidak akan membahas kasus pemerkosaan, toh hasil peneletian konon mengatakan rok mini bukan penyebab pemerkosaan. Dan dalam kasus pemerkosaan, yang paling bersalah (dari segi hukum) ya si pemerkosa. Dan saya tidak ada maksud menyudutkan wanita.<br />
<br />
<i>Terus</i>? Jujur saja. Saya pria normal dan suka wanita, terutama yang cantik, indah, dan berkarakter. Apalagi kalau <i>ditunjukkin</i> yang <i>seger-seger</i>, wah... Bagi saya, setiap inci dalam tubuh wanita tercipta dengan indah. Dan dalam tulisan ini, sebenarnya saya lebih menekankan kepada: "Bolehkah tubuh indah kalian kami nikmati (pandangi)?"<br />
<br />
Tampaknya mengharapkan sebuah pengakuan adalah umum di tiap orang. Setiap kelebihan yang kita miliki rasanya kita ingin orang lain tahu. Termasuk keindahan tubuh, entah laki-laki dengan badan macho dan berototnya, atau perempuan dengan tubuhnya yang indah nan seksi. Bisa jadi itu adalah alasan pengguna rok mini. Kalau saya (dan <i>cowok</i> lain) <i>pake</i> baju yang memamerkan otot-otot (saya nge-gym lho, <i>wkwkwkwk</i>...), mungkin tidak begitu masalah. Tapi kalau <i>cewek</i> pakai baju seksi? Setidaknya di alam fantasi para cowok yang melihatnya menjadi bergolak :D<br />
<br />
<b>Kesimpulan</b><br />
<br />
Kesimpulannya apa? Ya belum ada selama saya tidak mendapat jawabab dari 3 pertanyaan diatas. :D<br />
<br />
<b>Referensi</b><br />
<ul><li>Catatan "Aku, Dia, Kita, dan Rok Mini", by <a href="http://www.facebook.com/profile.php?id=1396082912">Bagus Ginanjar</a></li>
<li>Artikel "Penyebab Pemerkosaan: Rok Mini atau Otak Mina?!" by Mariska Lubis at <a href="http://bilikml.wordpress.com/2011/09/18/penyebab-pemerkosaan-rok-mini-atau-otak-mini/">Bilik ML</a></li>
<li>Artikel "Penyebab Pemerkosaan Terhadap Wanita", by <a href="http://genenetto.blogspot.com/2011/09/penyebab-pemerkosaan-terhadap-wanita.html">Gene Netto</a></li>
</ul><br />
<div style="text-align: center;">"<i>Dan barangsiapa berpaling dari peringatan-Ku, maka sesungguhnya baginya penghidupan yang sempit</i>"</div><div style="text-align: center;">[Q:S Thaha:124]</div>Yugo Prima Anandahttp://www.blogger.com/profile/18198941666918317353noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-316685839913179181.post-84339710834833667942011-05-29T09:28:00.001+07:002011-05-29T09:31:05.695+07:00Resolusi 2011<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;"><a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEgnq_hkgOk2LOX__AZZ6Llq21AkH6gWLkHf2PuIXrXYXqcyv2lTgbtZMX1fyT1M6agEsiUJHAe1IqZfFe1w3TqlxKPifx9patHPpgU0ZTHNbjCuKS7A1hL_BlcyAKApUxF_mTjJ60N34F4/s1600/new-year-resolution-10.jpg" imageanchor="1" style="clear: right; float: right; margin-bottom: 1em; margin-left: 1em;"><img border="0" height="200" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEgnq_hkgOk2LOX__AZZ6Llq21AkH6gWLkHf2PuIXrXYXqcyv2lTgbtZMX1fyT1M6agEsiUJHAe1IqZfFe1w3TqlxKPifx9patHPpgU0ZTHNbjCuKS7A1hL_BlcyAKApUxF_mTjJ60N34F4/s200/new-year-resolution-10.jpg" width="200" /></a></div><span id="goog_688896375"></span><span id="goog_688896376"></span>Akhir Mei. Mungkin kedengaran sangat telat untuk 'memproklamirkan' resolusi 2011. Tapi, masih lebih baik daripada tidak memiliki target yang harus dicapai sebelum 2011 berakhir. Sebenarnya sih, resolusi 2011 ini sudah tercetus sejak awal 2011. Tapi hanya di kepala, belum sempat diikrarkan. Okelah, dengan ini saya deklarasikan Yugo's 2011 Resolution :) O ya, kemungkinan isinya bisa nambah. Yang di bawah ini cuma yang ada di kepala dulu. Siapa tahu nanti malah dapat target baru.<br />
<br />
<br />
<br />
<ol><li><b>Lulus dan Menjadi Insinyur</b></li>
Kata "Lulus" selalu terngiang-ngiang di kepala. It keeps resounding in my head, my dear readers. Secara, aku mahasiswa angkatan 2006, dan saat aku menulis blog ini aku belum lulus. Anyway, saya mohon doa dari anda-anda semua supaya saya bisa merealisasikan the biggest target of mine of the year. Semoga Allah memberikan kemudahan pada hambaNya ini dalam meraih gelar S.T. dari Institut Teknologi Telkom. Amin, ya Rabbal 'alamin...
<li><b>Hafal Juz 'Amma</b></li>
Mmmm... Sebenarnya malu juga sih mendeklarasikan target ini. Secara, umurku sudah 23, tapi Juz 30 saja aku belum hafal. Astaghfirullah... Anyway, tak ada kata terlambat untuk berusaha. Semoga bisa tercapai. Amin.
<li><b>Jalan-jalan ke Malaysia</b></li>
Gara-gara passport-ku akan expire di tahun 2014, aku jadi berfikir: "Passport ku masih memiliki durasi yang cukup lama sebelum akhirnya kadaluarsa. Masa cuma dipakai di Amrik doank? Keknya harus dipake lagi nih." Nah, sebagai mahasiswa dengan budget terbatas, terbesitlah ide BACKPACKING. Tujuan? Asia Tenggara dulu deh. Kalau Eropa kan mahal, hehehe... Kok pilih Malaysia? Yaaa karena kebetulan saya punya beberapa teman di sana, sekaligus bisa bersilaturhim. (Ehem.. Ehem... Silturahim atau silaturahim...?). Alasan lain karena Malaysia merupakan negara yang penduduknya mayoritas Muslim. Jadi, insya Allah, gak bakal susah mencari masjid. Kenapa gak pilih Brunei Darussalam aja? Aku gak tau tentang tempat yang seru untuk dikunjungi di sana, hehehe... Oh ya, kalau bisa nanti mampir ke Singapura. Ingin melihat modernitas di sana yang sudah diakui dunia. Semoga yang ini juga bisa tercapai. </ol>Ya Allah, wahai Tuhan Yang Maha Pengasih, perkenanlah permohonan hambaMu ini. Amiin...Yugo Prima Anandahttp://www.blogger.com/profile/18198941666918317353noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-316685839913179181.post-75785842403949701902011-05-06T07:24:00.002+07:002011-05-06T07:33:16.314+07:00Yellowstone Trip<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;"></div><div class="separator" style="clear: both; text-align: center;"><a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEglvEKPNMTcy1jE0PQK_HgODVvqRaxafh96URrUIjechyumLeosjtBAidQSQebdxmq1xKJ-k-LzevNNv-xBNQzXoDa4wUrKK8n_Ai40tmsIMCtQOyZ6N9elNayOJR4Y-XEKGoDney4JxzI/s1600/yellowstone.jpg" imageanchor="1" style="clear: left; float: left; margin-bottom: 0.5em; margin-right: 1em;"><img border="0" height="150" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEglvEKPNMTcy1jE0PQK_HgODVvqRaxafh96URrUIjechyumLeosjtBAidQSQebdxmq1xKJ-k-LzevNNv-xBNQzXoDa4wUrKK8n_Ai40tmsIMCtQOyZ6N9elNayOJR4Y-XEKGoDney4JxzI/s200/yellowstone.jpg" width="200" /></a></div>Bismillahirrahmanirrahim. Sambil melepas kepenatan, mungkin lebih asyik bila mengisi waktu luang untuk meng-update blog. Sekalian berbagi pengalaman. Yups, cerita yang saya tuliskan mungkin sudah basi, udah hampir 2 tahun yang lalu gitu lho. But it's OK. Emangnya mau cerita tentang apa? Sebenernya banyak, Yellowstone Trip, Backpacking in NYC, Mt. Rushmore trip, dan lain-lain. Tapi satu-satu aja dulu deh, yaitu my first trip in USA, Yellowstone Trip.<br />
<br />
Frankly, ini bukan beneran trip pertama. Kalau trip pertama di USA, itu trip yang diadakan ELS. Seperti jalan-jalan di Elitch Garden Amusement Park ("Dufan"nya Denver), Vaedawoo (sumprit, namanya susah, saya harus googling bermenit-menit untuk mengembalikan ingatan saya), snowy range, tapi itu deket dan durasinya gak lama. Jadi gak banyak yang diceritain. Tapi bolehlah nanti sedikit saya share gambar-gambarnya. Biar pada ngiler semua, wakakakakak...<br />
<br />
Trip ini diadakan oleh University of Wyoming untuk mahasiswa internasional. Mungkin cuma yang pertama kali ke Wyoming. Tapi gak tahu gak semua anak internasional diundang, yang jelas anak-anak Fulbright diundang (diajak maksudnya). Tahukah berapa kami harus bayar untuk ikutan trip ini? USD 200. Yup, segitu untuk 3 hari trip. Duit segitu lumayan buat mahasiswa Indonesia macam saya. Padahal jalan-jalan ke Yellowstone sudah aku impi-impikan semenjak masih di Indonesia. Apalagi Wyoming memang terkenal akan wild nature-nya. Kalo ngomongin alam liar di USA, Wyoming lah tempatnya. Aku berpikir, ikutan enggak yah? Pengin ikut, tapi kok mahal banget. Haduuuh...<br />
<br />
Pucuk di cinta, ulam pun tiba. Kata akademik advisor saya, biayanya ditanggung oleh World Learning, organisasi yang mengatur beasiswaku. Yoohooo... Saya senang bukan kepalang. Jalan-jalan gretongan lagi. Dan satu hal lagi, yang dapat gretongan cuma anak-anak Fulbright. Teman-teman yang lain tetep kudu merogoh koceknya sebesar USD 200. Dan itu tidak termasuk makan lho ya. Tapi kayaknya sih ini akal-akalan aja sampai World Learning mau mbayarin kami. Pasalnya, kami gak ada notifikasi dari staf World Learning. Soalnya, biasanya mereka tuh sangat rapi dalam hal pendokumentasian. Termasuk dokumentasi kemana saja saya selama di USA. Tahu enggak? Biaya yang USD 200 itu gak dibayar langsung, tapi dimasukkan dalam tuiton fee. Jadi pas jatuh tempo, biaya SPP-nya nambah USD 200. Nah, surat tagihannya itu yang dibayarkan ke World Learning. Dengan surat itu, World Learning akan membayarnya tanpa banyak protes. Setau saya, dalam tagihannya gak ada rincian detail SPP-nya. That's why aku curiga kalau WOrld Learning itu gak tahu kalau saya dan anak-anak Fulbright lainnya jalan-jalan pake duit mereka. Gak tau juga denk, hehehe... Hanya asumsi tanpa bukti, jadi lupakan saja, wakakakakkak...<br />
<br />
Nah, sebenernya trip ini diadakan dalam dua gelombang, gelombang 1 dan gelombang 2. Saya penginnya yang gelombang 1, biar bareng-bareng ama temen-temen yang seprogram. Tapi sayangnya bertepatan dengan Hari Raya Idul Fitri, jadi ya mau gak mau saya ambil yang gelombang 2. Anyway, setelah sharing dengan teman-teman, ternyata aku berkesimpulan bahwa gelombang 2 lebih menyenangkan. Kenapa? Karena jumlah anaknya lebih sedikit sehingga lebih rapi. Bayangkan saja, pada gelombang 1, satu bungalow (serius, ini bungalow) diisi 6 orang. Pas gelombang 2, cuma ada 4 dalam satu bungalow. Wakakakak... Idul Fitri membawa berkah...<br />
<br />
<span style="font-size: large;"><b>Hari Pertama</b></span><br />
<br />
Jumat pagi jam 6, saya sudah ditelpon Kelly untuk segera berangkat. Yupz, saya segera bersiap, keluar kamar, dan turun ke lobby di lantai satu asrama Downey. Begitu pintu lift terbuka, Kelly sudah ada di lobby. Wah, saya dijemput, wakakakak...<br />
<br />
Saya masuk ke Van yang dibawa si Kelly. Wah, penuh. Penuh dengan anak-anak dari Germany. Waaaa... Saya kecil sendiri donk... Dan anak-anaknya itu lho... Gak Indonesia banget (ya iya lah). Gimana ya ngejelasinnya? Pokoknya berbau hedon lah, hehehe...<br />
<br />
Sebelum berangkat kami kumpul dulu di depan Union Plaza. Biar bareng ama Van yang ke dua. Eh, supir dari van ke dua ini orang peranakan USA-Swiss yang bisa ngomong Bahasa Indonesia. Jiah... Asik juga, hahaha... Namanya Ben, dulu SMP nya di Indonesia. Jadi lumayanlah Bahasa Indonesianya, walau kadang-kadang aku harus mengkoreksi Bahasa Indonesianya. Tapi sebagai balasannya, dia harus mengoreksi Bahasa Inggris saya. Yes... Bisa sharing sekaligus belajar. Dan juga bisa ngomongin orang pake Bahasa Indonesia, jadi gak perlu bisik-bisik. Kan cuma kita berdua yang ngerti Bahasa Indonesia, hahaha... :EvilLaugh:<br />
<br />
O ya, akhirnya saya pindah ke Van yang dibawa Ben. So, dalam mobil itu ada si Supir, satu orang Indonesia (saya), 4 orang dari China, 1 dari Korea Selatan, 1 dari Australia, dan satu dari Inggris. Lebih nyaman dari Van sebelumnya, hehehehe...<br />
<br />
Selama perjalanan saya menikmati pemandang Wyoming. Padang rumput terbentang luas, sesekali nampak beberapa ekor antelope yang merumput. Bersih. Kadang-kadang kami berhenti untuk sekedar foto-foto. Wah eksotis, serasa di luar negeri (Lha kan emang di luar negeri, gimana sih?). Bahkan saya sempatkan berfoto-foto di dekat situs kebaran hutan.Kadang-kadang terlihat helikopter yang mondar-mandir membawa bom air.<br />
<br />
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;"><a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEiE8TSJrZDtX1hz2P_4lfr6RMR2ZMTq7vsaG_AkZDXneEUAA2O1hyphenhyphen082mdaWGH4g6sBIUx5Q6Z26XeYpHBPM5hu_R8oiDXJ9aeUbAYl7OaeQRqjKrVghM6SWG_UO_O90pszWrAlowcewR0/s1600/100_0394.jpg" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEiE8TSJrZDtX1hz2P_4lfr6RMR2ZMTq7vsaG_AkZDXneEUAA2O1hyphenhyphen082mdaWGH4g6sBIUx5Q6Z26XeYpHBPM5hu_R8oiDXJ9aeUbAYl7OaeQRqjKrVghM6SWG_UO_O90pszWrAlowcewR0/s1600/100_0394.jpg" /></a></div><div style="text-align: center;"><i>Salah satu daerah tandus di Wyoming</i></div><br />
Tahu tidak, kami sempat terjebak macet. Gara-gara jalannya lagi diperbaiki, plus diperparah dengan kebakaran hutan. Dan akhirnya, setelah 7 jam perjalanan, sampailah saya di sebuah kota kecil tempat kami bermalam, Jackson. Sumpah, kotanya indah banget. Bernuansa western, it's so cowboy, buddy! Dan bersiiiih banget ini kota. Di tambah dengan bukit-bukit kecil nan hijau. Hwaaaa.... Indah....<br />
<br />
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;"><a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhYLIBYySkhRJhM-74OVz2GWA9cN6BN9X1P6TVdir_gTrssrMPSn35vMdENY-HY2Yn9igy6vC-74QhkjARhlt6wOk6cIJETOLCRAS7-m999HOh8kQh3LJxhq3S96GjxoTLmsVZIU59chUI/s1600/100_0427.jpg" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhYLIBYySkhRJhM-74OVz2GWA9cN6BN9X1P6TVdir_gTrssrMPSn35vMdENY-HY2Yn9igy6vC-74QhkjARhlt6wOk6cIJETOLCRAS7-m999HOh8kQh3LJxhq3S96GjxoTLmsVZIU59chUI/s1600/100_0427.jpg" /></a></div><div style="text-align: center;"><i>Kebakaran hutan yang berhasil aku capture</i></div><br />
Menjelang senja kami check-in di sebuah bungalow di kota imut ini. Isinya ada 2 kasur ukuran queen, kamar mandi (shower dan bath tub), dapur, tempat laundry, balkon, yah asik lah. Saya sekamar sama 3 cowok China. Wah saya paling ganteng deh sekamar, wakakakakak. Setelah mandi, kami mencari makan malam. Kami memtuskan makan malam di Thailand Restaurant. Akhirnya, bisa menikmati makanan Asia. Jujur aja, makanan Amrik rasanya hambar...<br />
<br />
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;"><a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhScwQCkpH4Wyv2XifFX2IZhB8fdRQ1dkgehBsEZ1EZF55SqsTzHIA6j5JVIMYUW_0iKz3xkSui0-RY6efMWafJmzmixFaZo7UM27HbrYFKGY3cZWzmu7ATwLmL_hUVEsayhagZDcxw7xs/s1600/100_0450.jpg" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhScwQCkpH4Wyv2XifFX2IZhB8fdRQ1dkgehBsEZ1EZF55SqsTzHIA6j5JVIMYUW_0iKz3xkSui0-RY6efMWafJmzmixFaZo7UM27HbrYFKGY3cZWzmu7ATwLmL_hUVEsayhagZDcxw7xs/s1600/100_0450.jpg" /></a></div><div style="text-align: center;"><i>Jackson in the evening</i></div><br />
Ternyata, ini restauran gak menerima debit card. Maunya bayar tunai, cash. Akhirnya saya harus putar-putar cari ATM. Argh... Susah amat cari ATM di kota kecil ini. Tapi untungnya si cewek KorSel ini nemenin aku cari ATM. Ya lumayanlah ada temen ngobrol. Ehem-ehem... Suit-suiit... (Apa sih...?)<br />
<br />
<br />
<span style="font-size: large;"><b>Hari Kedua</b></span><br />
<br />
Yosh, kami meluncur ke Yellowstone National Park. Lagi-lagi, selama perjalan kami berhenti untu sekedar bernasis-narsis ria. Tapi emang sih, pemandanganya asik banget. Tak jarang kami melihat bison-bison beriringan di tepi jalan.<br />
<br />
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;"><a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEj0ZyIt57nx-wVNnNnGyiFXIBIFtyh5I3pb7ov3UG7xujiP8YYXNwogEKOxLWLt4QoNizcnETY-A8YgRHfh1TTL6n2kpkkBpRK_Lvji1YrA9osxXkDDuXCxbnCwDowYPAWrrbft_ZaaFKk/s1600/100_0475.jpg" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEj0ZyIt57nx-wVNnNnGyiFXIBIFtyh5I3pb7ov3UG7xujiP8YYXNwogEKOxLWLt4QoNizcnETY-A8YgRHfh1TTL6n2kpkkBpRK_Lvji1YrA9osxXkDDuXCxbnCwDowYPAWrrbft_ZaaFKk/s1600/100_0475.jpg" /></a></div><div style="text-align: center;"><i>Sungainya bersih, lho.</i></div><br />
Singkat cerita, sampailah kami di Yellowstone National Park yang melegenda akan geysernya. Rombongan kami digabung dengan rombongan dari sebuah college di Wyoming. Mereka sih study tour bersama profesornya. Lah kami jadi ikut-ikutan kuliah sama mereka. Tapi jadi nambah pengetahuan juga sih.<br />
<br />
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;"><a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEgGJRGA63CdHTHQSbt_AR8honk51ARGQqYAYi54MkGASR0d45mJKzWw1zkKvbxLUoDlAPpf3Ee5ucAN1ctFw7WJ_swxeZl8tCl10KCvvFQxOcn6tq5zG75DZMM9GxhCEGA_7ahxTzBzs8o/s1600/100_0577.jpg" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEgGJRGA63CdHTHQSbt_AR8honk51ARGQqYAYi54MkGASR0d45mJKzWw1zkKvbxLUoDlAPpf3Ee5ucAN1ctFw7WJ_swxeZl8tCl10KCvvFQxOcn6tq5zG75DZMM9GxhCEGA_7ahxTzBzs8o/s1600/100_0577.jpg" /></a></div><div style="text-align: center;"><i>Ini dia, si bison (Americans call it "buffalo") yang terkenal agresif dan pemarah</i></div><br />
<br />
Jalan sana, jalan sini. Naik turun. Beugh, lama-lama capek juga nih. Hebatnya, si profesor tua ini tetep semangat. Salut deh... O ya, selama "kuliah", ada couple yang kerjaannya ciumaaaaan mulu. Hih... Saya mbatin, "Woy, dengerin tuh profesor lu. Malah ciuman mulu" (Sebel apa sirik? Wkwkwkwk...)<br />
<br />
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;"><a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEg5IQCLlQyPkW69IXP8GQWYUtgPQNm8Fs61fWJmdNpIeDhdSMPcc2B7lLMGZZkMhG8sk_NMd3DXh5q-z9TYzcVFhkAQnnOu07aWrHsKMcf2PMVFvGgWG7cnPUtC_Zu3CN42E0QRYgIxwy8/s1600/100_0526.jpg" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" height="400" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEg5IQCLlQyPkW69IXP8GQWYUtgPQNm8Fs61fWJmdNpIeDhdSMPcc2B7lLMGZZkMhG8sk_NMd3DXh5q-z9TYzcVFhkAQnnOu07aWrHsKMcf2PMVFvGgWG7cnPUtC_Zu3CN42E0QRYgIxwy8/s400/100_0526.jpg" width="298" /></a></div><div style="text-align: center;"><i>Salah satu geyser (ini yang terbesar) di Yellowstone. Bisa menyembur sampai puluhan kaki</i></div><br />
"Kuliah" selesai, kami berpisah. Kami menuju situs-situs lain.<br />
<br />
Finally, kami mencukupkan sesi jalan-jalan hari itu, dan bermalam di sebuah hotel di kawasan hutan wista Yellowstone. Kali ini satu kamar cuma dua orang. Saya sekamar dengan si Ben. Masuk, mandi, tidur.<br />
<br />
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;"><a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEh2h6boQF3J4nueSL0ZDNbnhMc8xIIwmx8KUoiw-nF-7rSmZ673OeIWrFD5mvp_r3sU7RKxkVf0KfBM7qdQycrTqVhDl7wC4_ZRiHRL5gsO0t3E4LA-GTstLzlOpWl-8WY1dtxlLxvxCqM/s1600/100_0660.jpg" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEh2h6boQF3J4nueSL0ZDNbnhMc8xIIwmx8KUoiw-nF-7rSmZ673OeIWrFD5mvp_r3sU7RKxkVf0KfBM7qdQycrTqVhDl7wC4_ZRiHRL5gsO0t3E4LA-GTstLzlOpWl-8WY1dtxlLxvxCqM/s1600/100_0660.jpg" /></a></div><div style="text-align: center;"><i>Salah satu sudut cantik Yellowstone. Daun-daun yang menguning di musim gugur tampak indah.</i></div><br />
<br />
<b><span style="font-size: large;">Hari Ketiga</span></b><br />
<br />
Saya bangun awal, si bule masih tidur di kasurnya. Kenapa bangun awal? Ya biar bisa shalat shubuh lah. Dan sayangnya saya gak bawa kompas. Wah, akhirnya pakai perasaan untuk menentukan kiblat. Abis shalat, trus mandi, setelah wangi keluar kamar untuk menghirup udara segar.<br />
<br />
"Wah banyak kabut", kubuka pintu dan kuhirup udara sedalam-dalamnya. "Buohok.. ohok... ohok..." Beugh, bukan kabut. Tapi asap! Saya lupa kalau hutannya lagi kebakaran. Yah, batal deh acara menghirup udara segar.<br />
<br />
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;"><a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEi6mh7PTDte7SA0MgiFGnlPAT7o2OHJEA4hJ58-7BaIGos3imG0fUD2nsYn6hPG9fw9qRzPJaIPLvAyFJWfYsniOmfs-vwtVngBK7pl5Qub2pIKsGU9KjKwo2khyphenhyphen67yKVm70KR-WmzbTxs/s1600/100_0664.jpg" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEi6mh7PTDte7SA0MgiFGnlPAT7o2OHJEA4hJ58-7BaIGos3imG0fUD2nsYn6hPG9fw9qRzPJaIPLvAyFJWfYsniOmfs-vwtVngBK7pl5Qub2pIKsGU9KjKwo2khyphenhyphen67yKVm70KR-WmzbTxs/s1600/100_0664.jpg" /></a></div><div style="text-align: center;"><i>Snake River dengan latar Grand Teton</i></div><br />
<br />
Next destinationnya adalah sebuah situs dengan sebuah air terjun. Kali ini tempatnya dingin. Lagi-lagi masalah kebersihan di sini membuat saya kagum. Coba Indonesia bisa sebersih ini. Ckckckck...<br />
<br />
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;"><a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhrj910YY6I2d7iO-ZsFsGfh7CqoGVE7SEh6HYD8fXiAlcJKPE8V8F0h17CN-jwJWkqOR1sQD2nHoUrOB2B4OeS6cer9TWFQhrZoyM0YEmu1WjkQ47chJOhGGZ-3STNyM01_8Tw4FfcJy0/s1600/100_0631.jpg" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhrj910YY6I2d7iO-ZsFsGfh7CqoGVE7SEh6HYD8fXiAlcJKPE8V8F0h17CN-jwJWkqOR1sQD2nHoUrOB2B4OeS6cer9TWFQhrZoyM0YEmu1WjkQ47chJOhGGZ-3STNyM01_8Tw4FfcJy0/s1600/100_0631.jpg" /></a></div><div style="text-align: center;"><i>Ini dia air terjunnya</i></div><br />
Kemudian kita menuju ke Jackson Hole. Ini sebuah daerah berbukit. Kenapa "Hole"? Kenapa ya? Mungkin karena daerah ini dikelilingi bukit, jadi kalo dilihat dari atas seperti lubang. Mungkin lho ya. Ngapain kami kesana? Kami mendaki sebuah bukit. Jalan? Enggak, kita pake kereta gantung.<br />
<br />
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;"><a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEh7EPre9kb4UFhg21dhDzLy2CE39EWzvv3EMqoNqCQANpv4MC7MCRFrHVg0Tt9WjSxCh0ro6NWQL16EHcHJ1dLQZw8KDMrAtlVpBU_OE-SQGa93jyghfm8XvLm0qYYV3drXYVP7KQDGmo4/s1600/100_0679.jpg" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEh7EPre9kb4UFhg21dhDzLy2CE39EWzvv3EMqoNqCQANpv4MC7MCRFrHVg0Tt9WjSxCh0ro6NWQL16EHcHJ1dLQZw8KDMrAtlVpBU_OE-SQGa93jyghfm8XvLm0qYYV3drXYVP7KQDGmo4/s1600/100_0679.jpg" /></a></div><div style="text-align: center;"><i>Di salah satu puncak di Jackson Hole</i></div><br />
<br />
Sampailah kami di puncak. Alamak, anginnya kuencenggg... Dingin... Tapi dari sini kita bisa menikmati pemandangan alam Wyoming yang eksotis.<br />
<br />
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;"><a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhAhfqEy2M4Swc1SYSpPp5096qSG5GV-o655xwogrHJTB5kYDrEn4rjo5Ro7sGF9IV8ANy3G5Jj5qlWvlm07K87O9ioC9b5QYx-bKxjKKGT_J96IfQQjo3maWMUexdeiTJwlYMl3L3q3RY/s1600/100_0640.jpg" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhAhfqEy2M4Swc1SYSpPp5096qSG5GV-o655xwogrHJTB5kYDrEn4rjo5Ro7sGF9IV8ANy3G5Jj5qlWvlm07K87O9ioC9b5QYx-bKxjKKGT_J96IfQQjo3maWMUexdeiTJwlYMl3L3q3RY/s1600/100_0640.jpg" /></a></div><div style="text-align: center;"><i>Are you dare to pose like I did? Hahaha... :D</i></div><br />
<br />
Watunya pulang. Kami diberikan 2 pilihan untuk situs terakhir, Museum atau Hot Spring. Serentak kami menjawab "Hot Spriiiing...!". Singkat cerita sampailah kami ke sana. Wah, letaknya di tengah hutan. Serem juga kalau kemalaman di sini. Kali aja kepergok brown bear, atau Grizzly, atau dikejar-kejar rombongan bison.<br />
<br />
Untungnya aku bawa celana renang. Jadi tinggal pakai. Dan akhirnya kami byar-byur di kolam air panas. "Byar byur"? Emang mandi di kampung, wakakakakak... Dan asiknya, si cewek-cewek Jerman ini juga ikutan berendam dengan swimsuit mereka. Wew *__*<br />
<br />
Time was out. Saatnya berkemas. Tiba-tiba muncul pertanyaan, ini gimana ganti bajunya? Yang ada ruang ganti yang mirip gudang tempat saya ganti baju sebelum berendam. Tak ada bilik-bilik kecil untuk ganti pakaian. It means, saya harus telanjang bareng-bareng mereka. Gosh. Pas teman-teman saya masuk, dengan santainya mereka mempreteli baju mereka, sambil ngobrol dan membentuk lingkaran. Kyaaaa... Mereka bugil semua. Santai banget lah pokoknya meskipun their dicks could be seen by everyone in the room.<br />
<br />
Untung saja, lampu di ruangan tersebut mati, jadi ada beberapa tempat yang gelap. Terutama yang di pojok-pojok. Aha...! Saya menuju ke pojok, dan dengan secepat kilat saya berganti celana. Ketika sudah mengenakan underwear, saya nggabung ke lingkaran itu. Biar gak dikira freak. Wah, I could see many size, shape, and the "hair style", hahahaha... Yang kecil pasti punya si China neh. Setelah dilihat wajah yang punyanya, o iya benar. Itu punya si China. Jiakakakakakak... Sudah-sudah, malah ngomongin dick orang, wkwkwkwk....<br />
<br />
Yosh, pulang deh. Saya nyampe asrama Downey jam 3 pagi. Temen sekamarku, Jake, si Bule dari Jackson (Eh, gimana kabarnya tuh orang yah? Dia gak punya FB sih...), masih tertidur di ranjangnya dengan hanya mengenakan celana dalam dan berbalut selimut. Dan jam 8 pagi saya ada kuliah Macroeconomics. Yeah... What a life...Yugo Prima Anandahttp://www.blogger.com/profile/18198941666918317353noreply@blogger.com2Taman Nasional Yellowstone, Yellowstone National Park, Wyoming 82190, Amerika Serikat44.4620852 -110.6424410999999843.973830199999995 -111.30834409999999 44.9503402 -109.97653809999998tag:blogger.com,1999:blog-316685839913179181.post-28957390240480080832011-04-13T07:52:00.003+07:002011-04-13T08:10:50.033+07:002012-2013 Global UGrad Exchange Program<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;"><a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjgezJ5X5kbsoaoVngKWFeN9W9-Ian-wqjcz8zemXlznrfBUCgOZ34cBuGiCe9WO6YaFBHs9jW9GbMTMzW-yXYiP_xRAUnGBr4dAzS7ajI6Vhz_hO3Wk-rwJmSfljMJ4Vl7tviESu86zL4/s1600/study_abroad_students_899435.jpg" imageanchor="1" style="clear: left; float: left; margin-right: 1em;"><img border="0" height="132" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjgezJ5X5kbsoaoVngKWFeN9W9-Ian-wqjcz8zemXlznrfBUCgOZ34cBuGiCe9WO6YaFBHs9jW9GbMTMzW-yXYiP_xRAUnGBr4dAzS7ajI6Vhz_hO3Wk-rwJmSfljMJ4Vl7tviESu86zL4/s200/study_abroad_students_899435.jpg" width="200" /></a></div>Assalamu'alaykum, what's up y'all? Hey, listen! I got a news for y'all, pals :D If you wanna experience how study in a USA university, this can be your opportunity, be an exchange student. I participated in this program in 2009-2010. I got 2 semesters scholarship from Fulbright Global Undergraduate Exchange Program. The experience was so great! You can get a new environment to study, feel a different climate, get many international friends, get mingle with local people... It's just awesome. Dare to apply? Read this article... :D<br />
<br />
<h3>Program Description</h3>The Office of Academic Exchange Programs in the Bureau of Educational and Cultural Affairs of the U. S. Department of State, is pleased to announce a new exchange program for undergraduate students-the 2012 Global Undergraduate Exchange Program (Global UGRAD)<br />
<br />
The Global UGRAD Program provides scholarships for one semester or one academic year of U.S. Study in a NON-DEGREE Program. The goals of the program are to provide a diverse group of emerging student leaders, from non-elite and underrepresented groups in Indonesia and East Asia.<br />
<br />
All global UGRAD Program participants will be enrolled full-time in undergraduate course work chosen from the institution’s (US) existing curriculum to allow students ample opportunity for ongoing interaction with U.S. Faculty and student peers, and for exposure to U.S. academic and classroom culture.<br />
<br />
To ensure that students succeed in their new academic environments, host institutions will offer tailored instruction on topics including academic research and writing, critical thinking, time management, note taking, and studying for and taking tests. Participants will live on campus with American peers.<br />
<br />
Students will also be provided with opportunities to participate in up to ten hours of community service per semester. Additionally, an internship component will be offered to all academic-year participants during the academic component of the program. Internships will be related to each participant’s field of study and/or career plans.<br />
<br />
Participants may be eligible for up to 4 weeks of intensive English Language instruction in the United States prior to the start of academic portion of their program.<br />
<br />
<h3>Eligibility</h3><ol><li>Scholarships will be granted to students who currently are enrolled in S-1 degree programs only, and have completed their first semester and up to their firth semester of undergraduate study at an Indonesian university.</li>
<li>Applicants should demonstrate leadership potential through academic work, community involvement, and extracurricular activities.</li>
<li>Applicants must have minimum ITP/IBT TOEFL score of 500-score or IELTS 5.0 less than two years old. In some cases a personal interview by a fluent qualified Native English Speaker who can confirm that the nominee would be able to achieve that score when tested is acceptable. Candidates must also meet all the requirements of the institution where admission is being sought.</li>
<li>Preference will be given to those who have had little or NO experience in the U.S. or outside of their home countries.</li>
<li>Applications can be for either for one semester or two semesters based on nominee’s availability. No applications should be submitted for both one semester and full year programs.</li>
<li>Applicants are required to return to Indonesia after the completion of the one or two semester program. </li>
</ol><br />
<h3>Submission of Applications</h3>An original application and two copies should be submitted to the address below by: <span style="color: red;">November 1, 2011 </span><br />
<br />
<div style="text-align: center;"><b>American Indonesian Exchange Foundation (AMINEF)</b></div><div style="text-align: center;"><b>CIMB NIAGA Plaza, Lantai 3</b></div><div style="text-align: center;"><b>Jl. Jend. Sudirman Kav. 25</b></div><div style="text-align: center;"><b>Jakarta 12920 </b></div><br />
For additional information, contact: info: <a href="mailto:fulbright_ind@aminef.or.id">fulbright_ind@aminef.or.id.</a><br />
<br />
We do not accept email applications. Hard copies must be sent or delivered to American Indonesian Exchange Foundation.<br />
<br />
To download form <a href="http://www.aminef.or.id/file/fulbright/2011%20Global%20Ugrad%20Prog%20Application.doc">click here </a><br />
<table border="0" cellpadding="0" cellspacing="0"></table>Yugo Prima Anandahttp://www.blogger.com/profile/18198941666918317353noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-316685839913179181.post-72380720834003453982011-02-09T13:58:00.002+07:002011-02-09T14:02:05.013+07:00Keistimewaan Pria Bagi Wanita<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;"><a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEgrkZUqHK9LzXH5Fmr-d42iKV_mhF9qDFE-D5QVXFLyWn3StDXdo5qWOhFTIX3EYbJllEaZvZCELzp4iMahDQSjD7lzPdqpwzo0B0qKce9L3R6izxpBc5B0W19XN53xA7DWPCtf4Iq4aGs/s1600/canvas.png" imageanchor="1" style="clear: left; float: left; margin-bottom: 0em; margin-right: 1em;"><img border="0" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEgrkZUqHK9LzXH5Fmr-d42iKV_mhF9qDFE-D5QVXFLyWn3StDXdo5qWOhFTIX3EYbJllEaZvZCELzp4iMahDQSjD7lzPdqpwzo0B0qKce9L3R6izxpBc5B0W19XN53xA7DWPCtf4Iq4aGs/s1600/canvas.png" /></a></div>Kehadiran seorang wanita adalah pelengkap dalam kehidupan seorang pria. Wanita bisa mempengaruhi sikap seorang pria menjadi seorang yang pemimpin, atau justru sebaliknya.<br />
<br />
Ada pendapat sebagian wanita yang merasa, mereka bisa hidup tanpa kehadiran seorang pria. Namun, tak dapat dipungkiri, selain hal-hal yang dapat mereka lakukan sendiri, wanita juga sangat mencintai beberapa hal dalam diri seorang pria.<br />
<br />
<br />
Apa saja yang bisa membuat wanita bertekuk lutut pada pria? <a href="http://www.yourtango.com/" target="_blank">Your Tango</a> (Ini cuma versinya web itu. Yang gak setuju juga gak apa-apa, hehehe...) membeberkan 10 di antaranya :<br />
<ol><li><b>Bentuk Tubuh</b></li>
Perbedaan tubuh antara wanita dan pria merupakan hal yang sangat menggoda kaum hawa. Tangan yang lebih besar, dada bidang dan tubuh yang tegap membuat wanita merasa terlindungi saat berada dekat pasangannya. Bentuk wajah lebih maskulin dan otot kuat adalah bentuk fisik yang membuat pria terlihat provokatif sekaligus seksi.
<li><b>Kemampuan Melakukan yang Tak Dapat Dilakukan Wanita</b></li>
Bahkan wanita yang sangat mandiri sekalipun mudah menerima pasangan pria yang memanjakannya. Di samping itu, kekuatan fisik pria membuat mereka lebih kuat mengangkat benda-benda berat atau memusnahkan serangga yang sangat menjijikkan di mata wanita.
<li><b>Sisi Sensitif</b></li>
Saat menyaksikan pria menangis, setiap wanita pasti merasa telah memenangkan hatinya. Air mata merupakan tanda keintiman ekstrem, dan fakta bahwa dia perduli dan mempercayai Anda. Sisi sensitif pria di balik tubuhnya menggambarkan kelembutan yang mampu membuat semua hati wanita meleleh.
<li><b>Aroma</b></li>
Aroma tubuh khas sehabis mandi, wangi aftershave, cologne dan aroma alami tubuh pria adalah sisi menarik seorang pria yang membangkitkan perasaan lawan jenis. Kombinasi yang seringkali membuat wanita penasaran untuk menyelami pria lebih jauh.
<li><b>Otak</b></li>
Secara ilmiah, otak pria berbeda dari otak wanita. Kemungkinan itu pula yang menyebabkan pria lebih cenderung menyukai olahraga, teknologi dan hal-hal teknis yang sulit disukai wanita. Perbedaan maskulin dan feminin inilah yang membuat kita terlihat istimewa di mata mereka.
<li><b>Selera Humor</b></li>
Semua wanita menyukai seorang pria dengan rasa humor dan melontarkan lelucon. lewat selera humor pria memancarkan pesona yang membuat mereka dengan mudah menertawakan kekurangan dan tidak terlalu serius.
<li><b>Sifat Melindungi</b></li>
Sikapnya yang melindungi saat dan menjaga saat menyeberang jalan atau membantu menuruni tanjakan membuat wanita merasa tersanjung. Meski bisa menjaga diri sendiri, sebuah perhatian pria akan membuat wanita merasa istimewa.
<li><b>Pakaian</b></li>
Pakaian khas pria seperti kemeja garis-garis biru atau sweater yang menampakkan bentuk tubuh mereka membuat wanita sering tergila-gila menatapnya.
<li><b>Mengedepankan Logika</b></li>
Berbeda dengan wanita, pria sangat dipengaruhi logika dan akal sehat daripada emosi. Meskipun sedang marah, pria mampu mempertahankan sikap tenang di hadapan kita yang mungkin saja telah lepas kendali. Ketenangan pria membuat wanita merasa lebih aman.
<li><b>Hasrat yang Selalu Menyala pada Orang yang Ia Cintai</b> </li>
Saat mencintai seseorang, pria akan berusaha menjaga gairah mereka terhadap pasangan meski secara fisik telah banyak perubahan. Bagi mereka, penampilan fisik bukan hal utama lagi, meski mereka akan senang jika pasangan memakai pakaian yang menunjukkan keseksian di hadapan mereka. Mereka akan menerima semua kekurangan dan kelebihan pasangan seperti wanita menerima hal sama</ol><br />
Visit my blog: <a href="http://www.yugoananda.blogspot.com/">http://www.yugoananda.blogspot.com</a>Yugo Prima Anandahttp://www.blogger.com/profile/18198941666918317353noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-316685839913179181.post-57557646864017596392010-12-13T18:27:00.001+07:002010-12-13T18:31:35.838+07:00Jadi Pria Lebih Enak? Kata Siapa?<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;"><a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEgXoPFWcmEs1KgnOSwwhCx8opSLzlrc8jxyp_hfuzyojSMvgHF4eabTjXlVbcyuFNwvrZYDwuSG-9IsYwzNEU4sjN9J5lomsVmk6e2jnLTaZZtqtSxdzP8dYVodZteM10rZtHDq167eRl0/s1600/gender.jpg" imageanchor="1" style="clear: left; float: left; margin-bottom: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" height="197" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEgXoPFWcmEs1KgnOSwwhCx8opSLzlrc8jxyp_hfuzyojSMvgHF4eabTjXlVbcyuFNwvrZYDwuSG-9IsYwzNEU4sjN9J5lomsVmk6e2jnLTaZZtqtSxdzP8dYVodZteM10rZtHDq167eRl0/s200/gender.jpg" width="200" /></a></div>Pernah ada yang bilang, "Loe enak banget sih jadi cowok. Praktis. Gak perlu begini begitu" Ah, kata siapa jadi cowok itu lebih enak dibandingkan jadi cewek? Berdasarkan <a href="http://ustadchandra.wordpress.com/">survey yang guwe dapat</a>, ternyata jadi cewek justru lebih enak. Nih buktinya...<br />
<br />
<br />
<br />
<br />
<br />
<br />
<br />
<br />
<ol><li><u>Kalo cewek mau nggabung ke mobil yang udah penuh cowok</u><br />
Kata cowok-cowok : gak apa-apa, ayo sini, kalo dipangku masih cukup kok.<br />
<u>Kalo cowok mau nggabung ke mobil yang udah penuh cewek</u><br />
Kata cewek-cewek : enak aja!!! mau cari kesempatan dalam kesempitan ya?!</li>
<li><u>Cewek mengerjakan pekerjaan cowok (ex : presiden, direktur, polisi)</u><br />
Kata cowok-cowok : Ah, emansipasi wanita<br />
<u>Cowok mengerjakan pekerjaan cewek (ex : babysitter, pembantu)</u><br />
Kata cewek-cewek : Di Indonesia cari kerjaan emang susah, jangan terlalu milih-milih!</li>
<li><u>Cewek diggangguin preman</u><br />
Kata cowok-cowok : Kasian tuh, ayo kita tolongin<br />
<u>Cowok digangguin preman</u><br />
Kata cewek-cewek : Salah sendiri cari urusan sama ntuh preman...</li>
<li><u>Cewek nuangin minuman buat cowoknya</u><br />
Kata cowok-cowok : Calon istri idaman<br />
<u>Cowok nuangin minuman buat ceweknya</u><br />
Kata cewek-cewek : Ih, pasti anggota ISTI ( Ikatan Suami Takut Istri)<br />
</li>
<li><u>Cewek cantik, kaya, baik hati, sudah dewasa, dan masih lajang</u><br />
Kata cowok-cowok : Perfectionists, sedang menunggu calon suami yang tepat<br />
<u>Cowok cakep, kaya, baik hati, sudah dewasa, dan juga masih lajang</u><br />
Kata cewek-cewek : Kalo ga impoten berarti gay</li>
<li><u>Istriku dandan sampe setengah jam sebelum pergi</u><br />
Kata cowok-cowok : Begitulah cewek, maklum aja..<br />
<u>Suamiku dandan sampe setengah jam sebelum pergi</u><br />
Kata cewek-cewek : jangan2 suamimu mau nemui selingkuhannya tuh..</li>
<li><u>Cewek pake baju cowok</u><br />
Kata cowok-cowok : Tomboi<br />
<u>Cowok pake baju cewek</u><br />
Kata cewek-cewek : Banci, amit-amit deh!</li>
<li><u>Cewek lesbi</u><br />
Kata cowok-cowok : Pasti gara-gara dia sering disakitin sama cowok<br />
<u>Cowok homo</u><br />
Kata cewek-cewek : Pasti gara-gara gak ada cewek yang mau<br />
</li>
<li><u>Cewekku ke salon 3 kali seminggu, apa ga kebangetan coba?</u><br />
Kata cowok-cowok : Itu namanya merawat diri, kalo cewekmu cantik kan kamu juga yg senang<br />
<u>Cowokku ke salon 3 kali seminggu, apa ga kebangetan coba?</u><br />
Kata cewek-cewek : Jangan-jangan salonnya… Salon plus-plus...<br />
</li>
<li><u>Cewekku tu blom puas kalo mandinya blom sampe satu jam</u><br />
Kata cowok-cowok : Kalo gak gitu namanya bukan cewek<br />
<u>Cowok mandi ampe satu jam</u><br />
Kata cewek-cewek : Mencurigakan, pasti di dalam dia lagi *^&##!;%$%</li>
<li><u>Cewek pergi ke dokter kulit dan kelamin</u><br />
Kata cowok-cowok : pasti lagi konsultasi tentang kulitnya<br />
<u>Cowok pergi ke dokter kulit dan kelamin</u><br />
Kata cewek-cewek : Pasti lagi konsultasi tentang kelaminnya.</li>
<li><u>Cewek jalan bergandengan dengan temen ceweknya</u><br />
Kata cowok-cowok: Ya gitu lah cewek<br />
<u>Cowok jalan sambil bergandengan dengan temen cowoknya</u><br />
Kata cewek-cewek: Najooong... Amit-amit deh, hombreng!</li>
</ol><br />
Tuh kan, jadi cewek itu harus bersyukur. Punya banyak kelebihan dibandingkan cowok. However, aku akan tetap bertahan dengan "kecowokan" guwe. Selamat berkontemplasi :D<br />
<br />
<i><b>Visit my blog: <a href="http://yugoananda.blogspot.com/">http://yugoananda.blogspot.com</a> </b></i>Yugo Prima Anandahttp://www.blogger.com/profile/18198941666918317353noreply@blogger.com4tag:blogger.com,1999:blog-316685839913179181.post-12151213332658190882010-12-11T13:20:00.000+07:002010-12-11T13:20:40.793+07:0012 Tanda Kau Sedang Jatuh Cinta<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;"><a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEiULfX3n40X2ifxsxrC0K_iKOon9MZJhL9R_rLIOBqtc8OiaZ68SMVkhV6-_EMNWmOw_AWeBOj6h0YFYYU8B9rsWgSz7NzhkX5-_rwfzwUMDXlqIJeUtw0yH4ZvlJMT4E19swVd99kCKpA/s1600/falling-in-love.jpg" imageanchor="1" style="clear: left; float: left; margin-bottom: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" height="180" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEiULfX3n40X2ifxsxrC0K_iKOon9MZJhL9R_rLIOBqtc8OiaZ68SMVkhV6-_EMNWmOw_AWeBOj6h0YFYYU8B9rsWgSz7NzhkX5-_rwfzwUMDXlqIJeUtw0yH4ZvlJMT4E19swVd99kCKpA/s320/falling-in-love.jpg" width="320" /></a></div>Jatuh cinta berjuta rasanya... Biar siang, biar malam terbayang wajahnya... Jatuh cinta berjuta indahnya... Biar hitam, biar putih, manislah nampaknya... Dia jauh, aku Cemas, tapi hati rindu... Nah, then bagaimana tanda-tanda orang yang sedang jatuh cinta? Simak tanda-tandanya, siapa tahu kau pun sedang merasakannya!<br />
<br />
<br />
<br />
<br />
<br />
<b style="font-family: Georgia,"Times New Roman",serif;">...:::LOVE:::..</b><b style="font-family: Georgia,"Times New Roman",serif;">.</b><br />
<br />
(12) Ketika kamu menelepon dia di malam hari, dan kemudian setelah dia mengakhiri pembicaraan, kamu masih terus saja merindukanya.<br />
(11) Kamu berjalan sangat pelan ketika sedang bersama dia<br />
(10) Kamu menjadi salah tingkah ketika dia ada di sekitar kamu<br />
(9) Kamu selalu tersenyum manis saat sedang mendengarkan suaranya<br />
(8) Ketika kamu sedang menatapnya, kamu tidak akan memperhatikan semua yang ada di sekitar kamu. Yang nampak padamu hanyalah dia<br />
(6) Yang kamu pikirkan sekarang hanyalah dia seorang<br />
(5) Kamu selalu tersenyum saat melihat dia<br />
(4) Kamu akan melakukan apapun untuk dia, walaupun hanya untuk melihatnya sebentar<br />
(3) Ketika kamu sedang membaca tulisan ini, yang ada di pikiran kamu hanyalah dia seorang<br />
(2) kamu terlalu sibuk memikirkan dia, sampai-sampai kamu tidak menyadari bahwa nomor 7 itu tidak ada<br />
(1) kamu kemudian mengecek lagi tulisan di atas, dan sekarang kamu pun tertawa sendiri<br />
<br />
---<br />
Visit my blog: http://yugoananda.blogspot.com/Yugo Prima Anandahttp://www.blogger.com/profile/18198941666918317353noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-316685839913179181.post-17105473193659630082010-12-10T15:51:00.002+07:002012-04-23T06:04:54.199+07:00Stop Complaining, Girls!<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjAVthZdY-SLmsuYUe9d7zB5cR3MZlHwO2xnHq8rFLbgAEZj2Ykxg-SZNvO6KEMM0ZsL6arw2ZC8sCbIC86wRoJGDLlMUs2k6RjNoDry9YeY9hqqqPuOYMaATpRqI1kskIs2Go3Z-4d9kY/s1600/163A_Rose_for_You.jpg" imageanchor="1" style="clear: left; float: left; margin-bottom: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" height="200" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjAVthZdY-SLmsuYUe9d7zB5cR3MZlHwO2xnHq8rFLbgAEZj2Ykxg-SZNvO6KEMM0ZsL6arw2ZC8sCbIC86wRoJGDLlMUs2k6RjNoDry9YeY9hqqqPuOYMaATpRqI1kskIs2Go3Z-4d9kY/s200/163A_Rose_for_You.jpg" width="169" /></a></div>
Ketika terucap kata "WANITA", terbayanglah sosok mulia, mahluk terindah ciptaan Tuhan. Perhiasan dunia yang memperindah alam. Apa jadinya bila dunia ini tanpa wanita? (Halah lebay...) Namun, tak sedikit wanita yang mengeluh karena kedudukannya seolah-olah nomor 2 setelah laki-laki. Mereka mengeluh seakan-akan Allah tak adil dalam membagikan rahmat dan kemuliaan-Nya. Cobalah kita tengok kembali, betapa Allah telah memberikan karunianya pada wanita. Dialah Yang Maha Adil lagi Bijaksana.<br />
<br />
<br />
"Wanita perlu taat kepada suami. Tapi tahukah, bahwa lelaki wajib taat kepada Ibunya 3 kali lebih utama daripada kepada Bapaknya...<br />
<br />
Wanita menerima warisan lebih sedikit dari pada Lelaki2. Tapi tahukah bahwa harta itu menjadi milik pribadinya dan tidak perlu diserahkan kepada suaminya, sementara apabila Lelaki menerima warisan, Ia perlu/wajib juga menggunakan hartanya untuk Isteri dan anak-anaknya.<br />
<br />
Wanita perlu bersusah payah mengandung dan melahirkan anak. Tapi tahukah bahwa setiap saat dia didoakan oleh segala umat,malaikat dan seluruh makhluk ALLAH di muka bumi ini. Dan tahukah, jika ia mati karena melahirkan adalah Syahid dan Surga akan menantinya...Di akhirat kelak, seorang lelaki akan dipertanggung jawabkan terhadap 4 wanita, yaitu:<br />
<ol>
<li>Isterinya, </li>
<li>Ibunya, </li>
<li>Anak Perempuannya, dan </li>
<li>Saudara Perempuannya.</li>
</ol>
Artinya: bagi seorang wanita tanggung jawab terhadapnya ditanggung oleh 4 orang lelaki, yaitu:<br />
<ol>
<li>Suaminya,</li>
<li>Ayahnya,</li>
<li>Anak Lelakinya, dan </li>
<li>Saudara Lelakinya.</li>
</ol>
Seorang wanita boleh memasuki pintu surga melalui pintu surga yang mana saja yang disukainya, cukup dengan 4 syarat saja, yaitu :<br />
<ol>
<li>Sholat 5 waktu, </li>
<li>Puasa di bulan Ramadhan,</li>
<li>Taat kepada Suaminya, dan</li>
<li>Menjaga Kehormatannya.</li>
</ol>
Seorang lelaki wajib berjihad fisabilillah, sementara bagi wanita jika taat akan suaminya, suami yg soleh serta jujur terhadap istrnya,dan memberikan nafkah yang halal, serta menunaikan tanggung jawabnya kepada ALLAH SWT, maka ia akan turut menerima pahala setara seperti pahala orang pergi berjihad fisabilillah tanpa perlu mengangkat senjata.<br />
<br />
Sebarkan tausyiah ini kepada saudaramu muslim yg lain, semoga pahala mengalir kepadamu juga....;)<br />
<br />
---<br />
<b>Visit my blog: <a href="http://yugoananda.blogspot.com/">http://yugoananda.blogspot.com</a></b>Yugo Prima Anandahttp://www.blogger.com/profile/18198941666918317353noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-316685839913179181.post-79151261638639487142010-12-09T07:34:00.003+07:002010-12-09T07:54:57.264+07:00Mengapa Lelaki Suka Berbohong?<a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEj1phod24BQZBvXE3fHNiMj21IpcGsteRjJz2Ad0aEwIvVp-AS3fis-a6mvmiyHiIKRazCmfP_lVlKa0ZuIHnetbQy4VwKxHZDVc4OHe41GtpRQDsw9fF-zR-C-TLEwUeXvcGzu0ET9Thw/s1600/thumb-pinocchio.png" style="clear: left; float: left; margin-bottom: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" height="200" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEj1phod24BQZBvXE3fHNiMj21IpcGsteRjJz2Ad0aEwIvVp-AS3fis-a6mvmiyHiIKRazCmfP_lVlKa0ZuIHnetbQy4VwKxHZDVc4OHe41GtpRQDsw9fF-zR-C-TLEwUeXvcGzu0ET9Thw/s200/thumb-pinocchio.png" width="199" /></a>Suatu hari,ketika sedang menebang pohon, seorang penebang kayu kehilangan kapaknya karena terjatuh ke sungai. Lalu dia menangis dan berdoa,sehingga Dewa muncul.<br />
<br />
"Mengapa kamu menangis?"<br />
<br />
Si penebang kayu sambil terisak menceritakan bahwa kapak sebagai sumber penghasilan satu-satunya telah jatuh ke sungai.<br />
<br />
Lalu Dewa seketika mnghilang dan muncul kembali membawa kapak emas.<br />
"Apakah ini kapakmu?" tanya sang Dewa.<br />
"Bukan, Dewa " jawab lelaki itu.<br />
<br />
<div style="text-align: center;"><span style="font-size: x-small;"><i>If you're using laptop/notebook, you can visit the real blog of mine in: <a href="http://yugoananda.blogspot.com/2010/12/mengapa-lelaki-suka-berbohong.html">http://yugoananda.blogspot.com/2010/12/mengapa-lelaki-suka-berbohong.html</a></i></span></div><br />
Lalu Dewa menghilang dan muncul kembali membawa kapak perak.<br />
<br />
"Apakah ini kapakmu?" tanya sang Dewa lagi.<br />
"Bukan Dewa" lelaki itu tetap menggelengkan kepalanya.<br />
<br />
Setelah menghilang kembali dalam sekejap mata Dewa datang lagi dan kali ini membawa kapak yang jelek dengan pegangan kayu dan mata besi.<br />
<br />
"Apakah ini kapakmu?"<br />
"Ya, Dewa, benar ini kapak saya".<br />
"Kamu orang jujur, karena itu Aku akan memberikan ketiga kapak ini untukmu sebagai upah kejujuranmu" .<br />
<br />
Lelaki itu sangat bersyukur dan pulang ke rumahnya dengan sangat gembira.<br />
<br />
Beberapa hari kemudian ketika sedang menyeberang sungai, istrinya terjatuh dan hanyut. Lagi,si penebang kayu menangis dan berdoa. Kemudian Dewa muncul.<br />
<br />
"Mengapa kamu menangis?" "Istri saya satu-satunya yg sangat saya cintai terjatuh ke sungai, Dewa"<br />
<br />
Lalu Dewa mnghilang ke dalam sungai dan muncul kembali dengan membawa Megan Fox.<br />
<br />
"Apakah ini istrimu?"<br />
"Ya,Dewa"<br />
<br />
Lalu Dewa marah dan berkata, "Kamu berbohong, kemana perginya kejujuranmu? "<br />
<br />
Lelaki itu dengan takut dan gemetar berkata, "Dewa, seandainya saya tadi menjawab tidak, Dewa akan kembali dengan membawa Jesicca Alba, dan jika saat itu saya juga menjawab tidak, Dewa akan kembali membawa istri saya yang asli, dan jika ketika itu saya menjawab iya, Dewa akan memberikan ketiganya untuk menjadi istri saya.Saya ini orang miskin Dewa, tidak mungkin saya bisa membahagiakan tiga orang istri"<br />
<br />
Dewa berpikir sejenak, "Iya yah..."<br />
<br />
--- <br />
<span style="font-size: x-small;"><i style="font-family: "Courier New",Courier,monospace;">Diambil dari sebuah mail dari group <a href="http://www.facebook.com/group.php?gid=73785065188">Alumni SMA Negeri 1 Slawi</a></i></span>Yugo Prima Anandahttp://www.blogger.com/profile/18198941666918317353noreply@blogger.com1tag:blogger.com,1999:blog-316685839913179181.post-84820588966999046242010-08-30T23:55:00.006+07:002010-08-31T13:52:51.745+07:00Gara-gara USA - Part II<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;"><a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEgzHjCxPPi38d0qBJCT87nBgOlsx5wCBkOdjoTkkvijw35C6W5kcov72C3seduKIK-6NMJU6DRbKA4HsYkx6R94i0utKT359LhX4hZphPDXtq1LdH0b8g-PF3QiFpcEtVyDNC9lcFdLx2o/s1600/spirituality4.jpg" imageanchor="1" style="clear: left; float: left; margin-bottom: 0em; margin-right: 1em;"><img border="0" height="133" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEgzHjCxPPi38d0qBJCT87nBgOlsx5wCBkOdjoTkkvijw35C6W5kcov72C3seduKIK-6NMJU6DRbKA4HsYkx6R94i0utKT359LhX4hZphPDXtq1LdH0b8g-PF3QiFpcEtVyDNC9lcFdLx2o/s200/spirituality4.jpg" width="200" /></a></div>USA memang punya cerita. Kata-kata itu benar-benar bermakna di alam pikiranku. Tinggal di USA tak sekedar memberi cerita tentang pengalaman-pengalaman pertama, tetapi juga memiliki pengaruh dalam pola berpikir bahkan kehidupan spiritualku. Okelah, postingan kali ini, "Gara-gara USA part II", akan menyoroti tentang pengaruh tinggal di USA pada sisi spiritualku. Perlu diketahui, postingan ini berdasarkan pengalaman semata, jadi beda orang bisa beda cerita. Dan juga, postingan ini sama sekali tidak direkomendasikan untuk dijadikan acuan apapun.<br />
<br />
Seperti yang sudah aku ceritakan pada "<a href="http://www.yugoananda.com/2010/06/aku-bukanlah-seorang-ikhwan.html">Aku bukanlah seorang "Ikhwan"</a>", tinggal (kuliah) di USA bukan cuma soal senang-senang. Tapi aku juga merasakan tekanan mental dan batin. Dan yang jelas itu sama sekali tidak menyenangkan, seperti penderitaan.<br />
<br />
Setelah mengetahui tanda-tanda kerapuhan imanku, aku tersadar bahwa aku dulu bisa seperti ini dan seperti itu karena kondisi sangatlah mendukung (agar tidak bingung, silahkan baca postingan <a href="http://www.yugoananda.com/2010/06/aku-bukanlah-seorang-ikhwan.html">Aku Bukanlah Seorang "Ikhwan"</a>). Terang saja, kampusku di Indonesia dipenuhi aktivis dakwah. Tapi di USA? bisa shalat Tarawih sebulan penuh sudah alhamdulillah. Godaan dan berbagai macam pengaruh mulai bertiup menerpa. Apalagi, universitas-universitas di USA dipenuhi mahasiswa dan pengajar dari berbagai sudut dunia, dan mereka membawa pemikiran-pemikiran mereka sendiri yang tentunya satu sama lain sangat bisa untuk saling mempengaruhi. Degradasi iman benar-benar aku rasakan. Inilah yang membuat aku menjadi seorang yang tak lebih baik dari seorang munafik. Di Indonesia, dengan mudahnya aku berkata "Kalian harus begini, kalian jangan begitu...". Setelah beberapa bulan di USA, aku merasa kata-kataku mulai mencambuki diriku sendiri. Astaghfirullah...<br />
<br />
Gara-gara hal itu aku kehilangan semangat untuk ber-"amar ma'ruf nahi munkar". Aku takut untuk mengajak "begini" ataupun mengingatkan seseorang untuk tidak "begitu". Di alam pikiranku, "Alaaah... Kayak kamu gak pernah buat dosa aja. Sudahkah kamu lupa dengan kejadian-kejadian yang lalu? Kau tak lebih baik dari seorang munafik!". Akhirnya yang aku lakukan ya "You do your things and I do my things. Your ways is your ways, and my ways is my ways". Pokoknya mikirin diri sendiri aja.<br />
<br />
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;"><a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEgdJnIB_gEvn47PaSozzVXklilm1VclVmf3WT9SkhyphenhyphenTCXHB9N1J6KVLNvJo9dqkf_vkEQTrD2S2JiPqNGUfIbPssUPBsOkC5qJN9P8mHs1juV0440_WS19JfkSWUcz3wQ90s5aKb3hlDbk/s1600/red-sunset-over-trees.jpg" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEgdJnIB_gEvn47PaSozzVXklilm1VclVmf3WT9SkhyphenhyphenTCXHB9N1J6KVLNvJo9dqkf_vkEQTrD2S2JiPqNGUfIbPssUPBsOkC5qJN9P8mHs1juV0440_WS19JfkSWUcz3wQ90s5aKb3hlDbk/s320/red-sunset-over-trees.jpg" /></a></div><br />
But, hey! Ada yang salah dalam cara berpikirku. Kalau begini terus, aku melalaikan salah satu kewajibanku sebagai seorang muslim, yaitu ber-"amar ma'ruf nahi munkar". Islam, sebagai Dien, mengajarkan umatnya untuk mengajak kebaikan dan mencegah dari keburukan. Gak bisa kita soleh soleh sendiri. Kalau mau soleh ya ajak-ajak temen :-D Lagian, untuk saling mengingatkan kita tidak perlu menjadi sempurna dulu. Karena memang tidak ada manusia yang sempurna. Kalau menunggu manusia sempurna ya gak bakal ada "amar ma'ruf nahi munkar" donk. Justru karena manusia tidak sempurna makanya kita perlu saling mengingatkan dalam kebaikan. Dan jika kita memberikan nasihat pada seseorang ya harusnya kita juga melakukan apa yang kita nasihatkan itu. Apa gunanya melarang orang untuk bermabuk ria kalau kita masih suka mabuk?<br />
<br />
Dalam Alquran dijelaskan:<br />
<br />
<div style="text-align: center;"><i>"Dan hendaklah ada di antara kamu segolongan umat yang menyeru kepada kebajikan, menyuruh kepada yang ma`ruf dan mencegah dari yang munkar; merekalah orang-orang yang beruntung."</i><br />
<i>[Q:S Ali Imraan:104]</i></div><br />
<div style="text-align: center;"><i>"Kamu adalah umat yang terbaik yang dilahirkan untuk manusia, menyuruh kepada yang ma`ruf, dan mencegah dari yang munkar, dan beriman kepada Allah. Sekiranya Ahli Kitab beriman, tentulah itu lebih baik bagi mereka; di antara mereka ada yang beriman, dan kebanyakan mereka adalah orang-orang yang fasik."</i><br />
<i>[Q:S Ali Imraan:110]</i></div><br />
Akupun mulai menata ulang pola berpikirku dan mencoba mengambil hikmah dari apa yang sudah kualami. Perlahan dan perlahan... Dan sebuah pemikiran muncul, "Jadilah bijaksana dan cobalah melihat dari berbagai sudut pandang, jangan terlalu pragmatis".<br />
<br />
Hikmah dengalaman-pengalaman di USA telah mengukir caraku berpikir untuk sedikit lebih bijaksana dalam melihat suatu permasalahan, terutama masalah hukum Islam. Aku mulai untuk selalu mencoba melihat dalam banyak sudut pandang agar bisa memberikan putusan yang sebijak mungkin. Mungkin banyak orang yang "bisa begini dan menjauhi yang begitu" (stop thinking negatively! Hehehehe...) karena mereka memiliki peluang yang cukup. Tapi bagaimana bila kondisinya berubah amat jauh dari yang diperkirakan? Masihkah mereka "bisa begini dan menjauhi yang begitu?" Hal itu membuatku untuk selalu berpikir dari banyak sudut pandang. Aku tak mau jadi munafik lagi.<br />
<br />
Okelah, mari kita ambil contoh dari pengalamanku setiba di Indonesia; Pagi-pagi buta adzan subuh melantun. Kulangkahkan kakiku ke masjid untuk menunaikan shalat shubuh berjamaah. Di jalan aku mendapati seorang pemulung sedang ber"dinas". Langsunglah pikiranku menjatuhkan judgement,<br />
<br />
"Parah, adzan aja baru kedengeran. Udah dinas aja dia. Kapan dia shalat shubuhnya? Parah... parah... Udah miskin, kagak shalat pula. Mau pake apa dia ntar kalo menghadap Allah nanti? Ckckckck..."<br />
<br />
"Hey! Sudah lupakah kamu dengan prinsipmu untuk menjadi orang bijak?" Oh iya! Aku mulai mencoba berpikir dari sudut pandang si pemulung. Benar saja, si pemulung belum tentu mengerti tentang fiqih dan hukum Islam, lagian belum tentu juga dia seorang Muslim.<br />
<br />
"Seandainya kamu yang jadi pemulung tersebut, tak ada jaminan kamu akan berbuat hal yang lebih baik dari dia. Kamu tak pernah merasakan deritanya jadi fakir miskin, jadi jangan men-judge sesuka hatimu!" Pikiranku terus bergerak meringsek keegoisanku.<br />
<br />
Kemudian jatuhlah aku pada suatu simpulan. Meninggalkan shalat memang bukan hal yang bisa dibenarkan. Tapi kita tak bisa mendakwahi seseorang (maksudnya orang kayak si pemulung itu) dengan judgement yang bikin pedas telinga. Rasakanlah bagaimana menjadi seorang pemulung. Lihatlah dari berbagai macam sudut pandang, insya Allah kita bisa mendapatkan metode dakwah yang paling bijaksana yang bisa kita peroleh. Jadi gak ada cerita niat dakwah malah yang ada jadi rusuh. Kan banyak tuh kasus begituan...<br />
<br />
Yup benar saja mengapa Umar Ibn Khattab sering meraba kehidupan masyarakat kelas bawah. Biarpun beliau seorang khalifah, pemimpin negara, sering sekali beliau tampak kere layaknya orang melarat. That's why beliau menjadi tokoh pemimpin yang mengagumkan. Beliau bisa merasakan apa yang orang lain rasakan sehingga kebijakannya memang bijaksana. Subhanallah...<br />
<br />
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;"><a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjIu5i5Tsxn_P-7bSdB2PZG5iccCTpkgvlI2YeLCJCh-eeKPnNWgCFoI3OtXDOSwfh1_C5lC_t5NFzi1T55HI7TkRPYiK1a5a5P7iwxAuI9KJjdUWonJAfQ32YUTCmVOjLAWYsv1YUDqM4/s1600/cape-schanck-pulpit-2752249-l.jpg" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjIu5i5Tsxn_P-7bSdB2PZG5iccCTpkgvlI2YeLCJCh-eeKPnNWgCFoI3OtXDOSwfh1_C5lC_t5NFzi1T55HI7TkRPYiK1a5a5P7iwxAuI9KJjdUWonJAfQ32YUTCmVOjLAWYsv1YUDqM4/s320/cape-schanck-pulpit-2752249-l.jpg" /></a></div><br />
<br />
Tapi sepenuhnya aku sadar, tetap saja ada kesilapan yang aku lakukan. Kadang-kadang aku men-judge seseorang hanya dari satu sudut pandang. Semoga Allah mengampuni hamba-Nya yang lemah ini.<br />
<br />
Nah, ada pula kasus yang lagi nge-trend yang bisa dijadikan pembaca sekalian sebagai studi kasus. Pasti sudah pada tahu donk berita tentang Ariel Peterpan - Luna Maya dan juga sekuelnya Ariel Peterpan - Cut Tari. Apa komentar pembaca sekalian dengan kasus tersebut? Ingat, menjadi bijaksana tidaklah sama dengan menjadi permisif dan tidak tegas.<br />
<br />
Wallahu'alam, semoga bermanfaat...Yugo Prima Anandahttp://www.blogger.com/profile/18198941666918317353noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-316685839913179181.post-40036259504036364282010-07-06T14:00:00.002+07:002012-01-31T07:22:17.984+07:00Muatan Ngawur dalam Dongeng<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;"><a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEiiqMOQqXk5R64vR2wUALSuCqfh_3j2_MV45iha2uxQFKA_VLlRpdvkiJePL3fM1kI4DsaVDfsTp3ceS9jrOUdtsL7oe_GyFoIncVhPpwxVsVcHuA1EeJGvXfENS-cVQiHb_h-vJq2XYpQ/s1600/dongeng.JPG" imageanchor="1" style="clear: left; float: left; margin-bottom: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" height="200" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEiiqMOQqXk5R64vR2wUALSuCqfh_3j2_MV45iha2uxQFKA_VLlRpdvkiJePL3fM1kI4DsaVDfsTp3ceS9jrOUdtsL7oe_GyFoIncVhPpwxVsVcHuA1EeJGvXfENS-cVQiHb_h-vJq2XYpQ/s200/dongeng.JPG" width="155" /></a></div><i>Dongeng iku arep dipaido yo keneng</i> [1]. Mau dibantah juga gak masalah. Yang jadi masalah, dongeng biasanya dituturkan kepada anak-anak yang memang gak bisa <i>maido</i>[2]. sehingga pasti akan ditelan bulet-bulet dan mentah-mentah, tanpa dimasak, dan tanpa dicerna. Nah, rupanya, dongeng-dongeng yang banyak diceritaken ke anak-anak tak semua bernilai edukasi yang baik. Nah loe! Dikeranaken hal itu, ane cuma ingin share pendapat aja tentang beberapa dongeng yang justru memberikan nilai edukasi yang buruk bagi anak. Hmmm... Simak aja ya :)<br />
<br />
<br />
<br />
<br />
<br />
Dongeng sampai saat ini masih menjadi menu favorit dalam kehidupan anak. Di sekolah-sekolah masih menyajikan berbagai dongeng. Ane sendiri juga suka baca-baca dongeng kayak legenda-legenda gitu. Memang menarik sih. Hanya saja, materi dongeng - meski <i>dipaido keneng</i> - haruslah dipilih yang benar-benar selektif. Ibarat milihken makanan buat anak-anak kecil. Jangan anak masih umur setahun sudah dikasih <i>blanggreng</i>[3], karena bisa <i>kloloden sontrot pohung</i>[4]. Atau anak masih 4 bulan sudah dimut-muti permen <i>ndhog cecak</i>[5], wah bisa kisruh ususnya. Karena sekasar apapun itu makanan, asalkan kita masukkan ke mulut anak, ya telan aja. Sama halnya dengan materi dongeng.<br />
<br />
Dongeng yang diceritakan pada anak akan membawa kesan yang dalam pada diri anak, dan itu akan dibawa sampai gedhenya. Maka tanamlah bibit yang benar, nanti akan menuai hasil yang benar pula.<br />
<br />
Nah, di bawah ini ane cantumkan beberapa dongeng yang membawa pesan moral yang kurang baik bagi anak.<br />
<ol><li><b>Kancil Nyolong Timun</b><br />
<br />
Ini dongeng paporit anak-anak. Tapi isinya ngajari nyolong sama ngajari <i>ngapusi</i>[6]. Jangan-jangan banyaknya koruptor yang seliweran di Indonesia ini karena <i>cilikan</i>-nya pada didongengi Kancil Nyolong Timun sama guru TK dan Playgroupnya. :))<br />
<br />
</li>
<li><b>Jaka Tarub</b><br />
<br />
Wah, ini dongeng berbau Pornoaksi. Si Joko Tarub <i>gawean</i>-nya <i>ngincengi widodari adhus</i>[7]. Trus milih, dan nyeleksi mana yang paling nyakdhut untuk dicolong selendangnya. Ini lebih parah lagi, sudah porno, nyolong lagi :tepok jidat:.<br />
<br />
Mangkanya aktifitas pornoaksi susah dibrantas, <i>lha wong</i> dongeng paporitnya Joko Tarub, <i>je</i>. Lagipula semakin hari semakin ane rasakan kontes milih <i>widodari-widodari</i> ini semakin beragam. Ada Miss Universe, ada Miss Asean, Miss Celebrity, Miss Call (ini ajang mencari Putri berbakat bidang tilpun seluler), Pemilihan Putri Indonesia, Putri Daerah, Putri Pantai, Putri Malu, Pemilihan gadis Cover Girls, de es be.<br />
<br />
</li>
<li><b>Andhe-andhe Lumut</b><br />
<br />
Hwaduh ini lebih kacau lagi. Di adegan <i>poro</i> Klenthing dicegat sama Yuyu Kangkang. Wah… ada adegan Sex Party Orgies-nya, demi tercapainya <i>kekarepan</i>[8] bisa nyabrang kali. Ini mendidik para gadis untuk melacurkan diri untuk mendapatkan apa yang diinginkannya.<br />
<br />
Lihatlah mal-mal, Blok M, atau dimanapun pusat perbelanjaan berada, mesti disitu sudah banyak <i>berkleweran poro</i> Klenthing tadi. Mulai Klenthing Ijo, Abang Biru, Coklat, Blontheng, Lorek sampai kelir parang rusak... Ada semua. Mereka sedang menunggu para Yuyu Kangkang untuk me-yuyu-i dan meng-kangkang-i mereka agar bisa dapat HP, duit, dan segala piranti hidup serta piranti dugem sehari-hari mereka.<br />
<br />
Lagi pula nama Yuyu Kangkang ini rancu. Ini bisa mengacaukan identitas seksual. Kalo Yu itu dipakai orang jawa untuk perempuan. sedangkan Kang untuk kaum laki. Dipakai bareng bisa menyebabkan kebingungan identitas seksual. Macem pendidikan dalam film Teletubbies, si Tinki Winki, Dipsi, Lala, dan Po, semuanya gak jelas identitas seksualnya. Malah ada yang berpendapat bahwa kucir rambut mereka itu melambangkan kaum homoseksual, baik itu gay ataupun lesbi… Wah kok <i>sansoyo nggladrah</i>[9] teori ane… Yang gak percaya jangan diteruskan mbacanya. :D<br />
<br />
</li>
<li><b>Sangkuriang</b><br />
<br />
Ini jelas-jelas dongeng 21 tahun ke atas. Muatan pendidikan seksnya lebih kacau lagi. Ada incest, ada juga bestiality… Wuih pengarang dongeng jaman dulu ternyata fantasinya semprul juga ya. Wakakakak...<br />
<br />
</li>
<li><b>Roro Jonggrang</b><br />
<br />
Siapa yang gak tau eneh cerita, kisah seorang pangeran sakti Bandhung Bondowoso yang menginginkan seorang putri semok nan jelita. Gara-gara syarat yang harus dipenuhi, yaitu membangung 1000 candi dalam semalam, pangeran sakti ini minta bantuan ke para jin. Gak bener ini. Roro Jonggrang juga gak kalah curang, dia pake acara nabuh lesung segala supaya ayam berkokok yang menjadi tanda akan datangnya fajar. Jelas-jelas ini ngajari curang dalam tender proyek maupun <i>nguriki</i>[10] proyek.<br />
<br />
</li>
<li><b>Dongeng Ki Ageng Selo</b><br />
<br />
Ini membangkitkan daya takhayul dan khurafat. Jelas-jelas bertentangan dengan Ki Ageng Benjamin Franklin yang memang bisa nangkep petir. Hehehe...<br />
</li>
</ol><br />
Untuk itu, ane saranken ngasih dongeng yang membangun buat anak-anak. Kecuali kalo sudah "Lungsuran Anak-anak" yang sudah bisa milah dan milih. Itu saja tetap harus selektif milih tontonan.<br />
<br />
<br />
---<br />
<br />
[1] Dongeng itu mau dicaci juga boleh<br />
[2] mencaci<br />
[3] singkong goreng<br />
[4] Wah, ane bingung nransletin <i>keloloden</i> ke Bahasa Indonesia. Intinya <i>keloloden</i> itu kondisi ketika makanan nyangkut di kerongkongan. Gak bisa masuk dan gak bisa keluar. <i>Sontrot pohung</i> itu apa ya? Hmmm... serat singkong.<br />
[5] telur cicak. Itu lho, permen warna-warni yang bulet-bulet kayak telor cicak<br />
[6] berbohong, membohongi.<br />
[7] kerjaannya mengintip bidadari mandi.<br />
[8] kemauan<br />
[9] semakin mbleber kemana-mana<br />
[10] mencurangiYugo Prima Anandahttp://www.blogger.com/profile/18198941666918317353noreply@blogger.com2