Friday, May 15, 2009

Nginep di Hotel Aja Ada Ilmunya (Part I)

Categories:

Ternyata kemampuan belajar yang cepat akan sangat menolong saat kita berada di tempat baru. Salah satunya adalah hotel. Ya, hotel. Sebagai salah seorang udik di Indonesia, menginap di hotel berkelas adalah suatu hal yan sangat baru buatku. Bila lambat belajarnya pasti bikin malu kan? Biar gak katrok-katrok amat, yah jaim-jaim dikitlah, dan yang paling penting be a fast learner. Nah, suatu langkah pintar bila Anda mau belajar dari kesalahan (baca: kebodohan) orang lain (aku maksudnya, hehehe...). So, begini ceritanya...

Eh, dapat undangan dari AMINEF untuk menghadiri PDO di Hotel Alila, Jakarta, 13-16 Mei 2009. Yah, sekalian jalan-jalan lah. Mumpung dapat makan dan nginep gratis di hotel :D. Malam rabu (12 Mei 2009), aku mulai packing. Pilih-pilih baju buat dibawa besok. Dan ternyata underwear-ku masih basah, gara-gara hujan mulu. Padahal dijemur sejak hari senin, beugh. Terpaksa deh ke supermarket beli underwear baru. Dan esoknya, sehabis kuliah AI, aku langsung meluncur ke stasiun KA Bandung (orang nyebutnya Stasiun Hall) dengan memperkerjakan salah satu teman sebagai ojek gratisan. Hehehe.... Sekitar pukul 10.30 Kereta Api Argo Gedhe pun berangkat. Aku dah di dalam donk, tentunya.

Sekitar pukul 13.30 sampailah aku di Stasiun Gambir. Wussss... langsung terasa perbedaan udara yang dingin di dalam kereta dengan udara di stasiun yang berbaur dengan panas dan sumpeknya Jakarta. Begitu di teras stasiun, kupanggil Taxi. "Bang, Hotel Alila di Jalan Pecenongan, Kebon Kelapa!". Dan 15 menit kemudian aku sudah di lobby Hotel Alila. setelah tanda tangan di stand-nya AMINEF, aku dapat sebuah magnetic card. Aku gak tau itu buat apa. Tapi di pembungkusnya, ada tulisan nomor kamarku, 1407.

# Pelajaran Pertama, Membuka Pintu Kamar Hotel

Setelah nyampe di lantai 14, langsung kucari kamar nomor 7. Jreng, nah ini dia kamarku. "Eh, ada tempat buat insert card-nya. Pasti ini kartu buat buka pintu...". Pikiranku langsung mengimajinasikan film-film Amerika. "Pasti harus dimasukkan dulu, setelah ada tanda bahwa kartunya benar, cabut kartunya dan baru pintunya dibuka...". Dan setelah kucoba, "Waduh kok abis dimasukkan ini pintu gak ngerespon apa-apa?. Wah, keknya rusak nih kartu". Dan hampir 15 menit aku berdiri di depan pintu seperti orang bodoh. Setelah dicoba dengan berbagai gaya dan posisi, ternyata caranya di cukup masukkan kartu selama satu detik dan cabut langsung tanpa menunggu apa-apa. baru setelah itu lampu led pada handle menyal hiaju, dan berbunyi "jegeeessss...". Kuputar handle-nya, dan terbuka. Setelah kuperhatikan, ternyata pada pembungkus kartu magnetik tersebut ada manual bagaimana menggunakan kartu tersebut. "Begoo... Kalo baca dari tadi kan gak perlu lama-lama di luar..."

# Pelajaran Kedua, Membuka Jendela Kamar

Setelah melangkah masuk, "Eh, di jendela view-nya bagus euy. Masjid Istiqlal keliatan banget...". Aku menuju jendela. "Wah, ini tirai jendela pake model yang dikerek-kerek gitu ya? lebarin ah biar keliatan semua pemandanganya." Kutarik salah satu yang ada di situ, dan... "Badalah! Alot banget! Waduh klo begini bisa putus talinya. Gimana sih bukanya?" Setelah melalui proses pencarian yang panjang, akhirnya aku tau aku salah narik tali. "Waduh, begonya gak kelar-kelar". Dan akhirnya aku bisa memlebarkan view di jendela. Cukup tarik perlahan talinya, dan rasakan tiranya seperti mau jatuh. Tarik terus hingga pada ketinggian yang diinginkan. Setelah itu, lepas. Kalo mau nutup? Tarik lagi aja dan rasakan lagi tirainya seperti mau jatuh. Kurangi gaya tangan yang menahan tali sehingga tali bisa meluncur. Setelah sesuai keinginan, lepas. Nanti nyantol sendiri ntuh tirai.

# Pelajaran Ketiga, Membuka Kran di Kamar Mandi.

to be continued...

Spread The Love, Share Our Article

Related Posts

No Response to "Nginep di Hotel Aja Ada Ilmunya (Part I)"

Post a Comment

I'll be glad if you leave a comment below. But, please don't spam my blog. Any comments containing spams, porn matters, harassment, and insulting words will be deleted from Luka Angin.