Saking maraknya trend menjadi Caleg, sampai-sampai jalan apapun ditempuh juga. Legal - tak legal, halal - haram, babat aja. Yang penting kan jadi, iya kan? Masalah ketahuan, hukuman, ataupun dosa urusan belakangan. Yang penting jadi. Apakah seperti itu pemikiran para Caleg? Who's know?
Menjadi wakil rakyat membuat seseorang memikul amanat yang tak ringan. Wakil rakyat ya artinya wakilnya rakyat, bukan wakil pribadi, keluarga, atau partai. Menjadi wakilnya rakyat berarti menjadi duta rakyat dalam menyampaikan aspirasi rakyat, mendukung kepentingan rakyat, dan bersama pemerintah berusaha sekuat daya upaya untuk mensejahterakan rakyat. Bukan mensejahterakan pribadi, keluarga, partai, atau yang lainnya.
Menjadi wakil rakyat akan memerlukan banyak pengorbanan. Ini bukan tugas main-main, Tugas ngurus rakyat, ngurus perut banyak orang. Menjadi wakil rakyat kudu punya idealisme seorang patriot (bukan Partai Patriot ya, ups...). Jujur, adil, amanah, dan terpercaya. Menjadi wakil rakyat, pasti akan banyak menemui tantangan dan godaan. Yups, butuh butuh kekuatan tersendiri dan pengorbanan. Pengorbanan apa? Apapun. Harta, pikiran, tenaga, atau waktu senang-senang dengan keluarga. So, jadi wakil rakyat bukan urusan enteng. Ini soal dunia akhirat.
Dunia akhirat? Yups...
Abdullah bin Umar r.a. mengabarkan, bahawa Rasulullah saw. bersabda: "Setiap kamu adalah pemimpin. Dan setiap pemimpin bertanggung jawab atas kepemimpinannya. Imam itu pemimpin dalam keluarganya, bertanggung jawab tentang kepemimpinannya. Laki-laki itu pemimpin, bertanggung jawab tentang kepemimpinannya. Wanita itu pemimpin dalam rumah tangganya, dan bertanggung jawab tentang kepemimpinannya. Khadam itu pemimpin bagi harta majikannya, bertanggungjawab terhadap kepemimpinannya. Kata Abdullah, agaknya Nabi saw. juga bersabda: "Laki-laki itu pemimpin bagi harta-benda ayahnya dan bertanggungjawab terhadap kepemimpinannya. Kamu seluruhnya adalah pemimpin, bertanggungjawab atas kepemimpinannya." [shahih Bukhari]
satu lagi...
Dalam satu kisah Rasulullah saw pernah menolak permintaan Abu Dzar ra yang meminta jabatan. Menurut Rasulullah, "Wahai Abu Dzar ... sesungguhnya Anda ini lemah, sedangkan kepemimpinan adalah amanah yang harus dipertanggungjawabkan kepada Allah swt."
Bahkan presiden pertama kita, sang legendaris yang namanya disegani di dunia politik internasional pernah berkata, "Saya mencintai negeri dan keluargaku. Namun bila harus memilih, saya lebih memilih kepentingan rakyat dan negeriku". Nah loe...
Nah, apalagi ini menyangkut amanah. Wew, tanggung jawabnya gak main-main.
Kalau jadi wakil rakyat suatu pekerjaan yang tidak enteng, kok ya banyak yang mau jadi anggota dewan (bahkan jadi presiden)? Logikanya, makin berat suatu pekerjaan tentunya makin dikit donk peminatnya. Bahkan selebritis yang (maaf) pengalaman dalam dunia berpolitik juga diragukan. Apa iya jadi anggota dewan itu enak?
Okelah, dalam sistem negeri ini, Badan Legislatif menjadi salah satu lembaga utama dan tentu memiliki role yang sangat penting. Tapi kok yang ndaftar banyak banget? Laris manis bak kacang goreng (emang kacang goreng laris manis ya? Hmmm...). Kenapa dengan negeri ini. Apakah memang negeri ini sudah dipenuhi oleh orang-orang yang memiliki high competency dalam hal menjadi penyambung lidah rakyat? Anda yakin dengan itu?
Saking penginnya jadi anggota dewan, jalan apapun ditempuh termasuk memalsukan ijasah seperti yang terjadi di banyak daerah. Apakah itu yang disebut dengan "high competency". Negeriku oh, negeriku...
Saran dalam memilih caleg, pilihlah caleg yang takut pada Allah SWT. Caranya terserah Anda... :D
---
OOT neh, btw, demokrasikah jalan terbaik? Bukankah Allah SWT telah memberikan suatu bentuk sistem pemerintahan yang mana telah dicontohkan Rasulullah? Dan tentu meng-include masalah hubungan muslim dan non musim yang adil. Apakah kita merasa pemikiran kita tentang sistem pemerintahan jauh lebih baik dari yang dimiliki Allah SWT? Hmmm... keknya masalah ini tetep hot untuk dijadikan bahan diskusi...
---
Wallahu'alam...
No Response to "Trend Menjadi Caleg"
Post a Comment
I'll be glad if you leave a comment below. But, please don't spam my blog. Any comments containing spams, porn matters, harassment, and insulting words will be deleted from Luka Angin.